Orang tua mana yang tidak panik saat melihat darah keluar dari hidung buah hatinya. Kondisi mimisan pada anak ini memang bisa menimpa siapa saja dan terjadi secara tiba-tiba. Ada beragam penyebab dan cara mengatasi mimisan yang perlu Anda tahu.
Mimisan atau dalam medis disebut epistaksis adalah perdarahan pada hidung akibat pecahnya pembuluh darah. Menurut dr. Karin Wiradarma dari klikdokter, kondisi ini memang lumrah terjadi pada anak yang telah masuk usia sekolah.
Mimisan terbagi menjadi dua, yakni pada bagian depan hidung (epistaksis anterior) dan pada bagian rongga hidung belakang (epistaksis posterior). Keadaan ini adalah satu dari kelainan telinga, hidung, dan tenggorok (THT) yang paling sering dijumpai di rumah sakit.
Penyebab mimisan pada anak
Menurut dr. Karin, beberapa faktor yang bisa membuat seorang anak mudah mimisan adalah:
-
Hidung kering
Hidung kering merupakan alasan paling umum mimisan pada anak. Meningkatnya suhu lingkungan sekitar mampu membuat hidung seorang anak menjadi kering dan tidak lembap.
“Kalau anak banyak beraktivitas di luar sekolah dan di dalam kondisi cuaca yang panas, mimisan lebih mungkin terjadi. Bagian dalam hidung akan jadi mengering dan mengeras, sehingga anak jadi mengorek dan bisa menimbulkan perdarahan,” ujar dr. Karin.
-
Alergi
Berdasarkan penuturan dr. Karin, anak yang punya alergi juga biasanya lebih mudah mengalami mimisan.
“Jika alerginya disertai dengan pilek, mimisan lebih mudah terjadi. Sebab kondisi itu dapat menimbulkan hidung mampet, dan tidak sedikit anak yang berusaha untuk mengeluarkan kotoran maupun lendir secara paksa. Ketika anak melakukannya, maka pembuluh darah kecil yang ada di dalam hidung bisa pecah dan menimbulkan perdarahan,” ungkapnya.
-
Benturan keras
Benturan yang terjadi pada wajah anak juga dapat memicu mimisan. Meski kondisi ini berlangsung tidak lama, tapi jika hidung atau wajah anak mengalami memar disertai keluarnya darah dari hidung, orang tua disarankan untuk segera membawa si Kecil ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
-
Adanya pertumbuhan tidak normal pada hidung
Benjolan seperti polip, lesi dan tumor juga bisa menjadi penyebab mimisan pada anak.
“Mimisan anak yang terlalu sering dan darah terus bercucuran walau sudah disumbat dengan kapas, sebaiknya segera periksa ke dokter untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” dr. Karin menegaskan.
Mengatasi mimisan pada anak
Ketika melihat darah keluar dari hidung si Kecil, tak perlu panik. Tanganilah dengan dengan tepat, agar kondisi anak bisa pulih dengan cepat.
Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua untuk mengatasi mimisan pada anak:
-
Biarkan anak duduk tegak
Menurut dr.Karin, membiarkan anak tiduran atau mendongakkan kepala justru tidak menghentikan perdarahan.
“Kalau tiduran atau kepalanya hadap ke atas, nanti darahnya bisa masuk ke saluran napas lainnya. Bisa tersedak juga kalau seperti itu,” katanya. Jadi, biarkan posisi kepala anak sedikit menunduk agar darah tetap mengalir ke bawah.
-
Sumbat lubang hidung
Gunakan kapas yang telah digulung dengan pinset lalu sumbatkan ke lubang hidung anak yang mengeluarkan darah. Diamkan selama 5 menit, kemudian tarik kapas tersebut. Bersihkan pinggiran hidung yang terkena darah dengan menggunakan air hangat agar tidak berkerak.
-
Pencet hidung anak
Tegakkan posisi tubuh anak dengan kepala agak menunduk. Kemudian, pencet hidung anak untuk menekan pembuluh darah agar menutup dan perdarahan bisa berhenti.
“Jika perdarahan belum berhenti, Anda bisa membuat tampon dari kapas untuk menyumbat anak yang berdarah,” ujar dr. Karin.
-
Gunakan uap air panas
Jika yang menyebabkan anak mimisan adalah udara dingin, Anda bisa melakukan penguapan pada hidungnya. Caranya, sediakan air panas pada wadah yang agak besar. Kemudian dekatkan kepala anak pada wadah tersebut dan biarkan ia menghirup uapnya dalam waktu beberapa menit.
Mimisan pada anak adalah kondisi yang harus segera diatasi. Namun demikian jangan panik atau terburu-buru. Anda bisa mengatasi mimisan yang dialami si Kecil dengan tindakan yang disarankan di atas. Jika mimisan tak kunjung berhenti atau sering terjadi berulang kali, periksakan si Kecil untuk berobat ke dokter.
(NB/ RVS)