Banyak mitos-mitos yang beredar di masyarakat mengenai nyeri sendi. Tak jarang, mitos tersebut menyesatkan. Karena itu, ada baiknya Anda mengetahui terlebih dahulu mengenai nyeri sendi sebelum mulai memercayai informasi yang Anda dengar.
Nyeri sendi bisa disebabkan oleh berbagai hal. Mulai dari pengapuran sendi (osteoartritis), peradangan karena asam urat, rematik dan infeksi, gangguan pada saraf , serta bisa disebabkan juga oleh cedera.
Salah satu nyeri sendi yang paling sering terjadi adalah nyeri sendi pada lutut karena merupakan sendi yang sangat aktif dan memiliki beban yang berat. Sendi lutut menerima sekitar 70% dari berat badan.
Pada usia lanjut, kasus osteoartritis menyebabkan sendi menjadi rusak akibat proses penuaan atau karena menerima beban yang terlalu berat.
Faktor risiko terjadinya nyeri sendi antara lain:
- Genetik
Riwayat penyakit peradangan sendi seperti asam urat dan rematik dalam keluarga meningkatkan kemungkinan keturunannya memiliki hal yang sama.
- Usia
Semakin bertambah usia, risiko untuk memiliki osteoartritis akan meningkat, terutama pada usia lanjut.
- Partisipasi dalam kegiatan olahraga
Olahraga membutuhkan pergerakan yang aktif dan melibatkan banyak sendi, sehingga kemungkinan untuk terjadi cedera lebih besar.
- Berat badan berlebih
Semakin berat beban yang diterima sendi, semakin besar kemungkinannya untuk mengalami nyeri.
- Pekerjaan
Beberapa pekerjaan membutuhkan pergerakan sendi yang berkali-kali terjadi. Hal ini dapat meningkatkan stres pada sendi dan menyebabkan cedera.
Mitos dan Fakta
- Mitos: Membunyikan sendi seperti jari tangan dapat menyebabkan pengapuran.
Fakta: Kebiasaan membunyikan sendi jari tidak menyebabkan pengapuran sendi, melainkan dapat mengurangi kekuatan genggaman jari tangan.
- Mitos: Semua nyeri sendi disebabkan oleh peradangan.
Fakta: Robekan pada bantalan sendi, kista, gangguan sarafdan gangguan struktur lainnya juga dapat menyebabkan nyeri sendi.
- Mitos: Suplemen glukosamin dapat menyembuhkan nyeri sendi.
Fakta: Glukosamin bukan merupakan obat anti nyeri sehingga tidak dapat mengurangi nyeri pada sendi.
- Mitos: Nyeri sendi sama dengan tulang keropos.
Fakta: Tulang keropos atau osteoporosis pada dasarnya tidak menimbulkan gejala sampai terjadi gangguan struktur yang dapat terlihat seperti tulang punggung membungkuk dan patah tulang.
Kini Anda tahu mana informasi yang hanya mitos belaka dan bagaimana fakta nyeri sendi yang sebenarnya. Semoga informasi yang disampaikan ini menambah wawasan Anda mengenai nyeri sendi, sehingga tidak mudah percaya dengan mitos-mitos yang tidak benar.
[NP/ RH]