Flu merupakan salah satu penyakit menular yang sering terjadi, namun tak boleh disepelekan. Influenza merupakan infeksi virus yang menyebabkan peradangan di saluran pernapasan. Sebagian besar orang yang mengalami flu hanya mengalami gejala ringan seperti demam, batuk, dan pilek. Namun demikian, Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/ WHO) mencatat bahwa terdapat 3-5 juta penderita flu setiap tahunnya mengalami gejala yang berat dan membutuhkan perawatan di rumah sakit.
Selain vaksin influenza, pengobatan herbal berupa Polinacea dan Echinacea juga memiliki manfaat untuk mencegah flu. Apa bedanya Polinacea dan Echinacea?
Polinacea vs Echinacea
Echinacea adalah tanaman herbal yang merupakan bagian dari tanaman bunga aster. Tumbuhan ini pada awalnya banyak ditemukan di benua Amerika, khususnya di Amerika Utara. Pada awal abad 20, Echinacea mulai digunakan sebagai obat herbal di Amerika dan Eropa karena tumbuhan tersebut diyakini dapat menstimulasi imunitas tubuh dengan cara meningkatkan jumlah sel darah putih. Pada tahun 1980-an, Echinacea mulai digunakan sebagai pengobatan alamiah untuk flu dan selesma (common cold).
Secara spesifik, sebenarnya terdapat sembilan spesies Echinacea. Namun yang sudah terbukti dapat digunakan sebagai obat hanya tiga jenis, yaitu Echinacea purpurea, Echinacea angustifolia, dan Echinacea pallida. Di antara ketiga jenis Echinacea tersebut, studi menemukan bahwa Echinacea angustifolia efektif untuk mengoptimalkan daya tahan tubuh sehingga infeksi influenza bisa dicegah.
Polinacea merupakan ekstrak dari akar tumbuhan Echinacea angustifolia. Selain diekstrak dari spesies Echinacea yang terbukti bermanfaat bagi kesehatan, proses ekstraksi Polinacea sudah terstandarisasi. Polinacea mengandung echinacoside dan IDN5405, zat fitokimia yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
Zat alami yang terkandung di dalam Echinacea dan Polinacea dapat meningkatkan kekebalan tubuh karena zat tersebut merangsang produksi sel-sel imun, serta meningkatkan aktivitas sel darah putih.
Mana yang Lebih Efektif, Cegah Flu dengan Polinacea atau Echinacea?
Berbagai studi ilmiah telah dilakukan untuk mengetahui apakah Polinacea dan Echinacea efektif untuk mencegah flu. Mengenai Echinacea, penelitian menunjukkan hasil yang kontradiktif. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa Echinacea bermanfaat untuk mencegah flu. Penelitian lainnya menunjukkan hasil sebaliknya.
Sementara itu, hingga saat ini, Polinacea terbukti efektif dapat mencegah selesma dan influenza. Selain itu, Polinacea juga dapat mengoptimalkan imunitas tubuh pasca vaksinasi influenza. Ahli menyarankan individu dewasa untuk mengonsumsi Polinacea dengan dosis 400 miligram per hari selama dua bulan untuk meningkatkan daya tahan tubuh sehingga mencegah infeksi virus saluran napas. Sedangkan untuk anak usia di bawah 12 tahun, dosis Polinacea adalah 200 mg per hari untuk meningkatkan daya tahan tubuh sehingga mencegah infeksi virus saluran napas.
Selain dengan mengkonsumsi Polinacea, Badan Kesehatan Dunia menganjurkan tiga hal untuk mencegah flu, yaitu:
- Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama setidaknya 20 detik. Cuci tangan tersebut sebaiknya selalu dilakukan sebelum makan, sebelum dan setelah menyiapkan makanan, setelah ke toilet, dan setelah merawat orang sakit.
- Bersihkan tangan dengan hand sanitizer jika tak dapat mencuci tangan dengan air dan sabun.
- Hindari menyentuh mata, tangan, dan mulut tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.
- Hindari berdekatan dengan orang yang sedang sakit.
Mengenai keamanan Polinacea, telah diketahui bahwa penggunaan Polinacea secara jangka pendek terbilang aman. Namun demikian, bagi orang-orang yang mengalami penyakit autoimun atau sedang mengkonsumsi obat yang mempengaruhi kekebalan tubuh, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter sebelum meminum Polinacea.
[RS]