Anda mungkin pernah mendengar bunyi saat menekuk lutut, saat berjalan, atau bahkan ketika naik dan turun tangga. Dalam dunia kedokteran, suara yang keluar dari lutut disebut dengan krepitus atau krepitasi.
Dijelaskan oleh dr. Arina Heidyana, ada beberapa hal yang membuat lutut berbunyi saat ditekuk atau berjalan.
“Bisa karena peregangan dari ligamen dan tendon, terlepasnya gelembung gas pada cairan sinovial di lutut, adanya riwayat cedera lutut, atau penyakit tertentu pada lutut,” ucap dr. Arina.
Untuk tahu penjelasan lengkap mengenai penyebab lutut berbunyi, simak penjelasan berikut ini.
Artikel Lainnya: Tips Menangani Nyeri Lutut pada Lansia
1. Gelembung Gas
Salah satu penyebab lutut berbunyi adalah terlepasnya gelembung gas. Pelepasan gelembung gas adalah hal normal dan dapat dialami semua orang. Bunyi lutut akibat gelembung gas bisanya tidak disertai rasa sakit.
Seiring berjalannya waktu, gas dapat menumpuk di sekitar sendi dan membentuk gelembung kecil di cairan sinovial. Saat menekuk lutut, beberapa gelembung dapat pecah sehingga mengeluarkan suara.
2. Peregangan Ligamen
Melansir dari Healthline, ligamen dan tendon di sekitar persendian lutut mungkin sedikit meregang saat melewati benjolan tulang kecil. Saat persendian kembali ke tempatnya, Anda mungkin mendengar suara “klik” di daerah lutut.
3. Patellofemoral Tidak Stabil
Jaringan dan komponen yang membentuk lutut setiap orang berbeda-beda. Perbedaan bisa disebabkan oleh usia, cedera, atau faktor lainnya.
Misalnya, lutut Anda mungkin lebih lentur daripada lutut orang lain. Lalu, tempurung lutut Anda mungkin lebih lentur, sedangkan lutut orang lain mengalami kekakuan dan sebagainya.
Perbedaan-perbedaan inilah yang membuat lutut seseorang berbunyi ketika ditekuk atau digerakkan.
Artikel Lainnya: Penyebab Nyeri Lutut Setelah Jongkok atau Duduk Bersila
4. Cedera
Dokter Arina mengatakan krepitus juga bisa disebabkan oleh cedera lutut. Jatuh dan mengalami cedera lutut dapat menyebabkan kerusakan tempurung lutut atau bagian lain dari sendi lutut.
Berikut adalah beberapa hal yang dapat memicu cedera dan menyebabkan krepitus lutut:
- Aktivitas seperti jogging atau lari dapat menyebabkan robekan meniskus. Cedera ini dapat menyebabkan krepitasi saat sendi lutut bergerak.
- Chondromalacia patella terjadi ketika tulang rawan di bawah permukaan tempurung lutut mengalami kerusakan. Kondisi ini bisa terjadi akibat melakukan aktivitas yang membebankan lutut secara berlebihan atau cedera.
- Sindrom patellofemoral atau lutut pelari terjadi karena terlalu banyak menekan bagian patella. Kondisi ini bisa menyebabkan lutut berbunyi ketika digerakkan dan disertai rasa nyeri.
5. Radang Sendi
Radang sendi atau osteoartritis dapat dialami oleh semua usia. Akan tetapi, kondisi ini biasanya dimulai ketika Anda berusia 50 tahun.
Osteoartritis umumnya dapat memengaruhi sendi yang paling sering digunakan untuk menahan beban, misalnya lutut.
Pada kasus osteoartritis, stres akibat tekanan dan perubahan biokimia dapat memecah tulang rawan yang melindungi sendi. Hal ini menyebabkan peradangan, nyeri, dan keluar bunyi saat sendi lutut ditekuk.
6. Operasi
Setelah menjalani operasi, lutut Anda bisa mengeluarkan bunyi. Hal ini dapat terjadi karena beberapa prosedur operasi menyebabkan perubahan di bagian lutut.
Kendati begitu, sebuah studi mengatakan bahwa munculnya krepitasi setelah operasi penggantian lutut tidak akan memengaruhi kualitas hidup seseorang.
Artikel Lainnya: Sering Masturbasi Bikin Lutut Kopong, Benar atau Salah?
Kapan Harus Periksa ke Dokter Saat Lutut Berbunyi?
Dokter Arina mengatakan, “Lutut berbunyi biasanya tidak berbahaya dan tidak menimbulkan keluhan tertentu. Tapi bila saat berbunyi ada timbul rasa sakit, muncul bengkak, atau sampai susah gerak, itu harus segera diobati.”
Masih dilansir dari Healthline, lutut berbunyi yang disertai rasa sakit bisa menjadi tanda Anda mengalami:
- Gejala umum osteoartritis.
- Kemungkinan gejala rheumatoid atau radang sendi menular.
- Cedera lutut.
Jangan dibiarkan. Segera temui dokter jika Anda mengalami bunyi dan nyeri di bagian lutut.
Anda juga bisa konsultasi tentang penyakit dengan dokter langsung melalui layanan LiveChat di aplikasi Klikdokter.
(OVI/AYU)