Pernapasan

Sering Sesak Napas? Hati-hati, Gejala Hipertensi Paru!

Hipertensi paru mungkin tidak sepopuler hipertensi biasa. Gejalanya terkadang tidak terdeteksi, karena mirip dengan sesak napas biasa.

Sering Sesak Napas? Hati-hati, Gejala Hipertensi Paru!

WHO melaporkan 8 dari 1.000 orang mengalami hipertensi paru. Umumnya, penyakit ini disebabkan oleh penyakit jantung bawaan (PJB), autoimun, HIV, ataupun perkawinan sedarah.

Penyakit hipertensi paru atau pulmonary hypertension adalah kondisi tekanan darah tinggi pada pembuluh darah paru yang terhubung ke jantung. Salah satu gejala yang ditimbulkan adalah sesak napas.

Apa hubungan hipertensi dengan sesak napas? Seperti apa ciri sesak napas karena darah tinggi di pembuluh paru? Simak terus penjelasan di bawah ini, ya!

Bagaimana Hipertensi Paru Menyebabkan Sesak Napas?

Waspada, Inilah Penyebab Sesak Napas saat Naik Pesawat

Hipertensi paru adalah jenis tekanan darah tinggi yang memengaruhi arteri di paru-paru dan sisi kanan jantung. Salah satu jenisnya, yaitu hipertensi arteri pulmonal yang menyebabkan pembuluh darah di paru-paru menyempit, tersumbat, atau bahkan hancur. 

Artikel lainnya: Hati-hati, Obat Pelangsing Bisa Sebabkan Hipertensi Paru

Perlu diketahui, jantung memiliki dua ruang atas (atrium) dan dua ruang bawah (ventrikel). Setiap kali darah melewati jantung, bilik kanan bawah (ventrikel kanan) memompa darah ke paru-paru melalui arteri pulmonalis.

Di paru-paru, darah melepaskan karbon dioksida dan mengambil oksigen. Darah biasanya mengalir dengan mudah melalui pembuluh darah di paru-paru ke sisi kiri jantung. Namun, perubahan sel yang melapisi arteri pulmonalis menyebabkan dinding arteri menjadi kaku, bengkak, dan menebal. 

Perubahan ini menghalangi aliran darah melalui paru-paru sehingga menyebabkan tekanan darah di arteri paru meningkat. Akibatnya, sejumlah gejala hipertensi paru muncul, termasuk sesak napas.

Jantung pun harus bekerja lebih keras untuk memompa darah melalui paru-paru. Upaya ekstra ini menyebabkan otot jantung melemah dan gagal.

Artikel lainnya: Benarkah Rokok Bisa Mengakibatkan Hipertensi Paru?

Gejala Sesak Napas Akibat Hipertensi Paru

7 Mitos dan Fakta tentang Kanker Paru (Magic Mine/Shutterstock)

Sering kali, pasien hipertensi paru tidak terlihat seperti orang sakit. Tanda dan gejala hipertensi pulmonal, meliputi:

  • Bibir dan kulit membiru (sianosis)
  • Nyeri dada
  • Pusing atau pingsan (sinkop)
  • Denyut nadi maupun jantung berdebar cepat (palpitasi)
  • Kelelahan
  • Sesak napas (dispnea) saat berolahraga maupun istirahat
  • Pembengkakan (edema) di area kaki hingga perut 

Gejala sesak napas karena hipertensi pulmonal nyaris mirip dengan sesak napas biasa. Hal ini membuat penyakit hipertensi paru menjadi salah satu penyakit mematikan yang harus diwaspadai sejak dini. 

Sesak napas akibat hipertensi pulmonal bisa muncul tanpa sebab yang jelas. Kondisi ini juga menyebabkan penderitanya hanya sanggup berjalan sejauh 100 meter dalam durasi maksimal 6 menit. 

Hipertensi pulmonal juga berbeda dengan hipertensi umumnya yang identik dengan tekanan darah. Oleh sebab itu, pemeriksaan hipertensi paru tidak bisa hanya dilakukan dengan tensimeter, tapi juga menggunakan ekokardiografi atau biasa disebut USG jantung.

Pada tahap pemeriksaan awal, dokter biasanya akan mengecek irama jantung dengan stetoskop. Jika ditemukan adanya kelainan irama pada jantung, maka dokter akan meminta pasien untuk melakukan pemeriksaan rekam jantung hingga USG jantung.

Artikel lainnya: Mengenal Tipe-tipe Hipertensi Pulmonal

Cara Mengobati Sesak Napas karena Darah Tinggi di Paru

Penderita Asma Berisiko Mengalami Pneumonia?

Karena masuk dalam kategori penyakit kronis (berlangsung lama), hipertensi paru harus diobati sesegera mungkin setelah didiagnosis.

Cara mengobati sesak napas karena darah tinggi ini bisa dilakukan dengan mengonsumsi obat-obatan, salah satunya sildenafil. Meski obat ini tidak secanggih obat yang ada di Amerika dan India, setidaknya sildenafil dapat mengurangi munculnya keluhan.

Jika obat tidak membantu mengontrol tanda dan gejala hipertensi paru, pembedahan mungkin direkomendasikan. Pembedahan untuk mengobati hipertensi pulmonal, meliputi septostomi atrium dan transplantasi paru atau jantung-paru.

Sesak napas karena darah tinggi mungkin sulit dikenali. Karenanya, jika kamu mengalami sesak napas tanpa sebab dan tidak mampu berjalan jauh, segera lakukan pemeriksaan ke dokter.

Pemeriksaan ke dokter penting untuk #JagaSehatmu dan mengurangi risiko komplikasi hipertensi paru. Konsultasi enggak sulit kok, kamu bisa pakai fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter. Mudah dan cepat!

(ADT/JKT)

Penyakit Jantung Bawaan
hipertensi pulmonal