Terdapat aktivitas yang mengharuskan Anda menahan napas saat melakukannya. Beberapa aktivitas tersebut, di antaranya berenang atau ketika hendak memainkan alat musik tiup.
Menahan napas bisa membuat tubuh tidak menerima pasokan oksigen selama beberapa saat. Meski demikian, aktivitas ini dianggap bisa mengundang banyak manfaat kesehatan apabila dilakukan dengan tepat.
Apakah benar demikian? Sebenarnya, berapa lama manusia bisa menahan napas? Yuk, cari tahu faktanya.
Berapa Lama Manusia Bisa Menahan Napas?
Terkait tahan napas normalnya berapa detik, Medical News Today menjelaskan bahwa seseorang umumnya dapat menahan napas sekitar 30–90 detik. Durasi tersebut bisa lebih cepat atau lama, tergantung kondisi tubuh masing-masing individu.
Menurut dr. Sara Elise Wijono, MRes, kemampuan seseorang menahan napas berhubungan dengan laju metabolisme.
“Selain itu, kapasitas paru-paru, serta respons terhadap penurunan oksigen maupun peningkatan kadar karbon dioksida pada tubuh juga dapat menentukan kemampuan seseorang menahan napas,” jelas dr. Sara.
Artikel Lainnya: Perbedaan Pernapasan Dada dan Perut yang Penting Diketahui
Saat menahan napas, kadar oksigen dalam tubuh akan menurun. Di saat yang sama, terjadi juga peningkatan kadar karbon dioksida. Hal ini terjadi karena tubuh tak bisa membuang karbon dioksida melalui embusan napas.
Akibatnya, kadar karbondioksida yang menumpuk akan mengalir melewati sawar darah otak (membran yang memisahkan sirkulasi darah dari cairan ekstraseluler otak). Kondisi ini meningkatkan keinginan tubuh untuk menarik dan mengembuskan napas.
Pada tahapan ini, Anda berisiko tinggi pingsan, kejang, atau mengalami perlukaan di otak, khususnya jika tidak segera mengembuskan napas.
Pada dasarnya, ketika Anda menahan napas selama 1 atau 2 menit, seluruh sel di dalam tubuh tidak akan bekerja sebagaimana mestinya.
Apabila Anda menahan napas melebihi durasi tersebut, detak jantung pun bisa menjadi tidak teratur. Bahkan, dalam beberapa kasus, terlalu lama menahan napas juga bisa merusak ginjal dan hati.
Tahan Napas, Adakah Manfaatnya bagi Kesehatan?
Apabila dilakukan dengan benar atau sesuai kemampuan tubuh, menahan napas bisa meningkatkan fungsi pernapasan serta paru-paru. Selain itu, manfaat lain yang bisa Anda rasakan lantaran menahan napas dengan benar, yaitu:
- Meningkatkan rentang hidup. Hal ini karena menahan napas dapat menjaga kesehatan sel punca—sel polos yang belum memiliki fungsi.
- Meregenerasi jaringan baru di otak, dan meningkatkan fungsi organ tersebut.
- Meningkatkan kekebalan terhadap infeksi bakteri.
- Membuat diri Anda lebih relaks.
Artikel Lainnya: Perbedaan Pernapasan Dada dan Perut yang Penting Diketahui
Akan tetapi, jika dilakukan sembarangan, berlebihan, atau sambil memaksakan diri, menahan napas juga bisa mengundang dampak buruk.
Melansir National Center for Biotechnology Information, berikut adalah efek samping dari menahan napas yang terlalu lama:
- Detak jantung menurun.
- Penumpukan karbondioksida dalam aliran darah.
- Nitrogen narcosis, atau penumpukan gas nitrogen berbahaya dalam darah. Kondisi ini akan memberikan efek samping, seperti kebingungan atau mabuk.
- Penyakit dekompresi, yang bisa menyebabkan sumbatan pada pembuluh darah.
- Penurunan atau kehilangan kesadaran.
- Cedera paru.
- Edema paru.
- Perdarahan alveolar.
- Kehilangan aliran darah ke jantung secara total. Kondisi ini bisa memicu henti jantung.
- Kerusakan otak.
Jika Anda ingin merasakan manfaat dari menahan napas, lakukanlah hal tersebut dengan benar dan sesuai kemampuan tubuh. Jika sembarangan atau berlebihan, menahan napas malah bisa berdampak buruk pada kesehatan.
Ingin tahu mengenai fakta medis lainnya? Atau punya pertanyaan seputar penyakit atau obat? Anda bisa berkonsultasi kepada dokter melalui LiveChat 24 jam atau aplikasi Klikdokter.
(NB/JKT)
Referensi
Medical News Today. Diakses 2021. How long can the average person hold their breath?
WebMD. Diakses 2021. Is It Safe to Hold Your Breath?
Healthline. Diakses 2021. How to Train to Hold Your Breath Longer Safely
National Library of Medicine. Diakses 2021. Impact of breath holding on cardiovascular respiratory and cerebrovascular health