Masalah kesehatan mata sering diabaikan oleh sejumlah orang. Bahkan, terkadang Anda tidak menyadari kalau ada kejanggalan terhadap saraf mata. Siapa tahu Anda mengalami ablasi retina. Untuk mengenalinya lebih lanjut, coba cek tanda-tanda gangguan mata ini.
Perlu Anda ketahui, bila penanganan terlambat, bisa-bisa mengancam pusat penglihatan (makula). Bisa jadi sangat memengaruhi kualitas fungsi penglihatan Anda di kemudian hari. Karenanya, tingkatkan kewaspadaan dan kenali tanda-tanda ablasi retina agar cepat ditangani dokter.
Apa yang Dimaksud Ablasi retina?
Ablasi retina adalah kondisi lepasnya saraf mata (retina) dari jaringan pendukung di bawahnya. Ketika hal ini terjadi, retina tidak dapat berfungsi dengan baik. Jika tidak segera ditangani, maka akan menimbulkan gangguan fungsi penglihatan secara permanen hingga kebutaan.
Cukup menakutkan, memang. Masalah saraf mata ini dapat disebabkan oleh tiga jenis mekanisme, yaitu sebagai berikut.
-
Robekan retina
Mekanisme ini sering dijumpai pada orang dengan mata minus yang levelnya tinggi. Ini saat bentuk bola mata lebih panjang dibandingkan dengan ukuran normal. Bentuk tersebut memicu timbulnya area saraf mata yang lemah.
Hal ini menimbulkan terjadi robekan pada retina. Ketika terjadi robekan, cairan dapat masuk ke dalam celah tersebut. Tentunya, ini menyebabkan lepasnya saraf mata.
Artikel Menarik: Tanda-Tanda Ablasi Retina Akibat Komplikasi Diabetes
-
Tarikan retina
Kondisi ini dapat dijumpai pada pasien diabetes dengan kadar gula darah yang tidak terkontrol. Ketika terjadi reaksi peradangan terus-menerus, bisa terjadi penebalan pada saraf mata (scarring). Hal tersebut berujung pada tarikan pada retina dan mengakibatkan lepasnya saraf mata.
-
Cairan di balik retina
Infeksi tertentu dapat menimbulkan cairan di balik retina. Jika cairan ini semakin menumpuk, maka akan mendorong retina hingga menimbulkan lepasnya saraf mata.
Oleh sebab itu, melakukan pemeriksaan mata secara rutin sangat penting sebagai deteksi dini akan potensi berbagai gangguan pada mata. Bila memang ada masalah, dapat segera ditangani dengan terapi yang tepat.
Tanda dan gejala ablasi retina
Pada fase awal, lepasnya saraf mata dapat menimbulkan tanda dan gejala. Namun, tak jarang tanda-tanda tersebut diabaikan karena dianggap tidak mengganggu. Apa saja yang menandakan Anda mengalami gangguan retina? Coba cek beberapa hal berikut ini.
-
Flashes
Gejala ini membuat pengidap ablasi retina akan merasa seperti melihat kilatan cahaya (istilah medisnya adalah fotopsia) tanpa sebab yang jelas.
-
Floaters
Pengidap akan melihat titik-titik berwarna kehitaman yang melayang-layang mengikuti gerakan bola mata.
-
Ada Tirai
Pengidap akan merasa pandangannya seperti tertutup tirai berwarna hitam atau keabu-abuaan.
Pada fase awal, apa yang terlihat seperti tirai itu dapat bergerak sesuai dengan lokasi lepasnya saraf mata dan posisi kepala. Hal ini dapat membantu dokter mengetahui lokasi robekan retina.
Jka sudah mengalami gejala ini, kemungkinan saraf mata yang lepas sudah cukup luas dan berisiko tinggi mengenai makula. Ini bisa berakibat pada penurunan penglihatan secara tajam, bahkan bukan tak mungkin terjadi kebutaan.
Artikel Menarik: Faktor Risiko Penyebab Saraf Mata Lepas
Tanda-Tanda Ablasi Retina Mirip Penyakit Lain
Salah satu gejala lepasnya saraf mata adalah adanya kilatan cahaya. Meskipun tak selalu menandakan terjadinya ablasi, Anda tetap harus curiga bila kerap melihat kilatan cahaya. Beberapa penyakit yang bisa menimbulkan keluhan tersebut seperti berikut ini.
- Posterior vitreous detachment (lepasnya bagian belakang vitreous, yaitu cairan bening yang mengisi bola mata, yang menempel pada bagian retina).
- Migrain dengan aura.
- Migrain tanpa aura.
Floaters juga tak selalu menandakan ablasi retina. Namun, adanya gejala ini juga harus diwaspadai. Penyakit lainnya yang dapat mengancam adalah posterior vitreous detachment dan perdarahan vitreous.
Jadi, tanda-tanda ablasi retina seperti kilatan cahaya, floaters, apalagi pandangan seperti tertutup tirai harus sangat diwaspadai. Segera periksa ke dokter spesialis mata untuk memastikan diagnosis. Langkah ini sangat penting untuk menjaga kualitas kesehatan mata.
(RN/AYU)