Jika kamu mengalami masalah pada tulang dan sendi, dalam beberapa kondisi kamu mungkin perlu melakukan pemeriksaan artroskopi. Ini merupakan prosedur pemeriksaan yang berfungsi untuk mengetahui gangguan pada tulang dan persendian, termasuk masalah peradangan sampai cedera ligamen.
Pengertian Pemeriksaan Artroskopi
Prosedur artroskopi pada sendi adalah tindakan bedah invasif minimal, yang menggunakan kamera optic kecil yang dimasukkan ke dalam sendi, sehingga dapat melihat kondisi sendi bagian dalam dan menilai kerusakan atau kelainan apa yang terjadi.
Penggunaan prosedur ini dapat menghindari tindakan menggunakan sayatan besar saat menilai kondisi sendi atau saat perawatan. Bagian sendi yang boleh mendapatkan prosedur ini adalah sendi lutut, sendi bahu, pergelangan tangan, siku dan pergelangan kaki.
Artikel Lainnya: Mengenal Operasi Penggantian Panggul Total Pada Pasien
Tujuan Pemeriksaan Artroskopi
Prosedur Artroskopi bertujuan untuk:
1. Mendiagnosis Gangguan Sendi
Artroskopi biasanya dilakukan untuk mendiagnosis penyakit sendi yang sulit didiagnosis menggunakan metode diagnostik lain seperti X-ray atau MRI. Ini karena prosedur artroskopi dapat melihat secara langsung gambaran jelas kondisi di dalam sendi, misal cedera ligament, kerusakan kartilago atau tulang lunak, hingga peradangan.
2. Terapi dan Perawatan Penyakit Sendi
Artroskopi juga dapat digunakan dalam metode pengobatan. Setelah penyakit atau kelainan yang ditemukan sudah jelas teridentifikasi, maka tindakan selanjutnya yang dilakukan ialah terapi atau perawatan.
Misal membersihkan jaringan yang rusak, menjahit ligamen yang robek, mengangkat jaringan yang teriritasi, atau menghilangkan benda asing dari dalam sendi.
Prosedur ini juga dapat membantu tindakan perbaikan dan rekonstruksi ligament dalam yang rusak secara langsung dan membantu memulihkan fungsi sendi tersebut.
3. Mencegah Gangguan Sendi Tertentu
Artroskopi juga bisa digunakan untuk metode pencegahan gangguan sendi tertentu. Misalnya, jika ada risiko tinggi cedera ligamen pada seorang atlet, artroskopi dapat digunakan untuk memperkuat ligamen sebelum cedera terjadi.
Artroskopi juga memiliki peran dalam penelitian dan pendidikan. Dokter dapat menggunakan prosedur ini untuk mempelajari lebih lanjut tentang anatomi sendi dan berbagai masalah yang mungkin terjadi di dalamnya. Proses artroskopi juga dapat digunakan untuk melatih calon dokter bedah dalam pelatihan.
Persiapan Sebelum Melakukan Pemeriksaan Artroskopi
Sebelum melakukan prosedur artroskopi, pasien perlu melakukan sejumlah langkah persiapan terlebih dahulu. Persiapan yang perlu dilakukan pasien sebelum mendapatkan prosedur artroskopi di antaranya adalah:
1. Konsultasi Medis
Tindakan artroskopi ini harus berdasarkan konsultasi medis yang dilakukan pasien dan rekomendasi dokter ortopedi yang menangani. Dokter akan menilai kondisi kesehatan fisik pasien secara umum dan riwayat medis, apakah dalam batas aman untuk dilakukan tindakan tersebut, dan dokter akan membahas lebih detail dari prosedur hingga hasil yang diharapkan.
2. Edukasi Prosedur yang Akan Dilakukan
Pasien perlu setidaknya memahami prosedur artroskopi, sebelum dilakukan terhadap dirinya termasuk manfaat, risiko, dan harapan akan hasil tindakan tersebut. Ini dapat membantu pasien membuat keputusan sebelum menjalani prosedur artroskopi.
3. Pemberitahuan Obat-Obatan yang Dikonsumsi
Pasien perlu memberi tahu dokter tentang obat-obatan yang sedang dikonsumsi, termasuk obat yang rutin diminum dan suplemen herbal. Beberapa obat mungkin perlu dihentikan sebelum prosedur untuk menghindari efek samping.
4. Pematuhan Makan dan Minum
Biasanya, untuk pasien dengan kondisi tertentu yang membutuhkan bius umum maka pasien diinstruksikan untuk tidak makan atau minum dalam beberapa jam sebelum prosedur artroskopi. Ini dilakukan untuk menghindari risiko muntah selama atau setelah prosedur.
5. Persiapan Transportasi
Karena efek anestesi atau rasa lemah setelah prosedur, pasien akan disarankan untuk memiliki pendamping atau transportasi yang tersedia setelah prosedur. Ini karena kondisi pasien mungkin tidak memungkinkan mereka untuk mengemudi sendiri.
Artikel Lainnya: Mengenal Terapi Chiropractic untuk Kesehatan Tulang
Tahapan Prosedur Artroskopi
Prosedur artroskopi biasanya dilakukan dengan tahapan seperti berikut:
- Persiapan sebelum tindakan. Sebelum tindakan, pasien akan mengenakan pakaian bedah. Dokter kemudian akan melakukan pemeriksaan tubuh secara umum sebelum mulai melakukan tindakan
- Pemberian anastesi. Area operasi disterilkan untuk mencegah infeksi. Persiapan pasien akan diberikan obat-obatan bius umum melalui infus dan dimonitor ketat selama melakukan tindakan untuk memastikan fungsi tubuh yang stabil
- Membuat sayatan kecil. Dokter membuat satu atau beberapa sayatan kecil, biasanya kurang dari 1 cm di dekat sendi yang akan diperiksa. Sayatan ini adalah tempat masuk untuk arthroscope dan instrumen bedah
- Memasukkan arthroscope. Arthroscope, yang memiliki kamera di ujungnya, dimasukkan melalui salah satu sayatan. Kamera arthroscope mengirimkan gambar ke layar monitor, memungkinkan dokter untuk melihat ke dalam sendi
- Eksplorasi dan diagnosis. Dokter memeriksa bagian dalam sendi, mencari cedera, peradangan, kerusakan kartilago, atau masalah lainnya. Gambar-gambar dari arthroscope membantu dokter membuat diagnosis yang akurat
- Pengobatan (jika diperlukan). Jika masalah diidentifikasi, dokter menggunakan instrumen bedah kecil yang dimasukkan melalui sayatan lainnya. Pengobatan dapat melibatkan membersihkan jaringan rusak, merapikan ligamen yang rusak, atau tindakan lain sesuai kebutuhan
- Menutup sayatan. Setelah selesai, arthroscope dan instrumen bedah ditarik keluar. Kemudian sayatan biasanya ditutup dengan jahitan atau plester
- Pemulihan pascaprosedur. Pasien dipindahkan ke ruang pemulihan untuk pemantauan setelah artroskopi. Pemulihan setelah tindakan bisa memakan waktu beberapa jam hingga beberapa hari tergantung pada jenis prosedur dan anestesi yang digunakan
Setelah tindakan artroskopi selesai dilakukan, pasien akan diberi panduan perawatan luka, penggunaan obat-obatan, dan aktivitas pasca-prosedur. Beberapa pasien mungkin memerlukan sesi fisioterapi untuk membantu pemulihan dan pemulihan fungsi sendi.
Artikel Lainnya: Pengobatan untuk Mengatasi Nyeri Tulang
Risiko Efek Samping Artroskopi
Dokter dan tim medis akan merencanakan langkah-langkah pemulihan pasca-prosedur, termasuk perawatan luka, pengelolaan rasa sakit, serta latihan fisioterapi yang mungkin diperlukan. Hal ini dimaksudkan untuk meminimalkan adanya risiko komplikasi selama dan setelah dilakukannya prosedur.
Berikut adalah beberapa risiko efek samping yang normal terjadi dan perlu diperhatikan:
- Rasa sakit dan bengkak. Ini biasanya mereda dalam beberapa hari, tetapi dokter mungkin meresepkan obat penghilang rasa sakit untuk membantu mengatasi ketidaknyamanan ini
- Pendarahan ringan. Ini biasanya tidak perlu dikhawatirkan, tetapi jika pendarahan menjadi berat, segera hubungi penyedia layanan kesehatan
- Sendi kaku dan lemah. Ini adalah bagian normal dari pemulihan dan bisa membaik dengan fisioterapi dan latihan
- Perubahan sensasi pada sendi. Sensasi mati rasa, kesemutan, atau perubahan sensasi lainnya di sekitar daerah operasi mungkin terjadi. Ini juga bisa bersifat sementara.
Artikel Lainnya: Mengenal Jenis Spinal Injection dan Efek Sampingnya
Risiko Komplikasi Artroskopi
Tanda-tanda komplikasi yang perlu kamu waspadai dan segera berkonsultasi pada dokter di antaranya adalah:
- Rasa sakit semakin memburuk atau tidak mereda setelah beberapa hari, ini bisa menjadi tanda infeksi atau komplikasi lainnya
- Bengkak semakin parah atau tidak mengurang setelah beberapa hari, ini bisa mengindikasikan masalah seperti peradangan atau cairan yang mengumpul
- Kenaikan suhu tubuh yang signifikan dan demam bisa menjadi tanda infeksi
- Luka operasi mengeluarkan cairan berwarna hijau, kuning, atau berbau busuk, atau jika kulit di sekitar luka berubah warna menjadi merah, panas, atau terasa panas saat disentuh, ini bisa menjadi tanda infeksi
- Kehilangan gerakan sendi atau kekakuan yang signifikan terjadi dan tidak membaik dengan fisioterapi
- Kondisi sendi tidak membaik atau bahkan semakin buruk dalam hal fungsi dan kenyamanan setelah beberapa minggu pemulihan
- Bengkak tidak kunjung kempes atau bahkan semakin besar setelah beberapa minggu
- Nyeri terus berlanjut dan tidak merespons pengobatan, ini artinya dokter perlu dievaluasi lebih lanjut
Penting untuk dicatat bahwa tidak semua pasien akan mengalami efek samping ini. Beberapa efek samping juga bisa bersifat sementara dan dapat dikelola dengan baik oleh tim medis. Jika ada kekhawatiran atau tanda-tanda komplikasi setelah artroskopi, segera hubungi dokter.
Untuk jaga sehatmu dan keluarga, yuk download aplikasi KlikDokter! Di sini kamu bisa chat dokter spesialis penyakit dalam atau booking dokter spesialis penyakit dalam untuk konsultasi masalah kesehatan tulang dan sendi. Di aplikasi KlikDokter kamu juga bisa pesan layanan pemeriksaan kesehatan online dengan mudah dan aman. Download sekarang, ya!