Mendengkur adalah suara yang dikeluarkan akibat jaringan di saluran napas yang bergetar saat tidur. Menurut mitos yang selama ini beredar, mendengkur terjadi akibat kelelahan sehingga tertidur terlampau nyenyak. Padahal, hal tersebut tak sepenuhnya tepat.
Ya, mendengkur dapat disebabkan oleh banyak kondisi. Mulai dari yang biasa saja hingga yang mengancam nyawa. Lantas, apa saja penyebab mendengkur?
1. Sumbatan di hidung dan jaringan sekitarnya
Sumbatan di hidung dapat terjadi akibat deviasi septum, alergi, sinusitis, polip hidung, pembengkakan rongga hidung ataupun pembesaran kelenjar adenoid. Pada anak, pembesaran kelenjar adenoid merupakan penyebab mendengkur yang paling sering.
Akibat adanya sumbatan tersebut, seseorang biasanya akan bernapas melalui mulut. Hal ini turut menyebabkan dengkuran yang dikeluarkan semakin besar.
2. Penyempitan saluran napas akibat perubahan anatomi
Penyempitan saluran napas akibat perubahan anatomi tubuh yang menyebabkan terjadinya dengkuran saat tidur, di antaranya:
● Langit-langit lunak tebal
Ini adalah jaringan lunak di bagian belakang langit-langit mulut. Lagit-lagit lunak berperan untuk memisahkan bagian orofaring (menghubungkan mulut-tenggorok) dengan nasofaring (menghubungkan hidung-tenggorok).
Lagit-lagit lunak berperan penting dalam proses bernapas dan menelan. Saat bernapas melalui hidung, langit-lagit ini akan terdorong ke depan dan membuka jalur napas sehingga udara dapat masuk ke dalam paru. Letak langit-langit lunak yang lebih rendah dan tebal dapat menyempitkan jalan napas, sehingga getaran yang terjadi besar. Ujung-ujungnya, mendengkur saat tidur tak bisa dihindari lagi.
● Uvula memanjang
Uvula adalah perpanjangan dari langit-langit lunak yang terlihat seperti segitiga. Organ ini terlihat menggantung di bagian belakang mulut. Uvula yang memanjang dapat menyebabkan sumbatan aliran udara dan peningkatan getaran, yang menyebabkan terjadinya dengkuran saat tidur.
● Pembesaran amandel
Amandel atau tonsil merupakan kumpulan kelenjar getah bening yang terletak di bagian belakang mulut. Amandel berfungsi sebagai pertahanan untuk melawan infeksi. Jika terjadi peradangan pada organ ini, ukurannya dapat bertambah besar dan menutup jalur napas, sehingga menyebabkan mendengkur saat tidur.
● Lidah besar
Bagian belakang yang besar dapat menyebabkan lidah jatuh ke arah belakang dan menutup atau mempersempit jalur napas.
● Kelebihan jaringan lemak leher
Adanya kelebihan jaringan lemak di belakang tenggorok pada orang yang obesitas juga dapat menyebabkan menyempitkan jalur napas.
3. Posisi tidur
Mendengkur lebih mudah terjadi ketika tidur dengan posisi telentang. Sebab, posisi tidur ini menyebabkan leher, tenggorok dan lidah lebih relaks, sehingga menyebabkan terhambatnya jalan napas dan turbulensi aliran udara.
4. Obat-obatan dan alkohol
Beberapa jenis obat-obatan dan alkohol dapat menyebabkan relaksasi otot saat tidur. Jika otot langit-langit, lidah, leher dan tenggorok menjadi lebih relaks dari seharusnya, saluran napas bisa kolaps dan getaran antar jaringan menjadi lebih besar. Alhasil, suara dengkuran akan terdengar ketika tidur.
5. Sleep apnea
Ini adalah penyebab tidur mendengkur yang berbahaya karena dapat merenggut nyawa. Sebab pada kondisi ini, terjadi sumbatan saluran napas atas dengan adanya periode henti napas selama kurang lebih 10 detik.
Itulah lima penyebab mendengkur saat tidur. Mengetahui bahwa kondisi ini juga dapat disebabkan oleh keadaan berbahaya yang dapat merenggut nyawa, Anda sebaiknya lebih berhati-hati. Jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter jika Anda mengalami kondisi ini.
[NB/ RVS]