Salah satu keluhan tersering yang dirasakan oleh kelompok masyarakat lanjut usia adalah nyeri sendi. Dalam melakukan kegiatan sehari-hari yang bersifat berat maupun ringan, tidak jarang keluhan nyeri sendi ini muncul dan mengganggu kualitas kehidupan mereka. Kondisi ini memberikan kesimpulan umum bahwa nyeri sendi akan lebih sering muncul seiring dengan bertambahnya usia.
Bagaimana penjelasan medis tentang keterkaitan nyeri sendi dengan bertambahnya usia (penuaan)?
Penuaan adalah hal yang tidak dapat dihindari. Penuaan tidak hanya melibatkan pertambahan usia, melainkan juga melibatkan penuaan berbagai organ dalam tubuh termasuk sendi. Dari sisi medis, fenomena ‘wear and tear’ (pakai dan rusak) pada sendi-sendi tubuh adalah kondisi yang sangat menonjol dan telah lama dipahami.
Hal tersebut disebabkan karena penggunaan sendi secara terus-menerus sepanjang hidup. Tak jarang, sendi pun harus menahan beban yang berat, seperti pada saat mengangkat benda berat, ataupun karena trauma saat kecelakan.
Tak heran mengapa akumulasi kerusakan sendi yang berujung pada kemunculan nyeri sendi akan terjadi saat usia bertambah. Hal ini tentunya diikuti dengan faktor lain yang sangat berkontribusi terhadap munculnya nyeri sendi.
Faktor lain apakah yang dimaksud?
Mari mengambil salah satu contoh penyebab nyeri sendi tersering pada lansia, yaitu osteoartritis (pengapuran tulang). Osteoartritis adalah penyakit yang kejadiannya meningkat seiring bertambahnya usia, mencakup 30% hingga 50% orang dewasa di atas 65 tahun.Gambaran utama pada penyakit osteoartritis adalah kondisi rusaknya tulang rawan sendi, pembentukan osteofit (tonjolan-tonjolan tulang abnormal), serta penurunan fungsi ligamen otot dan peradangan pada cairan sendi.
Penuaan adalah faktor risiko utama yang menyebabkan terjadinya osteoartritis pada lanjut usia. Selain usia, faktor risiko berikut ini juga diketahui dapat menyebabkan kejadian osteoartritis bertambah:
- Obesitas atau kelebihan berat badan
- Cedera sendi yang terjadi sebelumnya
- Genetik atau keturunan
- Bentuk sendi dan bentuk ligamen otot
Usia berpengaruh besar terhadap kejadian nyeri sendi pada kondisi ini. Hal ini disebabkan oleh usia yang bertambah berkaitan dengan penuaan sel-sel sendi, penuaan bahan tulang rawan sendi, serta munculnya proses oksidasi pada usia lanjut.Menilik banyaknya efek penuaan terhadap sendi, tak heran mengapa semakin bertambahnya usia maka kejadian nyeri sendi juga semakin sering terjadi.
Sebagai kesimpulan, usia menjadi faktor risiko utama terhadap penyakit sendi yang menyebabkan perubahan pada sel dan jaringan. Segala hal tersebut menyebabkan sendi menjadi lebih rentan terhadap kerusakan dan tidak mampu mempertahankan keseimbangan dan kesehatan sendi.