Saat lutut sering sakit, banyak yang menganggap biang keroknya adalah penyakit asam urat alias artritis gout. Artritis gout terjadi saat kadar asam urat tinggi dalam darah, menyebabkan gejala seperti nyeri sendi yang sangat hebat dan mendadak, terutama pada jempol kaki, rasa tidak nyaman pada sendi tersebut, tampak kemerahan, terasa panas, serta keterbatasan gerak pada sendi yang terkena. Tak hanya pada jempol kaki, artritis gout juga dapat mengenai sendi lutut, siku, pergelangan tangan, serta jari tangan. Itulah sebabnya nyeri lutut bisa dicurigai sebagai akibat dari asam urat tinggi.
Penyebab Nyeri Lutut selain Asam Urat
Selain karena asam urat, penyebab lutut yang sering sakit ternyata ada banyak penyebab. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda sering mengalami masalah lutut antara lain:
-
Berat badan berlebih
Dengan berat badan normal saja, 20 kali lipat beban tubuh akan dibebankan pada lutut ketika Anda naik turun tangga. Jika berat badan berlebih, beban pada lutut tentu saja lebih besar. Risiko osteoartritis akibat penghancuran tulang rawan sendi pun jadi lebih tinggi.
-
Otot yang lemah dalam kekuatan maupun kelenturan
Kondisi ini dapat diakibatkan oleh gaya hidup yang tidak aktif atau sedenter. Sebaliknya, dengan adanya otot penunjang lutut yang kuat, sendi akan terlindungi dengan baik sekaligus menjaga pergerakan maksimalnya.
-
Sebagian olahraga maupun pekerjaan
Gerak tubuh yang membutuhkan gerakan berulang pada lutut – seperti olahraga basket, ski, atau pekerjaan bangunan, bertani – juga bisa berdampak buruk pada lutut.
-
Cedera yang dialami sebelumnya
Jika Anda pernah mengalami cedera lutut, selanjutnya memang Anda perlu lebih berhati-hati. Pasalnya, riwayat cedera tersebut akan meningkatkan risiko Anda untuk mengalami cedera lagi.
Penyebab tersering nyeri lutut
Anda tentu pernah mengalami kondisi nyeri lutut. Penyebab nyeri pada lutut terbagi setidaknya dalam empat kategori, yakni:
-
Cedera
Komponen sendi lutut yang cedera, seperti ligamen, robeknya meniskus (tulang rawan cekung dalam sendi), patah tulang, bursitis (peradangan pada bursa, yaitu kantong berisi cairan pelumas di sekitar sendi), dan tendinitis (peradangan urat).
-
Penyebab mekanis
Adanya serpihan komponen lutut yang tidak berada di tempat yang seharusnya, seperti patahnya tulang kecil yang menyebabkan nyeri saat pergerakan. Kondisi mekanis lainnya seperti iliotibial band syndrome (nyeri lutut lateral dan paha yang umum dialami pelari dan pesepeda), dislokasi lutut, serta nyeri akibat lutut maupun kaki yang sudah ada sebelumnya.
-
Artritis
Peradangan sendi akibat osteoartritis, artritis reumatoid, penyakit asam urat, pseudogout (nyeri sendi karena pengkristalan kalsium pirofosfat dalam sendi atau sering disebut sebagai asam urat palsu), maupun artritis septik (infeksi di dalam sendi).
-
Masalah lain
Patellofemoral pain syndrome, yang merupakan istilah umum merujuk ke nyeri yang timbul antara tempurung lutut dan tulang paha.
Bagaimana mencegah terjadinya nyeri lutut?
Meski sebetulnya sulit untuk mencegah nyeri pada lutut, tetapi ada beberapa tips yang dapat membantu mencegah terjadinya cedera serta kerusakan pada jaringan penyusun lutut.
-
Jaga berat badan normal
Setiap kilogram yang bertambah dari berat badan normal akan memberi beban lebih terhadap sendi lutut, sehingga meningkatkan risiko cedera dan osteoartritis.
-
Berusaha untuk tetap bugar dengan berolahraga
Sebagai persiapan sebelum berolahraga, beri waktu penyesuaian dan jangan tergesa-gesa melakukan setiap gerakan. Anjuran ini berlaku dalam hal peregangan maupun saat melakukan olahraga.
-
Latihan sebaik mungkin
Gerakan dan teknik yang benar dalam olahraga akan menurunkan risiko cedera. Jika belum menguasai gerakan dan teknik yang benar, manfaatkan jasa pelatih atau instruktur.
-
Perkuat otot dan pertahankan kelenturan
Otot yang lemah bisa menjadi penyebab cedera lutut. Karenanya, latihlah otot paha depan dan belakang untuk menunjang lutut Anda. Latihan keseimbangan dan stabilitas membantu otot sekitar lutut agar bekerja lebih efektif.
Tak hanya itu, otot yang terlalu kencang juga dapat berkontribusi terhadap terjadinya cedera. Karenanya, penting sekali untuk selalu melakukan peregangan sebelum berolahraga. Latihan kelenturan ini dapat dikombinasikan ke dalam rutinitas olahraga Anda.
-
Pintarlah memilih olahraga
Jika mengalami kondisi osteoartritis, nyeri lutut kronis, atau cedera berulang, mungkin Anda perlu menyesuaikan atau mengganti jenis olahraga. Cobalah untuk beralih ke renang, aerobik air, serta aktivitas fisik intensitas rendah lainnya setidaknya selama beberapa hari atau minggu. Membatasi aktivitas intensitas tinggi akan memberi kenyamanan pada lutut.
Lutut yang sering sakit memang mungkin bisa dikarenakan asam urat. Meski demikian, banyak kondisi lainnya yang dapat memunculkan keluhan tersebut. Nyeri pada lutut memang sulit untuk dihindari. Namun, dengan melakukan tips di atas, terjadinya cedera dan kerusakan jaringan penyusun lutut bisa dicegah.
(RN/ RVS)