Ketika Anda melakukan aktivitas fisik yang terlalu berat, seperti berjalan jauh, mengangkat barang berat, atau berolahraga, nyeri otot bisa saja menghampiri. Secara umum, nyeri pada otot dipicu karena aktivitas fisik yang terlalu berat. Hal itu terjadi karena produk sampingan dari penggunaaan energi yang diproduksi tubuh Anda, yaitu asam laktat.
Menurut dr. Reza Fahlevi dari KlikDokter, ada dua jenis nyeri pada fisik, yaitu nyeri akut dan nyeri kronis. Jenis nyeri akut biasanya terjadi karena Anda melakukan aktivitas fisik berat di luar dari kebiasaan sehari-hari, misalnya nyeri ketika berolahraga. Sementara itu, nyeri kronis umumnya dipicu oleh pekerjaan yang dilakukan secara berulang-ulang.
Nyeri otot ringan biasanya akan reda setelah beberapa hari. Akan tetapi, jangan menyepelekan semua nyeri otot yang Anda derita, apalagi bila sering terjadi. Bisa jadi itu adalah pertanda adanya penyakit lain dalam tubuh Anda. Seperti dilansir dari Reader’s Digest, 4 gangguan kesehatan yang bisa mengakibatkan nyeri otot:
1. Fibromyalgia
Nyeri otot tak kunjung usai? Bisa jadi Anda terkena penyakit fibromyalgia. Kondisi ini biasanya ditandai dengan rasa nyeri pada tulang dan otot yang menyebar pada tubuh. Gejala tersebut merupakan gangguan yang memengaruhi keadaan otak dalam memproses sinyal rasa sakit.
Orang dengan fibromyalgia biasanya akan merasa kelelahan dan cenderung terganggu saat sedang tidur. Kondisi ini berlangsung dalam jangka panjang dan biasanya selalu menganggu aktivitas sehari-hari. Akibatnya, Anda yang mengalami ini akan merasa stres secara emosional.
2. Lyme
Lyme merupakan infeksi dari gigitan kutu yang menyebarkan Borrelia sp, bakteri yang sering menyebabkan ciri khas ruam mirip mata. Ruam tidak selalu muncul sehingga Anda harus mewaspadai beberapa tanda lain.
Gejala selain ruam yang dapat menandakan infeksi lyme antara lain demam yang berakibat flu, kelelahan, leher terasa kaku, dan nyeri otot. Jika Anda mengalami salah satu atau lebih dari tanda tersebut, segeralah berkonsultasi dengan dokter.
3. Rhabdomyolysis
Rhabdomyolysis merupakan suatu kondisi yang terjadi dimana jaringan otot mengalami kerusakan, sehingga melepaskan protein mioglobin pada aliran darah. Kondisi tersebut menyebabkan kerusakan pada ginjal.
Gejala yang biasa dirasakan sang penderita adalah merasa kaku, nyeri pada otot, lemas, dan urine berwarna gelap. Jika hal itu terjadi pada Anda, segeralah temui dokter guna penanganan lebih lanjut.
4. Lupus
Tak sedikit orang yang terlambat menyadari akan nyeri otot berkepanjangn pada tubuhnya. Ya, lupus merupakan sebuah penyakit peradangan kronis akibat sistem imun yang menyerang sel, jaringan, dan organ tubuh. Gejala inflamasi biasanya muncul dengan rasa sakit atau kaku pada lengan atas, leher, punggung bawah, dan paha.
Umumnya, nyeri otot dapat memengaruhi dua pertiga dari Anda yang didiagnosis dengan kondisi autoimun lupus kronis. Masalahnya, banyak orang yang kesulitan didiagnosis karena penyakit ini dapat menyamar serupa rheumatoid arthritis, lyme, bahkan diabetes.
Satu tanda orang yang memiliki penyakit autoimun ini adalah tempat rasa sakit berasal. Lupus biasanya menimbulkan rasa sakit di siku, leher, lutut, dan pinggul. Orang-orang yang rentan terdiagnosis lupus adalah wanita berusia 15-44 tahun.
Oleh karena itu, jangan menyelepekan rasa sakit nyeri otot, terutama jika sering terjadi. Mungkin saja, itu adalah “alarm” bahwa ada penyakit lain di tubuh Anda. Lakukanlah penanganan sederhana untuk menghilangkan rasa nyeri otot, yakni menjaga keseimbangan nutrisi, melakukan teknik relaksasi, kompres hangat, dan pijat. Selain itu, konsultasikan pada dokter bila nyeri otot tak kunjung teratasi.
[HNS/ RVS]