GERD alias gastroesophageal reflux disease adalah kondisi yang terjadi ketika isi lambung naik kembali ke arah kerongkongan.
Penyakit ini bisa memicu gejala-gejala yang cukup mengganggu, seperti sensasi terbakar di dada (heartburn), nyeri ulu hati, mulut terasa asam, sesak napas, sakit tenggorokan, dan sulit menelan.
Tidak hanya itu, GERD juga bisa membuat penderitanya batuk-batuk dan tersedak ketika tidur. Hal ini tentu saja mengganggu, karena bisa membuat pengidap penyakit tersebut terjaga dari tidurnya.
Oleh karena itu, penting mengetahui posisi tidur saat asam lambung naik agar istirahat malam tidak melulu terganggu penyakit tersebut. Bagaimana cara tidur penderita asam lambung? Simak penjelasannya di bawah ini.
Artikel lainnya: 8 Ciri-Ciri Penyakit GERD dan Cara Mencegahnya Kambuh Lagi
1. Gunakan Bantal Wedge
Bantal wedge berbentuk trapesium siku-siku yang didesain untuk mendukung kualitas tidur. Berbeda dengan bantal biasa, wedgepillow dapat mengakomodasi kepala, leher, hingga punggung bagian atas.
Berbaring menggunakan bantal wedge merupakan salah satu cara meminimalkan kambuhnya gejala penyakit GERD ketika tidur. Pasalnya, jenis bantal ini memungkinkan tubuh bagian atas berposisi lebih tinggi daripada lambung.
Cara tidur saat GERD menggunakan bantal ini membuat isi lambung tidak dapat mencapai laring dan tenggorokan. Karenanya, risiko batuk dan tersedak bisa lebih minimal.
Selain itu, tidur menggunakan bantal wedge juga membantu mengurangi tekanan pada perut. Hal ini bisa menurunkan risiko heartburn alias sensasi terbakar di dada akibat naiknya isi lambung.
2. Tidur dengan Posisi Miring ke Kiri
Cara mengatasi susah tidur karena GERD yang berikutnya, yaitu tidur dengan posisi miring ke kiri. Disampaikan dr. Adeline Jaclyn, posisi tidur ini dapat mengurangi risiko naiknya asam lambung.
Mengutip Cleveland Clinic, saat tidur menghadap kiri, pengidap GERD juga perlu menambahkan dua buah bantal. Masing-masing bantal diletakkan di atas kepala, dan dijepit di antara kaki bagian bawah.
Cara ini membantu mengurangi risiko refluks asam lambung mencapai tenggorokan, sehingga meminimalkan batuk dan tersedak.
Sebaliknya, pengidap penyakit asam lambung harus menghindari posisi tidur menghadap kanan. Pasalnya, tidur ke kanan dapat merelaksasi otot sfingter, sehingga meningkatkan risiko refluks isi lambung.
3. Jangan Langsung Tidur Setelah Makan
Setelah makan, sebagian orang akan mengantuk sehingga berkeinginan untuk langsung tidur. Padahal, hal ini merupakan kebiasaan yang tidak tepat, utamanya bagi pengidap GERD.
Masih mengutip Cleveland Clinic, langsung tidur setelah makan dapat mencetuskan kenaikan asam lambung. Hal ini karena posisi tidur menyebabkan perut tertekan. Atas dasar itu, penderita penyakit asam lambung dianjurkan untuk makan malam sekitar 3–4 jam sebelum tidur.
Artikel lainnya: GERD Sebabkan Mendengkur saat Tidur, Ini Penjelasannya
4. Hindari Makanan dan Minuman Tertentu
Terdapat beberapa asupan yang perlu dihindari untuk mencegah gejala GERD semakin parah, misalnya:
- Makanan berminyak, pedas, dan berlemak
- Tomat
- Cokelat
- Bawang putih
- Alkohol
- Susu
- Kopi
- Minuman bersoda
Selain itu, pengidap GERD juga tidak boleh merokok. Selain dapat mengiritasi saluran pencernaan, merokok juga bisa merelaksasi sfingter. Hal ini dapat meningkatkan risiko perburukan gejala penyakit asam lambung.
Tidak berhenti di situ, penderita GERD pun perlu menghindari beberapa jenis obat, seperti:
- Obat antiradang nonsteroid (OAINS) untuk meredakan nyeri, peradangan, dan demam.
- Obat osteoporosis.
- Obat untuk mengatasi gangguan jantung dan tekanan darah tinggi (hipertensi)
- Beberapa jenis obat asma, obat hormon, dan obat depresi.
Penting bagi pengidap penyakit asam lambung dengan kondisi medis tertentu untuk berkonsultasi kepada dokter terkait penggunaan obat sehari-hari. Hal ini bertujuan agar obat yang dikonsumsi tidak memicu perburukan kondisi GERD.
5. Kenakan Pakaian Longgar
Penderita GERD sebaiknya tidak mengenakan pakaian ketat, terutama di area sekitar pinggang. Hal ini juga berlaku ketika sedang tidur.
Menurut dokter spesialis gastroenterologi asal Amerika Serikat, Jamie Koufman, pakaian ketat dapat menekan perut sehingga memicu kenaikan asam lambung.
“Karenanya, penderita GERD harus menghindari jenis pakaian ketat yang dapat menekan perut, seperti jeans dan ikat pinggang,” saran dr. Jamie.
Artikel lainnya: Deretan Komplikasi GERD yang Mesti Anda Waspadai
6. Hindari Merokok atau Mengonsumsi Alkohol
Menghindari merokok dan konsumsi alkohol merupakan salah satu tips penting untuk tidur yang lebih nyaman bagi penderita GERD. Nikotin dalam rokok dapat mengendurkan LES, otot yang memisahkan kerongkongan dan lambung.
Hal ini memungkinkan asam lambung lebih mudah naik ke kerongkongan, menyebabkan heartburn dan gejala GERD lainnya.
Demikian sederet cara tidur untuk penderita GERD yang direkomendasikan medis. Jika Kamu memiliki pertanyaan seputar topik diatas, Kamu bisa gunakan fitur layanan Tanya Dokteratau Temu Dokter untuk konsultasi yang lebih praktis.
Jangan lupa untuk #JagaSehatmu selalu dengan rutin cek kesehatan Kamu dan keluarga. Pesan layanan pemeriksaan kesehatan bisa dilakukan secara online. Yuk, download aplikasi KlikDokter sekarang juga dan belanja keperluan kesehatan lainnya di KALStore.
- Healthline. Diakses 2022. How to Improve Your Sleep When You Have GERD.
- Web MD. Diakses 2022. Nighttime Heartburn: 12 Sleep Tips.
- Everyday Health. Diakses 2022. 5 Ways Clothing Can Make You Sick.