Punya masalah sendi dan tulang, termasuk osteoartritis, memang bikin gigit jari. Pasalnya, rasa nyeri di beberapa bagian tubuh sering muncul, meski Anda tidak melakukan aktivitas berat. Untuk mengatasi osteoartritis (OA), lumpur hangat dan garam disebut-sebut sebagai solusi jitunya. Bagaimana efektivitasnya?
Tentang Osteoartritis
Sebelum menjawab pertanyaan di atas, perlu diketahui bahwa osteoartritis itu sendiri. Keluhan yang kerap disebut ‘dengkul kopong’ oleh masyarakat ini merupakan infeksi sendi dan tulang akibat proses pengapuran tulang.
Menurut dr. Nadia Octavia dari KlikDokter, gangguan ini disebut sebagai dengkul kopong karena umumnya terjadi di dengkul. Hal ini berbeda dengan osteoporosis yang pengapurannya terjadi hampir di seluruh tubuh.
Adapun gejala yang timbul akibat osteoartritis, antara lain sulit berjalan, sulit berjongkok, dan mudah jatuh.
“Selain itu, timbul juga nyeri yang menyebabkan keterbatasan gerak, ketergantungan kepada obat dan orang lain, bahkan depresi,” jelas dr. Nadia.
Belum Ada Obatnya, Terapi Lain Akhirnya Diteliti
Di Amerika Serikat, OA lutut memengaruhi 10 persen pria dan 13 persen wanita yang berusia 60 tahun ke atas. Dengan demikian, OA menjadi gangguan sendi yang paling umum di negara tersebut.
Nah, saat ini, dokter merekomendasikan terapi kombinasi, yang meliputi obat penghilang rasa sakit serta intervensi non-farmasi, seperti fisioterapi.
Tujuannya untuk menghilangkan rasa sakit dan memperlambat keparahan OA sehingga penderitanya dapat beraktivitas. Karena OA sangat umum dan belum ada obatnya, para ilmuwan pun berusaha untuk menemukan cara yang efektif dan bebas dari obat untuk menghilangkan gejalanya.
Dilansir dari Medical News Today, sekelompok peneliti di Lithuania memutuskan untuk menyelidiki dua cara yang kurang dikenal untuk mengatasi osteoartritis, yaitu terapi peloid dan balneoterapi. Penelitian mereka soal terapi itu diterbitkan di International Journal of Biometeorology.
Terapi peloid menggunakan tanah liat atau lumpur hangat untuk mengobati penyakit. Adapun balneoterapi adalah perawatan tradisional yang dilakukan dengan cara merendam tubuh dalam air mineral atau lumpur yang kaya akan mineral.
Partisipan yang terbagi menjadi tiga kelompok menerima terapi fisik standar, yang melibatkan sesi 30 menit. Terapi dilakukan setiap hari selama sebulan.
Bersamaan dengan terapi fisik, kelompok pertama menerima aplikasi lumpur gambut di daerah pinggang dan kaki. Temperatur lumpur adalah 36-42 derajat Celsius. Prosedur berlangsung 20 menit dan dilakukan setiap hari selama sebulan.
Lalu, kelompok kedua menerima terapi fisik ditambah dengan perawatan mandi natrium klorida (garam) selama 15 menit. Suhu air adalah 36-38 derajat Celsius. Adapun partisipan dalam kelompok tiga hanya menerima terapi fisik.
Satu bulan kemudian, peneliti menemukan bahwa kelompok pertama dan kedua ‘bernasib’ lebih baik karena intensitas nyeri dan kekakuan sendi mereka menurun. Tak hanya itu, kemampuan mereka dalam beraktivitas fisik pun meningkat dibandingkan dengan kelompok ketiga.
Apa Kata Medis?
Sementara itu, menurut dr. Karin Wiradarma dari KlikDokter, lumpur dan garam itu sendiri memang mengandung anti-inflamasi sehingga kerap digunakan untuk mengatasi peradangan sendi.
“Meski begitu, terapi dengan lumpur dan garam hanya bisa meredakan gejalanya saja, bukan benar-benar menyembuhkan,” kata dr. Karin.
“Bagi mereka yang penyakit osteoartritisnya belum parah, terapi lumpur dan garam dapat menghilangkan penyakit (bukan cuma meredakan/ meringankan). Namun di kemudian hari, gangguan tersebut akan muncul lagi alias kambuh. Mencoba terapi itu boleh-boleh saja, tapi ingat, itu bukan solusi permanen untuk mengatasi osteoartritis,” jelas dr. Karin.
Karena penderita osteoartritis biasanya memiliki bobot badan yang berlebih (badan besar, tetapi kaki kecil), dr. Karin mengingatkan agar penderitanya mesti menurunkan berat badan. Kalau sudah benar-benar parah, operasi penggantian sendi yang rusak dengan sendi palsu juga dianjurkan.
Lumpur hangat dan garam memang dapat mengatasi osteoartritis ringan. Namun, sifatnya hanya sementara dan risiko kambuh tetap ada. Jaga berat badan agar tetap ideal. Latihan secara teratur dapat menurunkan berat badan yang pada akhirnya akan membantu perbaikan sendi.
[HNS/RH]