Mungkin Anda sudah akrab dengan istilah stres. Bagaimana dengan istilah stres oksidatif? Bisa jadi sebagian dari Anda belum tahu apa itu stres oksidatif.
Stres oksidatif dapat terjadi ketika tubuh Anda tidak memiliki cukup antioksidan untuk menetralkan radikal bebas. Ini tentunya sangat membahayakan kesehatan.
Sebenarnya, radikal bebas adalah bagian alami dalam tubuh manusia, bahkan penting karena berperan dalam proses pematangan struktur sel. Namun, ada beberapa faktor eksternal yang dapat meningkatkan produksi radikal bebas dan membuatnya mengancam.
Faktor-faktor eksternal tersebut adalah paparan sinar UV yang berlebihan, polusi, merokok, pola makan tidak sehat, dan sebagainya.
Jika terjadi stres oksidatif dalam tubuh, ada banyak sekali bahaya yang mengintai diri Anda. Seperti peradangan pembuluh darah, gangguan molekul kolesterol, pembuluh darah yang kaku, serta berbagai hal kompleks lainnya.
Hal yang tak kalah mengganggu, stres oksidatif juga dapat berujung pada serangan jantung.
Serangan jantung merupakan penyakit utama penyebab kematian di seluruh dunia. Jumlah kematian akibat serangan jantung ini jauh lebih banyak ketimbang kanker atau penyakit paru-paru.
Bahkan pada perempuan, penyakit jantung adalah penyakit yang paling mematikan dan jauh lebih tinggi dibanding kanker payudara atau kanker mulut rahim.
Oleh karena itu, agar tak terjadi stres oksidatif dalam tubuh, hindarilah hal-hal yang dapat memicu peningkatan jumlah radikal bebas. Jangan sampai Anda menyesal pada kemudian hari.
[RS/ RH]