Otot dan Sendi

Pria atau Wanita, Mana yang Lebih Berisiko Terkena Radang Sendi?

dr. Muhammad Anwar Irzan, 26 Jan 2017

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Mana yang lebih berisiko terkena radang sendi, pria atau wanita? Cari tahu jawabannya di sini.

Pria atau Wanita, Mana yang Lebih Berisiko Terkena Radang Sendi?

Jenis kelamin tertentu berisiko lebih tinggi untuk terserang suatu penyakit. Lantas bagaimana dengan kasus nyeri sendi? Siapakah yang lebih berisiko untuk mengalaminya, pria ataukah wanita?

Pada umumnya, wanita lebih berisiko terkena radang sendi dibanding pria setelah usia 55 tahun.  Kondisi tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

  1. Bentuk Tubuh

Tubuh wanita dirancang sedemikian rupa untuk melahirkan. Untuk itu, otot tendon wanita memiliki elastisitas yang lebih baik dibandingkan pria.

Otot yang lebih elastis ini juga dapat bergerak secara aktif dan membuat sendi cenderung tidak stabil. Ketidakstabilan pada sendi ini membuat wanita menjadi lebih rawan untuk cedera, yang berakibat pada radang sendi, terutama di sendi lutut.

Di samping itu, wanita juga umumnya memiliki panggul yang lebih lebar daripada pria. Di usia tua, lemak akan berkumpul di bagian ini dan menyebabkan beban berlebihan pada lutut.

Akibatnya beban sendi lutut akan semakin bertambah. Hal inilah yang memicu terjadinya radang sendi lutut.

  1. Genetik (Keturunan)

Salah satu faktor risiko radang sendi adalah genetik (keturunan). Jika Anda adalah seorang wanita yang memiliki ibu yang terkena radang sendi pada usia tertentu, maka Anda juga memiliki risiko serupa pada usia yang sama. Para peneliti menemukan bahwa radang sendi pada tangan dan lutut memiliki pengaruh genetik yang spesifik.

  1. Hormonal

Penelitian membuktikan bahwa hormon estrogen pada wanita berfungsi untuk membuat pergerakan sendi menjadi lebih baik. Dalam penelitian lebih lanjut, hormon estrogen tersebut memiliki fungsi untuk menjaga tulang rawan sendi dari peradangan.

Saat seorang wanita menopause, kadar hormon estrogen di dalam tubuh akan menurun drastis. Akibatnya, perlindungan terhadap sendi akan berkurang, dan peradangan akan lebih mudah terjadi.

Jenis kelamin merupakan faktor risiko radang sendi yang tidak dapat diubah. Oleh karena itu, mulailah terapkan pola hidup sehat dari sekarang. Berolahragalah secara rutin dan teratur dan jangan lupa mengonsumsi makanan bergizi seimbang.

(NB/RH)