Perubahan cuaca yang tidak menentu dapat meningkatkan risiko terjadinya batuk pilek pada anak. Risiko ini bisa makin tinggi jika terdapat anggota keluarga yang sebelumnya sudah mengalami keluhan serupa.
Faktanya, daya tahan tubuh anak tidak sekuat orang dewasa. Oleh karena itu, di musim pancaroba seperti sekarang ini, anak-anak lah yang menjadi target utama dari kuman-kuman penyebab penyakit.
Di antara yang lainnya, hidung merupakan anggota tubuh yang rentan kemasukan kuman penyebab penyakit. Jika hal ini sampai terjadi, gangguan pernapasan pada anak tak bisa dihindari lagi.
Kenali penyebab dan cara mengatasi gangguan pernapasan pada anak berikut ini!
Penyebab Gangguan Pernapasan pada Anak
Saluran pernapasan manusia terdiri dari bagian atas dan bawah. Karena pembagian tersebut, gangguan pernapasan terbagi lagi menjadi dua: infeksi saluran pernapasan atas dan infeksi saluran pernapasan bawah.
Beberapa penyakit yang masuk dalam infeksi saluran pernapasan atas, yaitu pilek, sinusitis, tonsillitis, dan laringitis.
Sementara itu, penyakit yang termasuk dalam infeksi saluran pernapasan bawah, misalnya pneumonia dan bronkitis.
Infeksi saluran pernapasan ini terjadi akibat adanya infeksi virus maupun bakteri. Di antara keduanya, virus merupakan penyebab yang paling umum.
Beberapa jenis virus yang paling sering menjadi biang keladinya, yaitu rhinovirus, influenza dan parainfluenza, serta respiratory syncytial virus (RSV).
Artikel Lainnya: Kelompok Orang yang Rentan Mengalami Komplikasi Flu
Terkait dengan gejalanya, infeksi saluran pernapasan biasanya menimbulkan beberapa keluhan sebagai berikut:
- Batuk dan pilek yang ditandai dengan hidung berair dan tersumbat.
- Demam.
- Nafsu makan berkurang.
- Badan lemas dan mudah lelah.
- Nyeri pada tenggorokan.
- Gangguan tidur.
- Anak menjadi lebih rewel.
Pada keadaan yang berat, gangguan pernapasan bisa mencetuskan gejala sesak napas. Kondisi ini ditandai dengan:
- Cuping hidung yang kembang kempis.
- Suara napas tambahan seperti ‘ngik-ngik’.
- Sela iga tampak masuk ke dalam saat bernapas.
- Muncul kebiruan di sekitar bibir maupun ujung jari.
Jangan Buru-Buru Memberi Obat!
Sebagai orang tua, saat tahu anak mengalami batuk pilek tentu muncul perasaan khawatir. Namun, jangan buru-buru panik!
Pada dasarnya, batuk pilek yang terjadi akibat infeksi virus bisa membaik dan sembuh dengan sendirinya dalam waktu 7-14 hari.
Artikel Lainnya: Langkah Penanganan Asma pada Anak di Rumah
Batuk pilek pada anak tidak selalu membutuhkan pemberian obat dengan segera, khususnya bagi anak-anak di bawah usia 2 tahun. Mereka sebaiknya tidak menggunakan obat bebas tanpa pengawasan dari dokter.
Pemberian obat secara sembarangan justru bisa memberikan efek samping yang membahayakan anak.
Tips Atasi Gangguan Pernapasan pada Anak
Daripada memberikan obat, orang tua bisa menerapkan cara berikut untuk mengatasi gangguan pernapasan pada anak:
1. Berikan Rasa Nyaman
Keluhan demam yang disertai dengan batuk dan hidung tersumbat bisa membuat anak tidak nyaman saat tidur. Karenanya, usahakan untuk membuat ruangan terasa lebih hangat dan nyaman.
Dampingi anak dan berikan pelukan untuk membuatnya merasa lebih nyaman.
Bila perlu, Mama dan Papa bisa memberikan bantal tambahan agar posisi kepala anak lebih tinggi. Ini akan meringankan keluhan sulit bernapas akibat hidung tersumbat.
2. Bantu Redakan Gejala yang Muncul
Bantu redakan gejala demam pada anak dengan memberikan kompres hangat di dahinya. Perhatikan betul-betul suhu kompres yang diberikan, agar kulit anak tidak mengalami iritasi.
Lalu, untuk meringankan gejala hidung tersumbat, Mama dan Papa bisa melakukan beberapa cara.
Pertama, sediakan baskom yang berisi air panas dan minta anak untuk menghirup uapnya. Kedua, sedot lendir pada hidung dengan alat pengisap cairan hidung atau nasal aspirator secara berkala.
Artikel Lainnya: Sering Tertukar, Ini Perbedaan Gejala Flu dan Pilek Biasa
3. Berikan Makanan Bergizi dan Minum Cukup
Anak-anak yang mengalami batuk pilek cenderung enggan untuk makan ataupun minum. Sebagai orang tua, tentu Mama dan Papa tidak bisa membiarkan hal tersebut terjadi.
Jadi, upayakan agar anak mendapatkan asupan makanan dan cairan yang cukup. Pastikan anak tetap mengonsumsi makanan yang bergizi meski hanya sedikit. Berikan juga air putih, jus, maupun susu lebih sering agar ia terhindar dari dehidrasi.
Bagi bayi yang masih berusia di bawah 6 bulan, berikanlah ASI lebih sering supaya proses pemulihan berlangsung lebih cepat.
4. Menjaga Kelembapan Udara
Untuk mengatasi anak sesak napas karena batuk, cara ini bisa Mama dan Papa lakukan. Gunakan humidifier dengan meletakkannya di ujung ruangan guna menjaga kelembapan udara.
Alat ini akan membantu mukosa hidung dan bibir anak tidak mudah kering. Tidak hanya itu, humidifier juga berguna untuk menjaga kualitas udara yang ada.
Jangan lupa untuk mengganti air humidifier setiap hari dan selalu buka jendela agar terjadi sirkulasi udara yang optimal.
Artikel Lainnya: Cara Mengatasi Sesak Napas yang bukan Karena Penyakit
5. Pijat Lembut dengan Balsam Khusus
Sentuhan orang tua merupakan obat yang tak tergantikan. Karena itu, berikan pijatan lembut pada anak menggunakan balsam khusus bayi dan anak.
Mama dan Papa dapat memilih balsam yang terbuat dari bahan-bahan seperti eucalyptol (minyak kayu putih), chamomile, mentol, camphor, dan minyak sage.
Oleskan balsam di sekitar leher, dada, dan punggung anak. Mama dan Papa juga bisa memberikan pijatan lembut.
Cara ini bisa mengatasi gangguan pernapasan pada anak. Sebab, balsam berguna untuk keluhan hidung tersumbat dan memberikan kehangatan.
6. Berikan Madu
Batuk adalah salah satu pertahanan tubuh untuk mengeluarkan benda asing di saluran pernapasan.
Jika menyerang, batuk sering kali mengganggu aktivitas bahkan waktu istirahat. Tidak jarang, batuk pada anak disertai rasa sesak.
Untuk menangani hal ini, berikanlah madu kepada anak. Namun ingat, madu hanya boleh dikonsumsi anak di atas usia 1 tahun, ya.
Mama dan Papa bisa memberikan 1-2 sendok teh madu setiap harinya untuk membantu mengurangi frekuensi batuk dan meningkatkan kualitas tidur anak.
Artikel Lainnya: Waspada, Inilah Gejala Batuk Bayi yang Berbahaya
7. Menjauhkan Anak dari Polusi Udara
Cara yang tak kalah penting untuk mengatasi gangguan pernapasan pada anak adalah menghindari polusi udara.
Pastikan Mama dan Papa menjauhkan anak dari paparan polusi udara, asap rokok, debu, hingga asap pembakaran sampah.
Paparan polusi ini bisa memperburuk kondisi saluran pernapasan anak yang sedang bermasalah.
Itu dia cara mengatasi gangguan pernapasan pada anak yang bisa dilakukan di rumah.
Tertarik mencoba, tapi ragu? Tanya dokter untuk mengetahui cara mengatasi anak sesak napas karena batuk.
Yuk, #JagaSehatmu dan keluarga selalu! Dapatkan informasi lainnya terkait kesehatan anak dengan mengunduh aplikasi KlikDokter.
[WA]