Bicara soal infeksi paru, biasanya orang akan langsung berpikir tentang polusi udara atau paparan asap rokok. Padahal, penyebab infeksi paru ternyata juga bisa berasal dari dalam rumah Anda. Ya, itu adalah kondisi ruangan yang sumpek dan lembap.
Tidak dimungkiri, keadaan tempat tinggal memang sangat menentukan kondisi kesehatan para penghuninya. Apabila rumah yang dihuni tidak memiliki ventilasi yang baik, tidak cukup menerima pencahayaan matahari dan cenderung lembap, maka rumah tersebut dapat menjadi sarang berbagai bakteri, kuman, dan virus penyebab penyakit berbahaya, tak terkecuali infeksi paru.
“Kondisi ruangan yang lembap dan tidak memiliki ventilasi bisa memicu terjadinya infeksi paru, karena kuman dan jamur sangat suka tinggal di tempat yang lembap. Kalau sirkulasi udaranya tidak bagus, berarti kuman akan berada di situ-situ saja dan siap menjangkiti para penghuninya,” kata dr. Atika dari KlikDokter.
Pendapat dr. Atika diperkuat oleh studi di Swedia pada bulan November 2017 yang dipublikasikan dalam Clinical & Experimental Allergy. Studi itu mengatakan bahwa kelembapan rumah sangat memengaruhi kesehatan saluran pernapasan atas dan bawah (hidung, sinus, tenggorokan, paru-paru). Tak sekadar itu, tingkat kelembapan sebuah ruangan juga dapat memperburuk gejala penderita asma.
Dilansir dari Health and Wellness Alerts, kerusakan bagian rumah yang disebabkan oleh air, lantai yang lembap, atau bekas-bekas jamur di dinding maupun atap juga berkaitan dengan penyakit rhinosinusitis kronis. Penyakit tersebut ditandai oleh peradangan kronis di sinus dan adanya pertumbuhan polip di hidung meski tidak terasa nyeri.
Rhinosinusitis berlangsung setidaknya 12 minggu dan gejalanya meliputi hidung tersumbat, nyeri pada wajah apabila ditekan, lendir yang menetes pada hidung atau bagian belakang tenggorok, dan kemampuan penciuman yang menurun.
Menariknya, para peneliti juga menemukan bahwa hubungan antara kelembapan ruangan dan rhinosinusitis sama kuatnya dengan kaitan antara merokok dan penyakit tersebut. Dengan kata lain, apabila penghuni ruangan lembap tersebut juga merokok, kombinasi keduanya dapat meningkatkan risiko terkena bronkitis.
Jadi, dengan berada di ruangan yang basah (lembap) dan rusak akibat air, gejala-gejala seperti batuk, mata dan kulit iritasi, sesak napas, serta hidung terasa mampet dan nyeri bisa saja terjadi pada Anda. Dan, apabila kondisi ruangan yang lembap dikelilingi oleh jamur, kekebalan tubuh orang yang menempati ruangan tersebut akan terganggu sehingga semakin berisiko terkena penyakit paru-paru kronis.
Lakukan ini sebagai solusinya
Jika ingin ruangan Anda terbebas dari kelembapan berlebih serta jamur, lakukan cara sederhana berikut ini:
- Nyalakan AC untuk mencegah kelembapan yang berlebih, sehingga jamur sulit untuk tumbuh.
- Pastikan setiap ruangan di rumah Anda memiliki ventilasi yang baik, tak terkecuali kamar mandi.
- Hilangkan pertumbuhan jamur dengan menggunakan cairan sabun, larutan pemutih ataupun produk lain yang dirancang untuk membunuh jamur.
- Sering-seringlah membuka jendela supaya ada sirkulasi udara, dan virus tidak “terjebak” di ruangan Anda.
- Usahakan agar rumah Anda terkena sinar matahari, karena kuman tuberkulosis sangat rentan terhadap paparan sinar ultraviolet.
- Bersihkan rumah, ganti seprai, dan bersihkan sofa secara rutin.
- Segera perbaiki bagian rumah yang rusak karena air, misalnya pipa, atap, dan lain sebagainya.
Sekarang Anda sudah tahu bahwa kondisi ruangan yang lembap bisa meningkatkan risiko terjadinya infeksi paru, serta memperparah gejala asma, bronkitis, tuberkulosis, dan rhinosinusitis. Jika Anda tidak ingin hal tersebut sampai terjadi, cegah dengan menerapkan cara-cara di atas. Apabila gangguan saluran pernapasan sudah terlanjur terjadi, segera konsultasikan lebih lanjut pada dokter.
[NB/ RVS]