Pernapasan

Minyak Oregano untuk Atasi Pilek dan Flu, Efektifkah?

Zahra Aminati, 22 Agu 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Oregano kerap dipakai sebagai penyedap dan penambah aroma masakan. Namun, minyak oregano disebut bisa mengatasi flu dan pilek. Benarkah?

Minyak Oregano untuk Atasi Pilek dan Flu, Efektifkah?

Oregano dikenal sebagai penyedap rasa dan penambah aroma khas rempah. Anda dapat menemukannya dengan mudah di dalam aneka makanan Italia, sebut saja piza, spaghetti, hingga risotto.

Akan tetapi, oregano juga bisa disarikan kembali menjadi essential oil yang punya manfaat kesehatan. 

Herbal ini punya sifat antivirus, antiinflamasi, dan antioksidan, sekaligus mengandung senyawa yang berpotensi menyembuhkan, seperti carvacrol, timol, dan terpinene. 

Atas alasan itu, banyak orang menggunakannya sebagai obat alternatif untuk gejala pilek dan flu. Namun, benarkah manfaat minyak oregano tersebut? 

Artikel Lainnya: Manfaat Teh Oregano untuk Kesehatan Tubuh

1 dari 2

Efektifkah Minyak Oregano untuk Atasi Pilek dan Flu?

Menanggapi hal ini, dr. Arina Heidyana menjelaskan, “Benar, minyak oregano sudah lama dijadikan obat herbal untuk mengatasi flu. Bahkan banyak penelitian yang menunjukkan keefektifan minyak oregano ini.” 

Tak salah memang. Dalam satu studi yang tercatat di PubMed tahun 2017, menemukan minyak oregano memiliki sifat antioksidan yang kuat. 

Peneliti mengungkap, penggunaan minyak oregano secara tradisional efektif dalam mengobati demam dan gejala pernapasan yang terkait dengan flu. 

Penelitian lainnya dilakukan pada tahun 2011. Dinukil dari laman Hindawi, beberapa orang dengan infeksi saluran pernapasan atas berpartisipasi dalam studi ini.

Mereka menggunakan semprotan tenggorokan yang mengandung minyak oregano, serta minyak esensial eucalyptus, peppermint, dan rosemary yang diencerkan. Para peserta menggunakannya 5 kali sehari selama 3 hari.

Dibandingkan dengan kelompok lainnya, mereka yang menggunakan semprotan minyak oregano, eucalyptus, peppermint, dan rosemary mengaku gejala sakit tenggorokan, suara serak, dan batuk berkurang 20 menit setelah pemakaian. 

Namun, yang perlu dicatat, sebenarnya tidak terlalu ada perbedaan besar dalam gejala antara 2 kelompok tersebut setelah 3 hari pengobatan.

Ahli berpendapat, mungkin secara alami gejala akan membaik selama 3 hari tersebut karena antibodi yang dihasilkan tubuh. 

Sebuah studi pada tahun 2013 juga mengungkap kalau minyak oregano dapat membantu mengurangi rasa sakit pada tikus. Hal ini, menurut peneliti, karena sifat analgesik di dalam minyak oregano.

Artinya, minyak oregano berpotensi membantu gejala flu lain yang menyakitkan, seperti nyeri tubuh atau sakit tenggorokan. Akan tetapi, masih dibutuhkan penelitian lanjutan kepada manusia. 

Artikel Lainnya: Polinacea vs Echinacea, Mana Lebih Efektif untuk Cegah Flu?

2 dari 2

Penggunaan Minyak Oregano untuk Mengatasi Flu

Untuk penggunaannya, dr. Arina menyarankan, “Anda bisa meneteskannya ke dalam alat diffuser. Atau, bisa langsung dioleskan ke badan. Cara lainnya, Anda bisa mengonsumsi minyak oregano yang sudah dikemas menjadi suplemen.”

Pada umumnya minyak oregano aman digunakan. Namun, waspada jika Anda memiliki alergi oregano.

Mengutip Healthline, jangan gunakan minyak oregano jika Anda memiliki alergi terhadap basil, lavender, mint, atau sage. Kemungkinan besar, Anda juga akan alergi terhadap oregano. 

Jangan gunakan minyak oregano jika sedang hamil atau menyusui. Bicaralah terlebih dahulu dengan dokter Anda. Penggunaan minyak ini kepada bayi dan anak juga harus dengan sepengetahuan dokter. 

Jangan konsumsi minyak oregano jika Anda memiliki gangguan pendarahan atau sedang menjalani pengobatan apa pun. Tak ada salahnya berkonsultasi dengan dokter yang merawat Anda.

Minyak oregano dapat menjadi alternatif yang baik untuk meringankan dan mengobati gejala flu. Namun, jika kondisi Anda tak juga membaik selama lebih dari 3 hari, diskusikan kesehatan Anda kepada dokter. 

Dapatkan informasi lainnya seputar gangguan kesehatan lainnya dengan mengunduh aplikasi Klikdokter.

(HNS/AYU)

herbal
Influenza