Dalam dunia medis, hipnotis disebut dengan hipnoterapi. Ini adalah suatu praktik memasukkan sugesti ke dalam pikiran seseorang, sehingga membawanya pada keadaan tidak sadar. Hipnotis dalam bidang kedokteran sering digunakan salah satunya untuk meredakan nyeri. Hal yang jadi pertanyaan adalah, apakah itu efektif?
Menurut dr. Karin Wiradarma dari KlikDokter, hipnotis ini semakin banyak digunakan dalam praktik kedokteran. “Misalnya untuk mengendalikan perilaku yang tidak diinginkan, seperti merokok, minum alkohol, dan pola makan berlebihan,” ujar dr. Karin.
Hipnotis untuk meredakan nyeri
Baru-baru ini, para peneliti dari University of Greenwich di London, Inggris, mencoba melihat apakah hipnotis dapat bermanfaat untuk mengurangi jenis rasa sakit tertentu. Untuk melakukan ini, mereka mengumpulkan dan menganalisis hingga 85 studi. Hasil penelitian mereka telah diterbitkan dalam jurnal Neuroscience and Biobehavioral Reviews pada April 2019.
Selama bertahun-tahun, beberapa studi telah mempertimbangkan hipnotis sebagai analgesik atau pereda nyeri. Para peneliti menyebutnya sebagai hypnoanalgesia. Sebagai contoh, sebuah studi yang diterbitkan pada 2016 mengamati rasa sakit saat melahirkan. Lalu para peneliti menyimpulkan, "Hipnotis dapat mengurangi penggunaan analgesik secara keseluruhan selama persalinan, tetapi tidak penggunaan epidural."
Hal ini juga diamini oleh dr. Karin. Ia mengatakan bahwa metode hipnotis dapat membantu meredakan rasa nyeri setelah melahirkan. “Ya, betul, hipnotis juga dapat digunakan untuk membantu mengendalikan rasa nyeri tanpa menggunakan obat. Misalnya nyeri saat melahirkan, pascaoperasi, akibat penyakit kanker, dan nyeri pinggang kronis,” ungkapnya.
Pada studi lain yang diterbitkan pada tahun 2000, para peneliti menyimpulkan bahwa terdapat efek hypnoanalgesia sedang hingga besar ketika orang yang mengalami nyeri dihipnotis. Namun, studi tersebut dinilai memiliki sejumlah keterbatasan.
Beberapa hasil dari terapi hipnotis
Sayangnya, ada beberapa orang yang ternyata tidak bisa dihipnotis. Namun, bagi orang-orang yang bisa dihipnotis, mereka bisa merasakan manfaatnya, salah satunya masalah nyeri.
Penulis utama Trevor Thompson, Ph.D., mengatakan: “Sejauh ini, penelitian ini adalah yang terbesar dari jenisnya. Kami menelaah efek hipnotis pada lebih dari 3.500 orang, dan menyajikan bukti yang sangat meyakinkan. Sekitar 15% dari populasi sangat reseptif terhadap hipnotis, dan orang-orang itu mengalami penurunan nyeri lebih dari 40%.”
Bukan hanya orang-orang yang paling rentan terhadap hipnotis yang melihat manfaatnya. Orang-orang yang memiliki kecenderungan sedang ternyata mengalami pengurangan rasa sakit sebesar 29%. “Berdasarkan temuan ini, sebagian besar orang akan mengalami sekitar 30% penurunan rasa sakit atau lebih. Secara klinis, umumnya penurunan 30% ini dianggap sebagai penghilang rasa sakit yang bermakna,” ujar Dr. Thompson.
Menariknya, analisis juga mengungkapkan bahwa baik orang tersebut dihipnotis secara langsung atau melalui rekaman audio, hasilnya tetap sama.
Hasil penelitian ini memang menggembirakan. Peneliti mengatakan bahwa hipnotis bisa menjadi alternatif yang aman dan efektif. Mereka juga berencana untuk melanjutkan penelitian tentang hypnoanalgesia, terutama untuk nyeri punggung bawah. Namun untuk saat ini, data masih belum lengkap untuk benar-benar menyimpulkan bahwa hipnoterapi memang bisa meredakan nyeri.
[RS/ RVS]