Bagi Anda yang alergi, membedakan mana pilek yang disebabkan oleh flu dan yang disebabkan oleh alergi adalah hal yang menyulitkan. Alhasil, obat yang diminum pun sering salah akibat salah membedakan antara rhinitis alergi dan pilek flu.
Terkadang, pilek flu dianggap sebagai rhinitis alergi sehingga yang Anda konsumsi adalah antihistamin. Sedangkan saat rhinitis alergi terjadi, Anda justru mengonsumsi obat flu. Kalau sudah begitu, pengobatan menjadi tidak efektif, bukan? Nah, supaya hal tersebut tidak terjadi terus-menerus, kenali perbedaan antara rhinitis alergi dan pilek flu.
Perbedaan rhinitis alergi dan flu
Menurut dr. Atika dari KlikDokter, sebenarnya tidak terlalu sulit untuk membedakan antara rhinitis alergi dengan flu. Pada rhinitis alergi, biasanya gejala pilek terjadi lebih sering dan memiliki pola yang mudah terbaca. Misalnya, saat udara dingin atau saat berada di ruangan yang berdebu hingga lingkungan yang dipenuhi bunga. Sebelum hidungnya berair dan bersin-bersin, hidung penderita rhinitis alergi biasanya juga sangat gatal.
“Nah, ketika penderitanya menjauhi alergen, misalnya keluar dari ruangan berdebu, biasanya gejalanya akan hilang dengan cepat, tak perlu waktu berhari-hari. Rhinitis alergi tidak disertai banyak gejala lain layaknya pilek flu,” jelas dr. Atika.
Sedangkan pada pilek yang disebabkan oleh penyakit flu, keadaan ini tidak memiliki pola seperti rhinitis alergi. Flu menyerang secara acak, terutama saat kekebalan tubuh penderitanya menurun. Hidung dari penderita flu juga tidak segatal rhinitis alergi. Dan, pilek akibat virus influenza cenderung bertahan lebih lama ketimbang rhinitis alergi.
“Pilek flu itu membutuhkan hitungan hari untuk sembuh meski penderita langsung mengonsumsi obat, karena keadaan itu disebabkan oleh virus. Sedangkan rhinitis alergi dipicu oleh alergen, jadi kalau alergennya dihindari gejalanya bisa langsung berkurang dengan cepat, apalagi jika Anda langsung minum obat alergi,” dr. Atika menegaskan.
Jadi, salah satu ciri utama yang membedakan antara rhinitis alergi dengan pilek flu adalah durasinya. Jika pilek berlangsung terus-menerus dan bertahan dalam hitungan hari, berarti kemungkinan besar itu adalah flu. Namun, apabila pilek hanya berlangsung beberapa jam dan di periode-periode tertentu saja, maka kemungkinan besar itu adalah rhinitis alergi.
Selain itu, perhatikan pula gejala lain yang menyertai. Pada pilek yang disebabkan oleh virus flu, penderitanya biasanya akan mengalami demam, sakit kepala, nyeri sendi, dan batuk. Kondisi tubuhnya pun akan lebih lemas dari biasanya. Sedangkan pada rhinitis alergi, gejala biasanya tidak disertai dengan demam ataupun sakit kepala.
Kalaupun Anda masih ragu apakah yang dialami itu rhinitis alergi atau flu, coba lihat anggota keluarga, khususnya orang tua. Bila orang tua juga sering mengalami hidung berair dan bersin-bersin di periode tertentu, ada kemungkinan bahwa Anda akan mengalami keadaan yang sama. Ini terjadi karena rhinitis alergi adalah suatu keadaan yang diwariskan secara genetik.
Apabila dengan cara-cara tersebut Anda masih belum yakin, berkunjunglah ke rumah sakit untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut. Dokter biasanya akan mengawali proses pemeriksaan dengan menanyakan gejala-gejala yang dialami serta riwayat kesehatan pasien.
Setelah itu dokter akan memeriksa hidung pasien dengan endoskopi hidung, CT scan, atau tes pernapasan melalui hidung untuk mencari kelainan yang dapat menyebabkan timbulnya gejala. Dengan demikian, Anda akan mendapatkan penyebab pasti dari pilek yang tengah dialami.
Jadi, itulah perbedaan antara rhinitis alergi dan pilek flu. Apakah Anda sudah mampu mengenali keduanya dengan baik? Jika masih belum juga, jangan ragu untuk berkonsultasi lebih lanjut pada dokter.
(NB/ RVS)