Orangtua biasanya akan memarahi anak-anaknya yang main hujan. Di sebagian orang ada anggapan bahwa hujan-hujanan, memakai pakaian basah, dan kedinginan dapat menyebabkan flu.
Orangtua biasanya akan memarahi anak-anaknya yang main hujan. Sebagian orang beranggapan bahwa hujan-hujanan, memakai pakaian basah, dan kedinginan dapat menyebabkan flu.
Apakah benar bahaya pakaian basah tersebut? Coba kita simak jawaban dokter di bawah ini.
Memakai Pakaian Basah atau Kedinginan Bikin Flu?
Pada dasarnya, infeksi flu terjadi saat seseorang terserang virus influenza. Menurut CDC, penyakit pernapasan ini sangat mudah menular dan meninggalkan ketidaknyamanan di hidung, tenggorokan, dan terkadang paru-paru.
Artikel lainnya: Kedinginan Terus-menerus? Waspadai Gangguan Kesehatan Ini!
Itu artinya, menggunakan pakaian basah dan kedinginan bukanlah penyebab flu yang utama.
Virus bisa saja tanpa disadari sudah ada di dalam tubuh seseorang. Ketika tubuh dalam kondisi basah dan kedinginan, terjadi penurunan daya tahan dan pada saat yang bersamaan virus bertambah kuat.
Bila kebetulan virus influenza ada di dalam tubuh saat seseorang kedinginan, infeksi flu bisa saja terjadi.
“Namun, memakai pakaian basah bisa menyebabkan hipotermia atau kedinginan. Hal ini dapat memicu gejala bersin dan hidung berair,” dr. Reza Fahlevi menambahkan.
Hipotermia sendiri adalah kondisi suhu tubuh turun drastis hingga kurang dari 35 derajat Celsius. Salah satu penyebabnya adalah berkontak terlalu lama dengan suhu yang sangat dingin.
Ketika terkena suhu dingin, tubuh akan kehilangan panas lebih cepat daripada yang dihasilkan. Hal ini membuat panas dalam tubuh hilang sehingga suhu tubuh turun drastis.
Artikel lainnya: Mitos-Mitos Tentang Flu yang Beredar dan Tak Perlu Anda Percaya
Orang yang memakai pakaian basah terlalu lama berpotensi mengalami kondisi hipotermia. Sebuah penelitian pada 2005 di Wales oleh Cardiff University’s Common Cold Center pernah hubungan kedinginan dan daya tahan tubuh.
Penelitian itu melibatkan 90 orang. Peserta diminta untuk merendam kaki di dalam air es selama 20 menit.
Hasilnya, setelah 5 hari penelitian berlalu, orang yang mencelupkan kaki ke dalam air es mengalami demam dua kali lebih parah daripada mereka yang tidak melakukannya.
Menurut para peneliti, kedinginan dapat menyebabkan pembuluh darah di hidung menyempit. Hal ini dapat membuat darah yang menyuplai sel darah putih untuk melawan infeksi terhambat.
Lebih Baik Segera Ganti Baju
Oleh karena itu, jangan biarkan anak atau siapa pun berlama-lama menggunakan baju basah, baik akibat kehujanan ataupun setelah berenang.
Segera keringkan badan dan rambut dengan handuk bersih. Lalu pakai baju ganti yang kering.
Selain itu, perhatikan tanda-tanda umum kedinginan, seperti pucat, kulit membiru terutama di bibir, jari tangan dan kaki, mati rasa, menggigil, dan bicara tidak jelas.
Artikel lainnya: Daftar Penyakit yang Ditandai dengan Flu dan Ruam Kulit
Jika ada satu atau lebih gejala di atas, hangatkan diri dengan pakaian tambahan seperti selimut, jaket, serta kaus kaki dan tangan.
Selain itu, suguhkan minuman hangat yang baik untuk mencegah flu. Misalnya, Anda bisa memberikan secangkir jahe hangat yang dicampurkan oleh madu. Jahe mengandung bahan yang dapat menghangatkan tubuh sehingga bisa mencegah kedinginan dari dalam.
Madu juga berperan penting dalam membantu mengatasi flu. Para ilmuwan dari Oxford University menemukan, madu baik dalam meredakan gejala pilek, flu, atau infeksi saluran pernapasan atas (URTI).
Hasil positif didapat ketika efektivitas madu dibandingkan dengan metode perawatan lain untuk URTI, seperti obat penekan batuk, steroid, dan antibiotik.
Jadi, kedinginan dan memakai baju basah memang tidak serta merta membuat flu. Namun, badan yang kedinginan dapat menyebabkan virus menguat dan imunitas menurun.
Jika masih ada hal yang ingin ditanyakan seputar masalah flu dan penanganannya, chat dokter kami melalui aplikasi Klikdokter.
[HNS/JKT]