Besok adalah Hari Ulang Tahun Jakarta. Pada momen ini, makanan khas Betawi lebih mudah ditemukan. Salah satu makanan tradisional yang banyak digemari adalah kerak telor. Jika Anda sering menikmatinya saat berwisata ke kawasan Kota Tua Jakarta atau mengunjungi Pekan Raya Jakarta, pernahkah Anda berpikir tentang kandungan gizi kerak telor?
Menurut ahli gastronomi Suryatini N. Ganie, kerak telor dulunya dibuat dengan maksud menjadikan hidangan beras ketan lebih lezat dan mengenyangkan. Campuran kerak telor adalah telur ayam atau telur bebek, beras ketan, ebi, serundeng, serta bawang goreng.
Nutrisi dalam kerak telor
Meski tampak biasa saja, aneka komponen yang berpadu harmonis dalam jajanan kerak telor – telur, beras ketan, ebi, serundeng, dan bawang goreng – sebenarnya punya nutrisi yang baik bagi tubuh.
Berikut uraian mengenai bahan-bahan untuk membuat kerak telor beserta kandungan nutrisinya:
-
Telur ayam dan telur bebek
Meski tersedia ada pilihan telur ayam maupun bebek, tetapi favorit pelanggan adalah telur bebek karena rasanya yang gurih, legit, serta memberikan tekstur yang lebih tebal.
Menurut dr. Devia Irine Putri dari KlikDokter, baik telur bebek dan telur ayam, keduanya sama-sama bernutrisi dan baik untuk tubuh. Hanya saja, ada sedikit perbedaan nutrisi di dalam kedua jenis telur tersebut.
“Jika diperhatikan soal kandungan gizinya, telur bebek lebih padat nutrisi. Pertama, kalorinya lebih besar daripada telur ayam, begitu juga kandungan lemaknya,” ungkap dr. Devia.
Jika Anda sedang berupaya menambah berat badan, konsumsi telur bebek akan lebih berpengaruh ketimbang telur ayam. Meski demikian, dr. Devia mengingatkan untuk tidak mengonsumsinya secara berlebihan. Imbangi juga dengan protein dan nutrisi penting lainnya.
Di sisi lain, jika Anda bermasalah dengan kolesterol tinggi, sebaiknya pilih telur ayam saja. Biasanya, kerak telor menggunakan dua butir telur. Dokter Devia menyarankan Anda untuk tidak mengonsumsi jajanan ini terlalu banyak.
“Meski menyehatkan, konsumsi telur ada batasannya. Dalam seminggu, maksimal Anda hanya boleh makan 7 telur. Sementara dalam sehari, batasannya adalah 1-3 butir untuk telur ayam dan 1-2 butir telur bebek. Ini adalah aturan untuk orang sehat,” jelas dr. Devia. Jika ada kondisi medis tertentu seperti kolesterol atau ginjal, biasanya jumlahnya harus dikurangi.
-
Beras ketan
Jika telur berperan sebagai protein, sumber karbohidratnya adalah beras ketan. Seperti yang Anda ketahui, karbohidrat adalah sumber energi tubuh. Dalam 100 gram beras ketan putih, terdapat 97 kalori, 2 persen lemak, dan 9 persen protein.
-
Ebi
Ebi atau udang kering merupakan sumber protein dan omega-3. Selain itu, ebi karena rasanya yang sangat gurih, berperan sebagai pelezat makanan dalam kuliner kerak telor.
-
Serundeng
Parutan kelapa yang belum digoreng sebenarnya dapat memberikan sejumlah manfaat bagi kesehatan, misalnya mencegah masalah pencernaan dan lain sebagainya. Namun, ketika sudah digoreng dalam rendaman minyak panas, maka fungsinya hanya sebagai penambah rasa gurih dan penambah tekstur saja.
-
Bawang goreng
Bawang goreng terbuat dari bawang merah yang diiris tipis dan digoreng hingga garing kecokelatan. Pada dasarnya, bawang merah itu dapat membantu menetralkan kolesterol, gula darah, dan tekanan darah.
Sayangnya, ketika sudah digoreng, apalagi dengan minyak yang sudah dipakai berulang, manfaatnya hilang sudah. Jika ditaburkan ke dalam makanan, fungsinya pun lebih pada sekadar melezatkan makanan.
Itulah sekilas tentang kerak telor dan kandungan gizi di dalamnya. Jika akhir pekan ini Anda ingin berburu makanan khas Betawi, kerak telor bisa jadi pilihan Anda selain asinan Betawi, bubur ase, gabus pucung, kue pancong, hingga kue rangi. Tapi ingat, batasi porsi yang Anda konsumsinya supaya tidak berlebihan.
(RN/ RVS)