Kalau cuaca sedang panas, cara mudah untuk menghilangkan rasa gerah tentunya adalah menyalakan AC atau pendingin ruangan. Tetapi, orang yang menderita bronkiektasis dinilai bisa mengalami keluhan akibat penggunaan AC.
Bronkiektasis adalah kondisi ketika saluran udara paru-paru melebar, sehingga menyebabkan penumpukan lendir berlebih. Hal ini membuat paru-paru lebih rentan terhadap infeksi.
Gejala bronkiektasis yang umum adalah batuk terus-menerus dan mengeluarkan dahak, serta sesak napas akut.
Lantas, bagaimana pemakaian AC bisa memperburuk gejala bronkiektasis?
Artikel lainnya: Batuk Berdahak Terus-menerus, Awas Bronkiektasis!
Penyebab Perburukan Bronkiektasis Akibat Penggunaan AC
Pemicu bronkiektasis cukup berbeda bagi setiap individu. Kebersihan udara sekitar menjadi faktor penting yang perlu diperhatikan penderita bronkiektasis.
Penggunaan AC dinilai dapat berdampak buruk jika bagi penderita bronkiektasis terpapar langsung dengan udara dingin terus-menerus. Udara dingin yang dihasilkan AC juga dapat memperburuk gejala batuk dan sesak napas.
Menurut Lung Foundation Australia, udara yang lebih dingin dari AC dapat memicu iritasi, baik pada saluran udara bagian atas maupun bagian bawah. Saluran udara yang membengkak atau meradang akan sering memicu rasa sesak di dada dan batuk berdahak.
Meski begitu, dr. Reza Fahlevi mengatakan, “Tidak semua AC memperburuk kondisi bronkiektasis. Ini semua tergantung, ya.”
“Kalau bronkiektasis memang kondisi berat dan AC yang digunakan dalam ruangan tersebut jarang dibersihkan, kotor, dan udaranya tidak bersih, itulah yang dapat memperburuk bronkiektasis,” dr. Reza meluruskan.
Bagi Anda penderita bronkiektasis, disarankan berkonsultasi perihal gejala pernapasan apa pun yang dialami kepada dokter. Langkah itu bertujuan agar Anda dapat mengetahui cara penanganan keluhan dengan tepat.
Pasalnya, bila pernapasan terganggu, orang biasanya terpaksa bernapas melalui mulut. Hal itu akan muncul risiko buruk.
Hidung yang bebas gangguan biasanya akan menghangatkan udara yang Anda hirup dan bertindak sebagai filter untuk mengurangi masuknya partikel yang dapat mengiritasi saluran udara bagian bawah.
Nah, bernapas melalui mulut membuka peluang lebih banyak partikel asing mencapai dada dan paru-paru. Kondisi ini dapat berujung pada iritasi.
Artikel lainnya: Faktor yang Meningkatkan Risiko Bronkiektasis
Tips Mencegah Perburukan Bronkiektasis Akibat AC
Menurut dr. Reza, umumnya penggunaan AC bagi penderita bronkiektasis tergolong aman, selama saringan AC di ruangan bagus dan rutin dibersihkan. Pemakaian pendingin ruangan juga sebaiknya tidak berlebihan.
Maka dari itu, selalu perhatikan kondisi dan kualitas AC Anda di rumah. Jangan sampai filternya kotor hingga terdapat banyak kuman, bakteri, atau virus yang dapat membahayakan kesehatan.
Selain itu, perhatikan pula asupan vitamin salah satunya vitamin D. Produksi vitamin D bisa terhambat bila terlalu sering berada di dalam ruangan karena menghindari cuaca panas.
Menurut penelitian berjudul “Vitamin D and disease severity in bronchiectasis”, kadar vitamin D mungkin berkontribusi dalam keparahan bronkiektasis dan penurunan fungsi paru-paru.
Oleh karena itu, penderita bronkiektasis diharapkan mendapatkan asupan vitamin D yang cukup untuk membantu meringankan gejala penyakit ini. Jangan lupa berkonsultasi kepada dokter seputar kadar vitamin D di dalam tubuh dan dosisnya.
Jika direkomendasikan dokter, konsumsi suplemen vitamin D bisa membantu memperkuat tubuh dalam melawan infeksi paru-paru.
Anda juga bisa berjemur di bawah matahari pagi setidaknya 10 menit per hari. Usahakan untuk berjemur pada jam 8-9 pagi. Pada jam tersebut, panas matahari cenderung tidak sampai menyebabkan sunburn.
Kini Anda tak perlu khawatir bila ingin pasang AC ketika mengidap bronkiektasis. Perburukan gejala umumnya tidak terjadi, karena hal ini bergantung pada kondisi pasien serta kualitas AC dan durasi penggunaan.
Punya masalah pernapasan atau mengidap penyakit paru-paru? Konsultasikan keluhan Anda kepada dokter lebih mudah dan cepat lewat LiveChat di aplikasi KlikDokter.
(FR/JKT)
Referensi:
Lung Foundation Australia. Diakses 2022. Bronchiectasis: Air conditioners.
National Health Service UK. Diakses 2022. Bronchiectasis.
Respiratory Medicine Journal. Diakses 2022. Vitamin D and disease severity in bronchiectasis.
Ditinjau oleh dr. Reza Fahlevi