Udara adalah zat yang paling banyak dikonsumsi manusia. Di dalam udara tersebut, terdapat oksigen yang sangat dibutuhkan untuk kelangsungan hidup kita. Rata-rata manusia bernapas normal antara 15-18 kali per menit. Dalam satu tarikan napas, terhirup kurang lebih 500 ml udara. Artinya kita mengkonsumsi lebih kurang 11.000 liter udara per 24 jam.
Belasan ribu liter udara per hari itu masuk ke dalam tubuh hanya melalui satu saluran, yaitu saluran napas. Saluran napas manusia sendiri terbagi menjadi dua bagian besar, saluran pernapasan atas (rongga hidung, rongga sinus, faring, dan laring) dan saluran pernapasan bawah (trakea, bronkus, dan paru-paru).
Adapun ujung dari perjalanan udara adalah kantong-kantong alveolus di paru-paru. Di sanalah terjadi pertukaran antara oksigen yang dibutuhkan tubuh dan karbondioksida yang perlu dikeluarkan oleh tubuh.
Kelancaran pertukaran kedua gas ini membuat saluran napas menjadi organ krusial untuk kehidupan manusia. Sayangnya, jumlah besar udara yang masuk juga bisa membawa jumlah besar zat atau mikroba yang tidak dibutuhkan dan diinginkan oleh tubuh.
Jika ada mikroorganisme seperti bakteri atau virus menyerang dan berhasil menginfeksi salah satu komponen saluran napas sehingga menyebabkan peradangan, maka kondisi ini kita sebut dengan ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut).
ISPA sering kali dikira sama dengan influenza. Padahal keduanya merupakan kondisi yang berbeda. Lantas, apa beda ISPA dan flu?
Memahami ISPA dan Influenza
Perlu diketahui bahwa infeksi saluran pernapasan terbagi menjadi dua, yaitu infeksi saluran pernapasan atas dan infeksi saluran pernapasan bawah.
Kondisi ini sangat mengganggu penderitanya, bahkan memiliki risiko komplikasi yang cukup berat. Selain mengganggu pernapasan, infeksi dapat membahayakan organ tubuh lain jika suplai oksigen dalam darah menurun.
Berbeda dengan ISPA, influenza adalah suatu kondisi penyakit infeksi yang spesifik diakibatkan oleh infeksi virus influenza. Virus ini adalah virus RNA dari familia
Orthomyxoviridae, yang juga menyerang unggas dan mamalia. Virus ini memiliki tiga varian utama, yaitu virus influenza A, B, dan C.
Sederhananya, perbedaan ispa dan influenza adalah influenza dapat menyebabkan ISPA, tetapi ISPA belum tentu karena virus influenza. ISPA juga dapat diakibatkan oleh mikroorganisme lain seperti bakteri, jamur, dan parasit.
Sementara itu, influenza paling sering menyerang saluran napas atas, tapi influenza tidak spesifik hanya menyerang saluran napas. Ini karena virus influenza dapat menyerang saluran organ lain sehingga gejalanya bervariasi, tidak terbatas pada gejala gangguan saluran napas seperti batuk, pilek, dan nyeri tenggorokan.
Artikel Lainnya: Urutan Gejala Flu dari Hari ke Hari
Gejala ISPA dan Influenza
Beda ISPA dan influenza juga bisa dilihat dari gejala yang dirasakan. Pada gejala ISPA dapat dibagi berdasarkan letak infeksi dan munculnya gejala, sesuai bagian organ saluran napas yang terkena infeksi. Beberapa peradangan yang bisa terjadi akibat infeksi saluran pernapasan adalah:
Infeksi saluran pernapasan atas, meliputi :
- Sinusitis
- Rhinitis
- Tonsillitis
- Faringitis
- Laringitis
Infeksi saluran pernapasan bawah, meliputi:
Sedangkan pada influenza, gejalanya meliputi:
- Demam tinggi
- Perasaan dingin ekstrem hingga menggigil dan gemetar
- Bersin
- Batuk kering
- Tenggorokan gatal
- Hidung tersumbat
- Nyeri tubuh sendi dan tenggorokan
- Merasa lelah
- Sakit kepala
- Iritasi mata, mata berair
- Kemerahan pada mata, kulit, hidung, mulut, dan tenggorokan
- Pada anak, bisa terjadi gejala gastrointestinal seperti diare dan nyeri perut
Jika tidak ditangani dengan baik, infeksi saluran pernapasan akut dan influenza dapat menimbulkan berbagai komplikasi, seperti otitis media, fibrosis paru, bronkopneumonia, bronkiektasis, henti napas, gagal napas, gagal jantung kongestif, acute respiratory distress syndrome (ARDS), dan sepsis.
Artikel Lainnya: Mengenal Jenis Vaksin Flu yang Cocok untuk Lansia
Penyebab Infeksi Saluran Pernapasan
Banyak mikroorganisme yang memiliki kapasitas dan kapabilitas untuk menginfeksi saluran pernapasan manusia, terutama saat daya tahan tubuhnya sedang menurun. Beberapa yang paling sering adalah virus seperti rhinovirus, hantavirus, paramyxovirus, herpes virus, dan virus influenza.
Infeksi juga bisa juga disebabkan oleh bakteri seperti staphylococcus aureus dan streptococcus penumoniae, jamur seperti aspergillus, dan parasit seperti pneumocystis carinii.
Setiap mikroba ini memiliki cara berbeda saat menginfeksi saluran pernapasan manusia. Perbedaan tersebut dapat terlihat dari variasi gejala dan tanda pada pasien-pasien yang terinfeksi.
Artikel Lainnya: Mitos-Mitos Tentang Flu yang Beredar dan Tak Perlu Anda Percaya
Pengobatan ISPA dan Influenza
Pengobatan ISPA dan influenza bisa dilakukan mandiri di rumah atau mengonsumsi obat untuk meredakan gejala.
Berikut cara mengobati ISPA dan influenza dari rumah:
· Cukup istirahat
· Mandi air hangat
· Mengonsumsi makanan dan minuman hangat
· Cukup minum air putih
· Menghindari paparan udara dingin
· Berkumur air garam
Namun, jika kamu mengalami gejala infeksi saluran pernapasan dan kondisinya semakin memberat sampai mengganggu aktivitas, maka segeralah ke dokter. Dokter akan melakukan tanya jawab dengan pasien sekitar apa saja yang dirasakan oleh pasien dan sejak kapan pasien merasakan keluhan-keluhan tersebut.
Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik seperti:
· Pemeriksaan hidung dan tenggorokan
· Pemeriksaan suara napas pasien
· Tes darah
· Rontgen
· Pemeriksaan dahak
· Pulse oximetry
· PCR atau tes antigen
Ketika diagnosis sudah jelas, maka pengobatan akan disesuaikan dengan penyebab infeksinya. Beberapa jenis obat yang bisa diresepkan dokter antara lain:
· Antibiotik jika diakibatkan oleh bakteri
· Antivirus jika disebabkan oleh virus dan mengalami gejala berat
· Antijamur bila disebabkan oleh jamur
· Paracetamol atau ibuprofen jika demam tinggi
· Dekongestan untuk mengatasi hidung tersumbat
· Ekspektoran untuk mengencerkan dahak
Cara Mencegah ISPA dan Influenza
Sebagai bentuk pencegahan dari ISPA dan influenza, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan seperti berikut:
- Menggunakan masker
- Mencuci tangan
- Menjaga kebersihan
- Menjaga jarak dari orang yang sedang sakit
- Melakukan vaksinasi influenza, difteri, dan covid
- Mengonsumsi makanan bernutrisi
- Cukup istirahat
- Rutin olahraga
ISPA dan influenza terlihat mirip, padahal berbeda jika dilihat dari sisi penyebab, gejala, pengobatan, dan pencegahannya. Jika masih ada yang ingin ditanyakan, kamu dapat berkonsultasi dengan dokter dari KlikDokter menggunakan fitur Tanya Dokter.
Jangan lupa untuk #JagaSehatmu dan download aplikasi KlikDokter untuk mengakses berbagai info kesehatan lainnya.
(DA/NM)