Asma merupakan sebuah penyakit jangka panjang yang menyerang saluran pernapasan. Penyakit ini bisa menyerang siapa saja. Meski begitu, tidak sedikit orang yang percaya bahwa asma lebih sering terjadi pada orang gemuk atau obesitas.
Obesitas memang berhubungan dengan meningkatnya penyakit yang tidak menular, seperti penyakit jantung, ginjal, dan stroke. Lalu, apa kaitannya dengan faktor risiko asma?
Sebenarnya, alasan mengapa orang dengan kelebihan berat badan semakin banyak memiliki asma derajat berat belum diketahui secara pasti.
Namun, kombinasi dari faktor peradangan, mekanik, dan turunan dipercaya ikut berperan. Yang pasti, penelitian lebih lanjut diperlukan guna membuktikannya.
Risiko Asma pada Orang Gemuk
Dugaan bahwa orang gemuk lebih rentan terkena asma berawal dari penelitian yang diterbitkan di Experimental Biology and Medicine. Disebutkan bahwa hampir 39 persen orang dewasa dengan asma pasti memiliki keluhan kegemukan atau obesitas.
Selain itu, orang dengan obesitas akan mengalami serangan asma hingga dua-tiga kali lipat lebih sering ketimbang mereka yang tidak obesitas.
Artikel Lainnya: Waspada, Badai Petir Bisa Sebabkan Asma Kambuh
Dalam penelitian tersebut ditulis bahwa penderita asma yang mengalami kegemukan harus ditangani oleh pihak medis dan tidak bisa mengandalkan perawatan di rumah.
Pasalnya, penderita asma yang mengalami kegemukan mungkin memiliki komplikasi kesehatan lain, seperti hipertensi dan sesak napas ketika tidur di malam hari.
Senada dengan temuan itu, studi pada 500.000 anak-anak yang diterbitkan dalam jurnal Pediatrics pada Desember 2018 menemukan, anak-anak dengan berat badan berlebih juga lebih mungkin terkena asma.
Penelitian mengatakan, anak yang gemuk berisiko 8 hingga 17 persen lebih tinggi terkena asma. Sementara pada remaja yang obesitas, mereka berisiko 26 hingga 38 persen lebih tinggi untuk mengalami asma.
Selain itu, ada temuan yang menemukan bahwa seseorang dengan indeks massa tubuh (IMT) 30 atau lebih memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami asma dibandingkan orang yang IMT-nya lebih rendah.
Studi menemukan bahwa sebanyak 7% dewasa dengan IMT rentang normal mengidap asma. Jumlah tersebut lebih sedikit ketimbang dewasa dengan IMT yang digolongkan obesitas. Mereka yang mengalami asma ditemukan sebanyak 11%.
Asma pada wanita juga telah menjadi masalah tersendiri. Dikabarkan sekitar 15% wanita penderita obesitas mengidap asma.
Artikel Lainnya: Komplikasi Asma yang Bisa Menurunkan Kualitas Hidup Anda
Belum sepenuhnya jelas mengapa berat badan yang berlebih dapat menyebabkan asma. Namun, kondisi itu dikaitkan dengan beban lebih pada dada dan perut (lemak).
Pada orang gemuk, terjadi penyempitan pergerakan paru akibat penumpukan lemak, sehingga menyebabkan dia kesulitan bernapas.
Jaringan lemak memproduksi zat peradangan yang mampu memengaruhi paru. Beberapa studi bahkan menunjukkan bahwa zat tersebut mampu memengaruhi asma.
Selain itu, seorang penderita obesitas yang menggunakan lebih banyak obat diketahui mengalami gejala yang lebih berat dan kurang mampu mengontrol gejala asmanya dibandingkan pasien asma yang memiliki rentang IMT normal.
Mencegah Asma pada Penderita Obesitas
Kegemukan meningkatkan risiko seseorang mengidap asma, bahkan memicu asma derajat berat dan gejala yang lebih sulit dikontrol.
Oleh karena itu, Anda perlu mencegah kekambuhan asma, terutama bila Anda menderita obesitas.
Mengurangi berat badan tentu menjadi tantangan bagi siapa pun, apalagi penderita obesitas yang juga mengidap asma. Sesak napas yang kerap muncul bisa menyulitkan aktivitas fisik.
Kendati demikian, lakukan olahraga seminimal mungkin. Mulailah dengan rutin berolahraga ringan seperti berjalan setiap hari.
Selain itu, terapkan diet dengan mengurangi lemak dalam jumlah banyak. Diet rendah lemak juga akan mengurangi peradangan pada saluran pernapasan.
Dengan olahraga rutin yang diimbangi pola makan sehat, diharapkan berat badan bisa turun, napas bisa lebih lega, dan berbagai bahaya obesitas bisa dicegah.
Apabila Anda memiliki berat badan berlebih dan sudah mengidap asma, pastikan Anda mengetahui apa saja zat pemicunya, kemudian hindari pemicu tersebut.
Pastikan juga untuk menghindari asap, cegah diri Anda dari pilek, serta kontrol gejala asma dengan obat-obatan yang telah diresepkan dokter.
Konsultasikan kondisi kesehatan Anda kepada dokter melalui fitur Live Chat di aplikasi Klikdokter.
[WA]