Pernapasan

Asap Kebakaran Hutan Bromo Berisiko Picu Gangguan Pernapasan

Krisna Octavianus Dwiputra, 05 Sep 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Asap akibat kebakaran hutan di Gunung Bromo sangat berbahaya karena bisa memicu gangguan pernapasan. Berikut ini adalah penjelasannya.

Asap Kebakaran Hutan Bromo Berisiko Picu Gangguan Pernapasan

Kebakaran yang terjadi di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) atau biasa disebut Gunung Bromo menimbulkan kepulan asap yang begitu besar. Wajar asapnya sangat besar karena 70 hektar kawasan hutan Gunung Bromo terbakar. Asap dari kebakaran hutan Bromo tersebut ternyata rentan memicu gangguan pernapasan.

Seperti dilansir Liputan6.com, api sudah terlihat sejak Sabtu (1/9) dan titik pertama yang diketahui adalah di Plentongan Resort Lautan Pasir Gunung Bromo. Sampai Senin (3/9) malam WIB, titik api mulai bertambah menjadi 276 titik dari semula 120 titik. Sejauh ini, upaya pemadaman masih dilakukan.

Kebakaran ini, seperti diungkap Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) John Kenedie, terjadi karena kelalaian manusia. Sejauh ini tidak ada kabar mengenai korban jiwa akibat kebakaran tersebut. Meski demikian, warga yang tinggal di sekitar lokasi kejadian diimbau untuk terus waspada dan berhati-hati. Ini karena kabut asap tebal akibat kebakaran bisa meningkatkan risiko terjadinya gangguan pernapasan.

Gangguan pernapasan karena kabut asap

Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) lazim terjadi di Indonesia. Selain karena Indonesia beriklim tropis, kesadaran masayarakat akan pentingnya menjaga hutan juga masih rendah. Hal ini membuat warga masyarakat yang tinggal di sekitar hutan harus waspada dengan ancaman asap yang menyebabkan gangguan pernapasan.

Menurut dr. Fiona Amelia, MPH., dari KlikDokter, Asap akibat kebakaran biasanya mengandung ozon, oksida nitrogen, sulfur oksida, karbon monoksida, dan logam berat. Kandungan-kandungan ini semua, terutama ozon, dapat memicu gangguan kesehatan dalam jangka pendek dan biasanya menyerang saluran pernapasan.

Berikut ini beberapa jenis gangguan pernapasan yang bisa terjadi akibat asap kebakaran:

1. Infeksi saluran napas atas

Kadar ozon yang tinggi sangat berbahaya karena bisa mengiritasi saluran napas. Kondisi itu biasanya berlangsung selama beberapa jam setelah terpapar kabut asap.

2. Sesak napas

Ozon yang terhirup dapat memengaruhi kapasitas paru-paru, sehingga nantinya Anda bisa merasa sesak atau sulit untuk bernapas secara dalam. Untuk saat ini, warga sekitar Gunung Bromo dianjurkan untuk mengurangi segala aktivitas luar ruangan.

3. Asma

Bagi penderita asma, ozon yang tinggi dari kabut asap dapat memicu serangan asma yang lebih berat dari biasanya. Penderita asma dianjurkan sangat berhati-hati.

4. Gangguan paru-paru kronis

Menurut dr. Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter, secara jangka panjang, komponen akibat asap kebakaran yang telah terhirup bisa tetap ada di jaringan paru-paru dan merusak sel paru (pneumosit). Kondisi ini disebut dengan silikosis.

Silikosis termasuk dalam kelompok penyakit pneumonitis yang disebabkan oleh partikel dalam paru. Partikel ini akan menyebabkan jaringan paru rusak dan terbentuk jaringan parut yang mengganggu kinerja organ paru, sehingga penderitanya akan kesulitan bernapas.

1 dari 1

Cara mencegah gangguan pernapasan

Gangguan pernapasan karena asap kebakaran, termasuk kebakaran hutan di kawasan Gunung Bromo, bisa dicegah dengan cara yang sederhana. Beberapa cara yang bisa Anda terapkan, di antaranya:

  • Batasi aktivitas di luar ruangan

Jika tidak terlalu penting, lebih baik batasi beraktivitas di luar ruangan dan tetaplah berada di dalam ruangan yang tertutup. Sebaiknya Anda keluar jika keadaan sudah mendesak.

  • Selalu gunakan masker

Menurut dr. Fiona, masker adalah “senjata utama” ketika daerah tempat Anda terpapar kabut asap. Untuk menurunkan risiko gangguan pernapasan, gunakanlah masker dengan indikator N95, N97 atau N99.

  • Saring udara yang masuk ke rumah

Bila memungkinkan, gunakan filter atau penyaring udara di dalam rumah. Tutuplah pintu dan jendela rumah Anda selama kabut asap masih terlihat secara kasat mata.

Kemunculan kabut asap seperti pada kasus kebakaran hutan Bromo bisa menyebabkan banyak masalah kesehatan, salah satunya gangguan pernapasan. Jika Anda mulai merasakan berbagai gangguan seperti di atas, segera periksakan diri ke dokter agar tidak semakin parah.

[NP/ RVS]

gangguan pernapasan
Gunung Bromo
Kebakaran
asap
Kebakaran Hutan
Kebakaran Hutan Bromo