Banyak orangtua yang menganggap tangisan anak di malam hari sebagai tanda mengantuk. Hal ini membuat orangtua membiarkan anak menangis berlarut-larut, dengan pikiran ‘nanti juga kalau sudah capek, terus tidur’. Padahal tidak melulu demikian, lho!
Anak menangis di malam hari tidak selalu karena mengantuk. Tahukah Anda, bahwa anak yang menangis juga bisa menjadi pertanda bahwa ia sedang merasa lapar, lelah, bosan, gatal atau bahkan kesakitan.
Dikutip dari Liputan6.com, membiarkan anak menangis teralu lama bisa menyebabkan anak kejang. Karena tagisan anak sebelum tidur sering disebabkan oleh saluran hidung yang tersumbat akibat udara di dalam kamar tidur, terutama jika suhunya terlalu dingin, ruangan berdebu atau lembap.
Menurut profesor Universitas Minnesota, Darcia Narvaez, sering membiarkan anak larut dalam tangisan dapat mengganggu kemampuannya untuk berinteraksi dengan orang lain. Sementara dengan merespons tangisan anak, Anda telah memberinya rasa aman, juga dapat membantu anak lebih mandiri dalam jangka panjang.
Tindakan yang Harus Anda Lakukan
Tangisan yang berlangsung selama 10 menit adalah pertanda terjadinya sesuatu pada anak Anda, atau anak Anda mungkin terbiasa dan merasa bahwa menangis adalah hal yang menyenangkan.
Untuk menghindari hal tersebut, Anda harus memastikan bahwa anak mendapatkan segala kebutuhannya seperti tempat tidur yang nyaman, baju tidur sesuai, popok yang bersih dan perut yang kenyang. Dengan ini, Anda tidak akan mendapati anak menangis dalam waktu lama, karena segala hal sudah terasa nyaman untuknya.
Seorang dokter anak, Richard Ferber dalam bukunya yang berjudul “Memecahkan Masalah Tidur Anak,” menyebutkan bahwa masalah tidur anak dapat diatasi dengan membiarkan akan sendirian di dalam kamar tidur dan meninggalkannya.
Orangtua bisa menunggu di luar kamar dan memerhatikan, apakah anak menangis atau tidak. Jika menangis, segera kembali ke dalam kamar setelah 3 menit dan tenangkan anak dengan mengusap punggungnya.
Saat anak tenang, ulangi cara tersebut. Jika anak kembali menangis, Anda harus kembali ke kamar setelah 5 menit. Anda tak perlu mengangkat anak dari tempat tidurnya, cukup tenangkan dan membuatnya benar-benar nyaman untuk tidur.
Selain cara tersebut, Anda juga bisa mencoba trik lainnya dengan mengubah jam tidur anak. Bisa jadi anak menangis karena ia belum benar-benar mengantuk, atau malah sebenarnya sudah mengantuk namun belum merasa nyaman untuk tidur.
Ingatlah bahwa merespons anak yang menangis sebelum tidur dengan tindakan yang tepat akan membuatnya merasa lebih nyaman. Di samping itu, orangtua juga menjadi lebih waspada dan mengerti kondisi anak, apakah ia sedang demam atau mengalami hal-hal lainnya.
Baca artikel serupa di sini.
[NB/ RVS]