Walaupun asma biasanya pertama kali muncul saat masih anak-anak, tapi tak jarang asma juga bisa menyerang pertama kali saat usia dewasa. Gejala yang muncul dan didiagnosis di atas usia 20 tahun disebut sebagai asma onset dewasa (adult-onset asthma). Apa saja gejala asma yang dialami orang dewasa?
Dikatakan oleh dr. Anita Amalia Sari dari KlikDokter, asma adalah penyakit peradangan kronis saluran napas. Penyakit ini menyebabkan pembengkakan dan peradangan jaringan di saluran napas, produksi dahak berlebih, dan penyempitan saluran napas.
Gejala asma yang sering terjadi adalah sesak napas, mengi (biasanya saat bernapas berbunyi "ngik-ngik"), dada terasa berat, dan batuk-batuk yang biasanya terjadi pada malam dan/atau dini hari. Ini adalah gejala yang lazim terjadi untuk asma yang muncul, baik saat anak-anak atau dewasa.
Gejala asma yang sering dialami orang dewasa
Meski di atas sudah disebutkan mengenai gejala umum asma, tapi gejala asma pada orang dewasa bisa lebih spesifik.
1. Anda berusia 40-an
Dikatakan oleh Richard F. Lockey, MD, direktur Divisi Alergi & Imunologi di University of South Florida College of Medicine, Amerika Serikat, kepada Reader’s Digest, tahun-tahun puncak untuk timbulnya asma saat usia dewasa terjadi antara usia 45-50 tahun. Kebanyakan yang berisiko mengalami gejala asma adalah mereka yang memiliki alergi, tapi banyak juga gejala asma dimulai setelah infeksi. "Anda terkena pilek dan tiba-tiba Anda menderita asma," kata Dr. Richard.
2. Terlalu sering menguap, menarik napas dalam-dalam, dan menghelas napas
Perilaku tersebut bukan berarti Anda tengah kelelahan, tapi bisa jadi gejala asma. Ketiga hal di atas adalah cara bernapas yang mencoba menghirup oksigen ke dalam tubuh dan mengeluarkan karbon dioksida. Jika ini sering Anda lakukan, bisa jadi karena adanya ketidakseimbangan yang disebabkan oleh saluran udara yang menyempit.
3. Tidur terganggu
Menurut pernyataan dari National Sleep Foundation, terengengah-engah dan batuk pada penderita asma sering menjadi jauh lebih parah pada malam hari. Masih belum jelas apakah ada faktor ritme sirkadian (ritme fungsi biologis yang terjadi dalam siklus periodik 24 jam) yang bertanggung jawab atas gangguan malam hari ini atau apakah tidur dengan cara tertentu bisa berpengaruh.
Tidur yang terganggu adalah gejala pertama dan ini bisa jadi masalah serius. Kurang tidur kronis telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kasus asma menjadi lebih parah. Untungnya, ketika gejala asma dikendalikan, masalah tidur cenderung hilang.
Selanjutnya
4. Dada terasa kencang
Ketika otot-otot di sekitar saluran udara Anda menyempit, dada Anda menjadi kaku. Berdasarkan pernyataan dari National Heart, Lung, and Blood Institute, ini mungkin terasa seperti ada sesuatu yang meremas atau menindih dada.
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal medis “Postgraduate Medical Journal” melaporkan bahwa dari 100 pasien asma (rata-rata usia 45 tahun) dirawat di rumah sakit. Sebanyak 78 persen di antaranya mengalami nyeri dada yang diperburuk oleh batuk dan menghirup napas dalam-dalam, sehingga memaksa mereka untuk duduk. Orang sering salah mengira bahwa sesak yang terjadi karena serangan jantung, padahal bukan.
5. Alergi terhadap kucing
Menurut sebuah studi pada 2007 yang dilakukan oleh National Institutes of Health, alergi terhadap kucing adalah faktor risiko yang sangat kuat berkaitan dengan asma. Alergi terhadap kucing terlibat dalam hampir 30 persen kasus asma. Akan tetapi, banyak peneliti yang sampai saat ini masih terus mempelajari apakah alergi kucing memicu gejala asma atau benar-benar berdampak pada perkembangannya.
6. Mengambil napas secara cepat tapi dangkal
Untuk beberapa orang, pernapasan cepat tapi dangkal adalah salah satu gejala asma. Saat sedang melakukan aktivitas biasa atau istirahat, pernapasan normal untuk orang dewasa adalah 12-20 kali napas per menit. Akan tetapi, orang dengan asma bisa sampai 30 kali per menit.
Asma yang baru muncul pada usia dewasa sering kali lebih berat dibandingkan dengan asma yang pertama kali muncul pada usia kanak-kanak.
“Pada asma yang muncul pada usia anak-anak, gejala biasanya hilang dan timbul. Pada orang dewasa, gejala dapat dirasakan secara terus-menerus setiap hari. Inilah kenapa penderita asma onset dewasa biasanya menggunakan obat-obatan setiap hari untuk mengontrol gejala,” jelas dr. Anita.
Tambahnya lagi, sering bertambahnya usia seseorang, kapasitas paru-paru pun menurun akibat perubahan otot dan kekakuan dinding dada. Perlu untuk diingat, kapasitas paru ialah volume udara yang dapat dihidup dan dipaksa keluar dalam satu detik.
Asma merupakan penyakit yang tak hanya menghinggapi usia anak, tapi juga orang dewasa. Penting untuk mengenal gejala asma yang disebutkan di atas agar Anda tidak salah mengiranya sebagai penyakit lain. Agar diagnosis lebih jelas, periksakan diri ke dokter jika Anda mengalami satu atau beberapa gejala di atas, agar kualitas hidup Anda nantinya bisa senantiasa terjaga.
[RN/ RVS]