Mata

Tanda-Tanda Mata Rusak Akibat Gerhana Matahari

dr. Karin Wiradarma, 11 Mar 2016

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Anda berhasil melihat gerhana matahari yang baru saja terjadi di bulan ini? Apakah Anda menggunakan pelindung mata ketika melihat gerhana? Hati-hati, melihat gerhana matahari dapat menimbulkan kerusakan pada mata.

Tanda-Tanda Mata Rusak Akibat Gerhana Matahari

Fenomena gerhana matahari total tahun 2016 sukses menyedot perhatian masyarakat. Walaupun di Jakarta hanya dapat melihat gerhana matahari sebagian, rasa antusias masyarakat untuk menyaksikan langsung fenomena alam langka ini tidaklah surut.

Meski demikian, Anda harus berhati-hati dan mempersiapkan alat untuk melihat gerhana matahari. Melihat gerhana matahari dengan mata telanjang berpotensi menyebabkan kerusakan pada mata, yang disebut dengan retinopati solar.

Kerusakan Retina

Bagian mata yang menderita kerusakan akibat paparan energi cahaya matahari yang terlalu besar adalah retina. Retina adalah bagian penting di belakang bola mata, di mana di sana terdapat sel-sel penglihatan.

Kerusakan retina dapat terjadi segera setelah melihat gerhana matahari, ataupun beberapa hari setelahnya. Gejala yang dialami bervariasi, yakni berupa penurunan tajam penglihatan, bercak hitam yang mengganggu penglihatan, mata menjadi lebih sensitif terhadap cahaya, gangguan dalam mengenali warna, kesulitan melihat garis lurus, dan sakit kepala. Umumnya orang yang mengalami retinopati solar tidak mengalami rasa nyeri pada mata.

Melihat gerhana melalui teleskop ataupun teropong juga tidak diperbolehkan. Lensa dari alat tersebut dapat memfokuskan cahaya matahari, sehingga terjadi kenaikan suhu 10 hingga 25 derajat celsius pada retina, yang menyebabkan retinopati solar.

Sementara itu, melihat dengan mata telanjang tanpa perlindungan pun sama buruknya. Sinar matahari yang langsung mengenai mata akan mengakibatkan kerusakan fotokimia pada sel penerima cahaya dan pemroses warna di retina – meskipun kenaikan suhu yang terjadi “hanya” 4 derajat celsius.

Anak Lebih Rentan

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kerentanan seseorang terkena retinopati solar, yakni ukuran pupil (bagian bulat hitam di tengah mata), kemampuan adaptasi mata terhadap gelap, pigmentasi retina, suhu tubuh, kecukupan gizi, sudut matahari, keadaan atmosfer bumi, dan ketebalan lapisan ozon.

Menilik hal tersebut, maka anak, remaja, orang albino, orang yang telah menjalani operasi katarak tertentu, mengonsumsi obat-obatan tertentu, dan mengonsumsi alkohol dalam jumlah besar adalah yang paling rentan terkena retinopati solar.

Apakah Dapat Disembuhkan?

Pada beberapa kasus, kerusakan pada retina tersebut bersifat sementara. Namun pada kasus lainnya, kerusakan dan gejala yang terjadi akibat paparan sinar matahari tersebut dapat menetap. Meski demikian, umumnya jarang penderita yang mengalami kebutaan total.

Segera Berobat

Apabila setelah melihat gerhana matahari Anda mengalami gejala-gejala tersebut di atas, segeralah berkonsultasi kepada dokter spesialis mata, jangan tunda-tunda lagi.

Dokter dapat melakukan beberapa pemeriksaan untuk memastikan diagnosis, seperti pemeriksaan fundus, angiografi fluoresin fundus, dan optical coherence tomography.

Meskipun tidak ada pengobatan yang spesifik untuk mengatasi retinopati solar, umumnya pengobatan dengan tetes mata steroid dan antioksidan dapat memberikan hasil yang cukup baik.

mata rusak