Pernapasan

Flu Tak Kunjung Sembuh, Perlukah Konsumsi Antibiotik?

Zahra Aminati, 23 Feb 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Penggunaan antibiotik pada sebagian masyarakat dianggap efektif untuk obati flu yang tak kunjung sembuh. Benarkah? Ketahui di sini.

Flu Tak Kunjung Sembuh, Perlukah Konsumsi Antibiotik?

Ketika terserang flu, Anda mungkin tidak langsung ke dokter karena merasa gejalanya ringan. Memilih untuk mengobatinya dengan obat-obatan yang dijual bebas. 

Beberapa orang juga mungkin memilih membeli antibiotik untuk flu karena gejalanya tak kunjung reda. Namun, perlukah penderita flu mengonsumsi antibiotik supaya bisa lekas sembuh? 

Ketahui jawabannya lewat ulasan berikut ini.  

Cara Kerja Antibiotik

Antibiotik merupakan obat yang ditemukan oleh seorang ilmuan yang bernama Alexander Fleming pada tahun 1928. Obat ini secara luas dikenal sebagai penemuan medis terpenting dalam sejarah manusia. Digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri. 

Bakteri merupakan organisme yang sangat kecil, berjumlah miliaran, serta hidup di dalam tubuh. Umumnya, bakteri tidak berbahaya, bahkan bermanfaat, seperti membantu proses pencernaan makanan. Namun, adakalanya bakteri menyebabkan penyakit. 

Artikel Lainnya: Benarkah Antibiotik untuk Bayi Sebabkan Obesitas?

Untuk menghentikan infeksi bakteri, bisa dengan penggunaan antibiotik. Terdapat dua tipe antibiotik yang penggunaannya tergantung pada jenis bakteri yang sebabkan infeksi. 

Pertama adalah antibiotik yang dapat memperlambat pertumbuhan bakteri. Berfungsi merusak kemampuan mereka untuk berkembang biak dan menyebar. Kedua adalah antibiotik yang dapat membunuh bakteri dengan menghancurkan dinding sel bakteri.

Efektivitas Antibiotik dalam Mengobati Flu

Menurut dr. M. Iqbal Ramadhan, menggunakan antibiotik untuk mengatasi flu tidaklah tepat. Sebelum mengonsumsi obat apa pun, termasuk flu, penting untuk mengetahui terlebih dahulu penyebabnya. 

“Jadi, penting untuk memeriksakan ke dokter sebelum mengonsumsi antibiotik untuk atasi flu,” tambahnya. 

Menurut Queensland Health, antibiotik hanya dapat menyembuhkan infeksi tertentu yang disebabkan oleh bakteri. Sementara, flu umumnya disebabkan oleh virus, bukan bakteri. 

Virus berbeda dengan bakteri, ia memiliki struktur yang berbeda dan cara bertahan hidup yang berbeda pula. Virus tidak memiliki dinding sel yang dapat diserang oleh antibiotik. Sebaliknya, mereka dikelilingi oleh lapisan protein pelindung. 

Artikel Lainnya: Mengapa Konsumsi Antibiotik Bikin Bau Badan Menyengat?

Tidak seperti bakteri yang menyerang sel-sel tubuh dari luar, virus benar-benar masuk, hidup di dalam. Ia membuat salinannya sendiri di dalam sel-sel tubuh Anda. 

Virus pun tidak dapat bereproduksi sendiri, seperti yang dilakukan bakteri. Ia menempel pada sel sehat dan memprogram ulang sel tersebut untuk membuat virus baru. 

Semua perbedaan itulah yang membuat antibiotik tidak dapat bekerja pada virus. Jadi, akan tidak efektif pula untuk mengobati flu. Jika tetap dikonsumsi, terutama tanpa resep dokter, kemungkinan akan menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius.

Efek Samping Antibiotik yang Diminum saat Flu

Minum obat antibiotik ketika flu berpotensi sebabkan sejumlah efek samping. Apalagi, ketika diminum tanpa dosis yang tepat atau tanpa resep dokter. 

Berikut beberapa efek sampingnya: 

  • Infeksi resistensi antibiotik, yaitu ketika tubuh kebal terhadap berbagai macam jenis antibiotik. Ini akan membuat pengobatan untuk penyakit lain yang memerlukan antibiotik menjadi sulit dilakukan.
  • Infeksi Clostridium difficile, bakteri yang dapat menyebabkan diare parah dan bisa membuat kerusakan pada usus besar, bahkan kematian.

Artikel Lainnya: Pentingnya Mengenal dan Mencegah Resistensi Antibiotik

Sebaiknya, atasi flu dengan obat antivirus yang sudah diresepkan dokter. Adapun rekomendasi antivirus untuk flu dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, yaitu baloxavir marboxil, oseltamivir, peramivir, dan zanamivir

Semuanya baik diberikan dalam waktu 48 jam setelah gejala mulai muncul. Dapat digunakan untuk mengurangi durasi flu, yaitu 1 hingga 2 hari setelah gejala muncul. 

Oseltamivir dan zanamivir biasanya diberikan selama 5 hari untuk mengobati flu. Dalam beberapa kasus, antivirus juga dapat diberikan untuk jangka waktu yang lebih lama. 

Flu sendiri dapat dicegah dengan melakukan vaksin. Disarankan untuk menerima vaksin flu setiap tahunnya, melihat bahwa virus akan terus berkembang dari tahun ke tahun. 

Dari penjelasan di atas, Anda kini tahu bahwa penggunaan antibiotik untuk sakit flu tidaklah tepat. Atasi flu sesuai dengan penyebabnya, sesuai dengan hasil pemeriksaan atau konsultasi dengan dokter. Di samping itu, pastikan untuk menjaga kebersihan diri dan imunitas tubuh untuk mencegah serangan flu.

(PUT/JKT)

Referensi:

Queensland Health. Diakses 2022. Why antibiotics can't be used to treat your cold or flu.

WebMD. Diakses 2022. Flu Treatment With Antibiotics

Geisinger Health. Diakses 2022. Can I take antibiotics to treat the flu?

Antibiotik