Jakarta baru saja mengalami mati listrik seharian beberapa hari lalu. Hal ini membuat suasana menjadi remang, dengan pencahayaan yang minimal. Pada kondisi ini, apakah Anda sulit melihat saat gelap? Jika ya, bisa jadi Anda mengalami rabun senja atau nyctalopia.
Rabun senja adalah suatu kondisi di mana terjadi penurunan tajam penglihatan secara signifikan ketika berada di lingkungan gelap. Kondisi ini merupakan suatu gejala dari adanya gangguan pada mata, misalnya katarak, kondisi bawaan lahir atau kekurangan gizi (vitamin A).
Penyebab rabun senja yang paling umum adalah retinitis pigmentosa, yaitu gangguan di mana sel-sel batang retina kehilangan kemampuan untuk merespons cahaya. Orang yang mengalami kondisi genetik ini mengalami rabun senja yang semakin buruk dari waktu ke waktu. Kondisi tersebut akhirnya ikut mengganggu fungsi mata untuk melihat meski ada cahaya.
Diagnosis rabun senja
Rabun senja umumnya diketahui dari adanya keluhan penurunan fungsi mata ketika digunakan untuk melihat dalam lingkungan gelap. Guna menegakkan diagnosis, dokter perlu melakukan wawancara medis dan pemeriksaan fisik secara langsung.
Dalam pemeriksaan, dokter akan bertanya mengenai ada atau tidaknya keluhan serupa di keluarga, riwayat kebutaan di keluarga, gangguan mata yang pernah terjadi sebelumnya, adanya riwayat sakit keganasan, dan penilaian kecukupan asupan vitamin A dari makanan.
Setelah dilakukan wawancara medis, seseorang yang dicurigai mengalami rabun senja akan melalui serangkaian pemeriksaan fisik dan penunjang. Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan apakah dirinya benar-benar mengalami kondisi tersebut.
Beberapa tindakan yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan mata dengan oftalmoskop dan elektroretinografi. Selain itu, dapat pula dilakukan pengukuran kadar vitamin A dalam darah jika diperlukan.
Pengobatan dan pencegahan rabun senja
Perawatan pasien dengan rabun senja tergantung dari penyebab yang mendasari keluhan. Pada kebanyakan kasus, pasien rabun senja dapat diobati dengan cara sebagai berikut:
- Menyesuaikan kacamata untuk memperbaiki fungsi mata
- Melakukan operasi jika penyebabnya adalah katarak
- Perubahan dalam pengobatan, untuk rabun senja akibat pengobatan glaukoma.
Meski terdapat penyebab rabun senja yang tidak dapat dihindari seperti retinitis pigmentosa, Anda dapat menurunkan risiko terjadinya kondisi tersebut dengan menerapkan gaya hidup sehat. Caranya, pastikan bahwa Anda mengonsumsi makanan sehat yang kaya antioksidan dan vitamin, seperti buah maupun sayur-sayuran.
Jika Anda penderita diabetes, pastikan bahwa kadar gula darah tetap terkontrol. Dan yang paling penting, hindari mengemudi dalam keadaan gelap agar Anda tidak membahayakan diri sendiri maupun orang lain yang ada di sekitar.
Apabila Anda merasa sulit melihat saat gelap atau ketika tidak ada cahaya di sekitar, cobalah untuk memeriksakan diri lebih lanjut pada dokter spesialis mata. Ingat, rabun senja bukanlah penyakit yang berdiri sendiri, namun merupakan gejala dari gangguan mata tertentu. Oleh karena itu, penyakit ini hanya bisa diobati dengan mengatasi gangguan mata yang menjadi penyebabnya.
(NB/ RVS)