Belakangan ini, isu polusi udara semakin parah. Kamu mungkin cemas hal ini akan berdampak pada kesehatanmu dan keluarga. Selain tetap menerapkan pola hidup sehat, salah satu yang bisa kamu lakukan untuk #JagaSehatmu dan keluarga adalah dengan menggunakan air purifier alias alat penjernih udara.
Sesuai namanya, air purifier adalah alat yang dirancang untuk membersihkan udara dari partikel-partikel berbahaya seperti debu, alergen, polutan, dan bahkan mikroorganisme. Nah, supaya bisa mendapatkan manfaatnya dan sesuai dengan kebutuhanmu, kamu harus memilih air purifier yang cocok dan tepat.
Menurut dr. Gia Pratama, Tim Medis KlikDokter, “Memilih air purifier yang tepat adalah investasi untuk udara bersih dan kesehatan optimal di dalam rumah, apalagi di tengah kondisi polusi seperti ini rumah benar-benar menjadi pondasi kesehatan keluarga. Tentunya air purifier yang memiliki filter HEPA sangat dianjurkan untuk dapat menyaring udara lebih optimal.”
Begini cara memilih air purifier yang tepat dan cocok sesuai dengan kebutuhanmu.
1. Tentukan Kebutuhan
Langkah pertama dalam memilih air purifier yang tepat adalah dengan memahami kebutuhan kesehatan dan lingkungan di sekitar kamu.
Misalnya, dilihat dari riwayat kesehatanmu dan keluarga, apakah memiliki alergi tertentu?
Apakah kamu memiliki alergi tertentu seperti alergi debu atau serbuk sari? Apakah kamu tinggal di daerah dengan polusi udara tinggi? Mengetahui kebutuhan ini akan membantu kamu memilih air purifier dengan fitur yang sesuai.
Artikel Lainnya: 8 Tips Melindungi Diri dari Udara Tidak Sehat
2. Perhitungkan Ukuran Ruangan
Agar fungsinya maksimal, kamu juga harus memperhatikan ukuran ruangan yang akan digunakan. Semakin luas ruangannya, maka semakin besar juga kapasitas air purifier yang kamu butuhkan.
Biasanya, spesifikasi air purifier akan menyebutkan berapa besar ruangan yang dapat dijangkau, jadi sesuaikan luas ruangan dan kapasitas daya saring mesin.
Jadi, sebelum memilih dan membeli air purifier, cek dulu informasi produknya, apakah cocok dengan ruangan di rumahmu.
3. Sistem Penyaringan Udara
Setiap alat air purifier memiliki fungsi utama yang berbeda-beda. Jadi ada yang hanya menyaring partikel-partikel besar seperti debu, ada juga yang punya kemampuan menyaring zat kecil seperti serbuk sari.
Karena itu, sebelum memilih air purifier, sebaiknya kenali kebutuhanmu dulu lalu sesuaikan dengan fungsi utamanya.
Berikut beberapa jenis air purifier yang bisa kamu pilih berdasarkan sistem penyaringan udaranya:
- Pre-filter: Menangkap partikel besar seperti debu dan rambut.
- HEPA filter: Menangkap partikel-partikel kecil seperti serbuk sari dan alergen.
- Karbondioksida (Activated Carbon) filter: Menghilangkan bau tak sedap dan gas berbahaya.
- UV-C Light: Membunuh bakteri dan virus.
- Ionizer: Menghasilkan ion negatif untuk mengendapkan partikel di udara.
Ada air purifier yang memiliki lebih dari satu sistem penyaringan, jadi pastikan kamu menggali informasi soal fungsinya sebelum membeli, ya!
Artikel Lainnya: 7 Makanan yang Cocok Dikonsumsi Saat Polusi Udara Meningkat
4. Cek Tingkat Kebisingan
Beberapa air purifier bisa menghasilkan suara bising yang mengganggu. Jika kamu akan meletakkan air purifier di kamar tidur atau area kerja, pertimbangkan untuk memilih yang memiliki tingkat kebisingan rendah atau mode malam yang lebih tenang.
5. Hemat Daya Listrik
Pilihlah air purifier yang hemat daya listrik. Cari tahu berapa banyak daya yang digunakan oleh perangkat. Umumnya, air purifier membutuhkan daya sekitar 50-200 watt. Namun, bisa juga lebih dari itu jika memang kapasitasnya cukup besar.
Air purifier biasanya digunakan berjam-jam, bahkan hingga 24 jam nonstop. Jadi sangat penting untuk tahu berapa daya yang akan dikeluarkan alat tersebut selama pemakaian. Dengan begitu, kamu pun juga bisa memperhitungkan daya listrik rumahmu.
6. Perawatan dan Penggantian Filter
Agar dapat menjernihkan udara dengan baik, kamu harus melakukan membersihkan dan merawat air purifier kamu dengan rutin.
Air purifier perlu dibersihkan dan diganti filternya. Pastikan kamu tahu seberapa sering filter perlu diganti dan berapa biaya penggantiannya.
Periksa juga ketersediaan filter di pasaran untuk memastikan kamu dapat dengan mudah mendapatkan suku cadangnya.
Mesin mungkin bisa untuk jangka panjang, tetapi filter harus tetap rutin diganti, agar menjamin keefektifannya.
Artikel Lainnya: Tips Mengurangi Polusi Udara di Dalam Rumah
7. Brand dan Ulasan
Pilih air purifier dari merek yang terpercaya dan memiliki reputasi baik. Pastikan memiliki sertifikasi dari badan-badan penilai yang terpercaya.
Baca juga ulasan dari pengguna lain untuk mendapatkan wawasan mengenai performa dan kualitas produk tersebut.
8. Fitur Tambahan
Beberapa air purifier dilengkapi dengan fitur tambahan yang bisa kamu sesuaikan dengan kebutuhan.
Misalnya saja fitur seperti sensor kualitas udara, mode otomatis yang menyesuaikan kecepatan berdasarkan tingkat polusi udara.
Bahkan beberapa air purifier bisa disambungkan ke smartphone. Jadi kamu bisa menyalakan serta mengendalikan alat tersebut hanya dengan smartphone-mu.
9. Budget
Hal terakhir yang harus kamu pertimbangkan saat memilih air purifier adalah budget. Tentukan anggaran yang kamu siapkan untuk membeli air purifier.
Harganya bervariasi tergantung pada merek, fitur, dan kualitas. Meskipun begitu, jangan selalu memilih yang termurah, karena kualitas dan efektivitas mungkin menjadi pertimbangan yang lebih penting.
Memilih air purifier yang tepat adalah langkah penting untuk menjaga kualitas udara di dalam rumah.
Dengan memahami kebutuhan, ukuran ruangan, sistem penyaringan, dan faktor-faktor lainnya seperti tingkat kebisingan dan efisiensi energi, kamu dapat membuat keputusan yang cerdas dan berdampak positif pada kesehatan kamu dan keluarga.
Tetap #jagasehatmu dan jangan ragu untuk konsultasikan kesehatanmu, ya!