Tiap pertandingan sepak bola, pasti ada saja pemain yang jatuh dan cedera. Jadi penasaran, apa saja, ya, cedera yang paling sering dialami para pesepak bola dan cara mengatasinya?
Sepak bola memang bukan olahraga ekstrem, tetapi olahraga kelompok yang digemari seperempat miliar anak-anak dan dewasa ini punya risiko tinggi mengalami jatuh dan benturan yang dapat menyebabkan cedera. Bahkan, dilansir dari Bola.com, klub sepak bola Bayern Munchen kini mengalami krisis pemain akibat cedera.
Sepak bola merupakan olahraga tim yang memerlukan pergerakan cepat, sehingga sering kali hal itu memicu jatuh, tabrakan, dan pada akhirnya, cedera. Dilansir dari Medical News Today, cedera yang paling sering terjadi dalam sepak bola adalah cedera kepala, cedera lutut dan betis, dan cedera pergelangan kaki.
1. Cedera kepala
Benjolan dan memar pada wajah dan kepala adalah hal biasa dalam sepak bola. Meski dianggap hal biasa, tetapi ada satu kondisi yang paling ditakutkan, yaitu gegar otak. Menurut dr. Resthie Rachmanta Putri, M.Epid, dari KlikDokter, gegar otak timbul akibat benturan yang cukup keras.
“Gegar otak atau secara medis disebut dengan komosio merupakan kondisi cedera ringan di otak, yakni timbulnya ‘memar’ di otak yang akan pulih sempurna dalam waktu singkat. Kondisi ini jarang menimbulkan bahaya,” jelas dr. Resthie.
Penderita gegar otak biasanya akan mengeluh pusing atau bahkan pingsan selama beberapa detik. Selain itu, penderitanya juga akan mual, memiliki penglihatan yang kabur, telinga berdenging, hingga sulit bicara. Kabar baiknya, gejala tersebut akan berkurang dan hilang dengan sendirinya dalam waktu kurang dari 24 jam.
Cara mencegah terjadinya cedera kepala adalah membatasi jumlah menyundul bola selama masa latihan. Selain itu, berhati-hatilah terhadap lawan yang mungkin bermain dengan gegabah. Ketika menyundul, bisa-bisa lawan merebut bola dengan cara menyundul juga, sehingga benturan keras pun tak bisa dihindari.
Cara lainnya adalah dengan menggunakan pelindung kepala yang juga bisa melindungi dagu serta leher. Biasanya, pelindung tersebut digunakan oleh penjaga gawang alias kiper demi meminimalkan efek benturan bola yang bisa menghantam kepalanya.
2. Cedera lutut dan betis
Terus-menerus berlari selama bermain sepak bola akan membuat otot serta ligamen menjadi stres. Akibatnya, dua bagian tersebut, khususnya di bagian lutut dan betis menjadi mudah cedera. Beberapa cedera kaki yang paling umum termasuk:
-
Cedera ACL
Robekan yang terjadi di antara tulang paha dan tulang kering ini dapat terjadi akibat gerakan yang tiba-tiba atau pendaratan yang salah. Cedera ini sering dialami oleh pemain perempuan.
-
Meniskus sobek (tulang rawan sobek)
Gerakan yang tiba-tiba atau pukulan pada lutut dapat menyebabkan tulang rawan rusak atau robek. Cedera ini lebih sering terjadi pada anak-anak.
-
Cedera tulang kering
Biasanya disebabkan oleh kekuatan yang berlebih pada tulang kering dan jaringan di sekitarnya. Kekuatan tersebut membuat otot-otot betis bengkak, memberikan tekanan pada tulang, sehingga menyebabkan peradangan dan nyeri. Selain lari yang terlalu kuat atau kencang, ditendang di bagian tulang kering juga menyebabkan cedera ini.
Cara pertama untuk mencegah cedera di lutut dan betis adalah dengan melakukan pemanasan dan peregangan yang maksimal. Lalu, gunakan pelindung tulang kering yang biasanya dipakai di dalam kaus kaki. Gerakan yang tiba-tiba tidak bisa dihindari saat bermain sepak bola. Jadi, Anda patut mempelajari cutting techniques yang lebih pro.
3. Cedera pergelangan kaki
Cedera ini biasa disebut dengan terkilir. Bermain di lapangan sepak bola yang tidak rata adalah penyebab utama pergelangan kaki terkilir. Terkilir atau keseleo juga dipicu oleh perpindahan posisi yang tiba-tiba.
Untuk mencegahnya, hindari bermain di lapangan yang permukannya tidak rata atau berlubang. Anda juga bisa mengenakan penyangga pergelangan kaki untuk meningkatkan stabilitas. Sebisa mungkin, jangan bermain jika Anda merasa lelah atau kurang energi.
Itulah cedera yang paling sering dialami pemain sepak bola dan cara mencegahnya. Selain tiga cedera di atas, patah tulang dan heat stroke juga berpotensi dialami. Namun, risikonya tidak setinggi tiga jenis cedera yang disebutkan di atas. Bila ingin aman, gunakan pelindung diri seperti pelindung tulang kering, pelindung kepala, dan penyangga pergelangan kaki untuk meminimalkan efek cedera, apalagi sebelumnya pernah mengalami cedera serupa.
(RN)