Salah satu aktivitas yang dapat menyebabkan nyeri lutut adalah lari. Pasalnya, ketika berlari, semua bagian lutut memperoleh tekanan dan tegangan berlebih.
Meski begitu, nyeri lutut saat lari tidak timbul secara mendadak. Keluhan ini biasanya diakibatkan oleh sejumlah faktor.
Apa saja faktor penyebab lutut nyeri saat lari? Adakah cara mengatasinya, agar keluhan ini tak sampai mengganggu keseharian? Yuk, cari tahu.
Penyebab Nyeri Lutut saat Lari
Berikut ini beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab nyeri lutut saat lari:
-
Peradangan Jaringan Lunak
Melansir Very Well Health, nyeri lutut saat lari bisa terjadi karena peradangan jaringan lunak di sekitar otot maupun tulang, seperti peradangan tendon (tendinitis) dan bursa (bursitis).
Artikel Lainnya: Penyebab Lutut Nyeri Saat Ditekuk
-
Robeknya Meniskus
Nyeri lutut saat lari juga bisa disebabkan oleh robeknya meniskus. Berdasarkan dr. Dyah Novita Anggraini, meniskus adalah bantalan sendi yang jika terjadi robekan saat lari dapat mencetuskan rasa sakit.
-
Cedera Medial Collateral Ligament (MCL)
Lutut sakit saat atau setelah lari juga bisa terjadi akibat cedera medial collateral ligament (MCL). Bagian ini merupakan jaringan penghubung tulang paha dengan tulang kering.
Bagian MCL dapat tegang akibat mengalami tekanan ketika berlari. Hal ini menyebabkan lutut bagian dalam nyeri.
Tips Mencegah dan Mengatasi Lutut Nyeri saat Lari
Cara terbaik untuk mencegah lutut nyeri saat lari adalah dengan melakukan peregangan sebelum mulai bergerak aktif.
Selanjutnya, Anda juga dapat mencoba untuk berlari secara bertahap dan meningkatkan intensitas secara perlahan.
Nyeri lutut bagian dalam setelah berlari juga dapat dicegah dengan mengenakan sepatu olahraga yang tepat.
Anda pun disarankan untuk mengganti sepatu olahraga secara rutin, setidaknya setiap 4–8 kilometer.
Cara lainnya untuk menghindari lutut sakit adalah dengan berlari di permukaan jalan yang lembut, seperti tanah. Berlari di atas trotoar justru dapat meningkatkan risiko cedera lutut bagian dalam.
Jika semua pencegahan sudah dilakukan, namun nyeri lutut saat atau setelah lari tetap dirasakan, Anda sebaiknya segera melakukan konsultasi lebih lanjut kepada dokter ahli ortopedi.
Artikel Lainnya: Tips Menangani Nyeri Lutut pada Lansia
Saat pemeriksaan, ahli ortopedi akan menanyakan riwayat aktivitas harian Anda; termasuk kebiasaan berlari dan olahraga lainnya.
Kemudian, dokter akan menggunakan tes diagnostik, seperti X-ray, MRI atau CT scan, untuk mengidentifikasi cedera lutut yang dialami.
Setelah diagnosis ditegakkan, dokter mungkin akan meresepkan antinyeri guna mengurangi keluhan.
Agar proses penyembuhan berlangsung lebih cepat, American College of Orthopaedic Surgeons menyarankan Anda untuk beristirahat dan berhenti berlari hingga rasa nyeri menghilang.
Anda juga dapat melakukan kompresi lembut pada area yang cedera, guna mengurangi pembengkakan. Anda pun bisa melakukan teknik elevasi, yaitu dengan menopang posisi lutut agar lebih tinggi daripada jantung.
Jika keluhan tak membaik setelah semua upaya tersebut, Anda perlu kembali berobat ke dokter.
Hal ini untuk memastikan perlu/tidaknya tindakan operasi untuk menangani nyeri lutut yang Anda alami.
Apabila Anda punya pertanyaan terkait lutut nyeri saat lari, tak perlu ragu untuk konsultasi secara langsung kepada dokter melalui LiveChat 24 jam atau di aplikasi Klikdokter.
(NB/AYU)