Mata

Waspada, Ini Efek Samping Steroid pada Penglihatan Anda

Aditya Prasanda, 10 Nov 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Steroid dapat menyebabkan efek samping pada indra penglihatan Anda, mulai dari katarak hingga glaukoma. Ketahui penyebabnya lewat fakta medis berikut ini.

Waspada, Ini Efek Samping Steroid pada Penglihatan Anda

Steroid anti-inflamasi merupakan obat yang diresepkan dokter untuk mengurangi peradangan di dalam tubuh. 

Obat ini biasanya diresepkan untuk mengobati gangguan kekebalan, kanker, maupun kondisi peradangan lainnya.

Kendati bermanfaat mengatasi kondisi medis berbahaya, jenis steroid tersebut dapat menyebabkan efek samping pada penglihatan. Risiko tersebut bisa semakin besar jika Anda menggunakan steroid dalam dosis tinggi dan jangka waktu lama.

Beberapa orang dengan kondisi kesehatan tertentu juga lebih rentan mengalami efek samping steroid pada penglihatan. 

Kelompok ini meliputi pengidap diabetes, rheumatoid arthritis (RA), lansia, anak-anak di bawah 6 tahun, penderita rabun jauh parah, dan orang yang memiliki riwayat glaukoma sudut terbuka.

Artikel Lainnya: 3 Alasan Mengapa Anda Tidak Boleh Konsumsi Steroid secara Bebas

1 dari 2

Sekilas Tentang Obat Golongan Steroid

Steroid tersedia dalam beragam bentuk, meliputi obat tetes mata, inhalasi, suntikan, salep, maupun obat oral seperti pil. Semua bentuk steroid ini dapat menimbulkan efek samping pada penglihatan. 

Bahkan, penggunaan obat oral dan obat tetes mata steroid disebut-sebut lebih meningkatkan risiko gangguan penglihatan. 

Obat oral steroid biasa diresepkan dokter untuk meminimalkan gejala penyakit eksem, dermatitis atopik, asma, radang sendi, hingga masalah kulit, seperti ruam maupun reaksi alergi.

Sementara itu, obat mata steroid diresepkan untuk mengurangi peradangan setelah operasi mata, mengobati uveitis (radang mata), hingga meminimalkan kerusakan  pasca cedera mata.

2 dari 2

Efek Samping Steroid pada Penglihatan

Berikut ini beberapa efek samping steroid pada penglihatan:

  1. Katarak

Disampaikan dr. Arina Heidiyana, penggunaan steroid anti-inflamasi jenis kortikosteroid dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko katarak.

“Hal ini terjadi karena adanya peningkatan tekanan pada mata,” jelas dr. Arina.

Lebih spesifik, jenis katarak yang dipicu efek samping steroid adalah subkapsular posterior. Kondisi ini menyebabkan munculnya area berkabut di bagian bawah lensa mata.

Akibatnya, penderita katarak jenis ini mengalami gejala berupa penglihatan berawan atau kabur, sulit membedakan warna, penglihatan ganda, menurunnya kemampuan penglihatan di malam hari, hingga sering melihat lingkaran cahaya di sekitar lampu.

  1. Korioretinopati Serosa Sentral

Central serous chorioretinopathy (CSC) atau korioretinopati serosa sentral merupakan kondisi menumpuknya cairan di bawah retina mata. Kondisi ini menyebabkan gangguan mata, termasuk ablasio retina.

Beberapa orang yang mengalami CSC juga mengeluhkan penglihatan kabur pada satu ataupun kedua matanya. 

Seperti halnya katarak, CSC disebabkan oleh tekanan berlebih pada mata. Tekanan ini dapat meningkat setelah beberapa pekan menggunakan steroid. 

Artikel Lainnya: Mengungkap Efek Samping Steroid Jika Digunakan Sembarangan

  1. Glaukoma

Meningkatnya tekanan pada bola mata dapat memicu kerusakan saraf pada indra penglihatan, yang disebut sebagai glaukoma. Kondisi ini dapat terjadi karena penggunaan steroid.

Mengutip Healthline, beberapa ahli menduga bahwa glaukoma akibat efek samping steroid terjadi lantaran kandungan obat tersebut menghentikan sel pemakan debris (kotoran) mata. 

Akibatnya, penumpukan debris mata terjadi. Hal ini menambah tekanan pada mata, sehingga memicu glaukoma.

Glaukoma menyebabkan gejala berupa pandangan kabur, sakit mata, mata merah, dan mual hingga muntah.

Risiko efek samping steroid pada penglihatan bisa semakin besar, tergantung dosis dan lama penggunaanya. 

Jika Anda menggunakan steroid jenis apa pun selama lebih dari dua pekan, berkonsultasilah dengan dokter.

Bila ingin tanya lebih lanjut seputar efek samping obat lainnya, Anda bisa melakukan konsultasi kepada dokter melalui LiveChat 24 jam atau aplikasi Klikdokter.

(NB/AYU)

Kesehatan Mata
Glaukoma