Sesak napas merupakan keluhan umum dari saluran pernapasan yang sering dialami kebanyakan orang. Bentuk dari sesak napas yang terjadi pada setiap orang biasanya akan berbeda-beda, ada yang bersifat ringan hingga berat, bahkan sampai mengancam jiwa.
Tak jarang, beberapa orang menganggap bahwa sesak napas merupakan gejala penyakit asma. Padahal, masalah pernapasan yang satu ini bisa disebabkan oleh banyak hal. Lantas, apa penyebab sesak napas? Mari ketahui selengkapnya penyebab sesak napas lewat artikel di bawah ini.
1. Alergi
Selain menunjukkan ruam merah dan kulit yang gatal, gejala alergi juga bisa muncul dalam bentuk sesak napas.
Sesak yang muncul pada penderita alergi bisa mengarah ke kondisi syok yang mengancam jiwa. Biasanya, kondisi ini disertai dengan gejala lain, seperti keringat dingin, penurunan kesadaran, dan turunnya tekanan darah.
Oleh karenanya, apabila Kamu memiliki riwayat alergi, ada baiknya untuk berhati-hati apabila muncul keluhan sulit bernapas.
2. Infeksi Saluran Pernapasan
Infeksi saluran pernapasan bisa menjadi salah satu alasan kenapa napas terasa sesak. Kondisi ini paling sering dialami oleh orang-orang yang gemar merokok, sering terpapar asap atau polusi, serta orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah, misalnya seseorang yang menjalani kemoterapi, pengidap HIV/AIDS, atau pengguna obat kortikosteroid jangka panjang.
Disampaikan dr. Devia Irine Putri, ada beberapa penyakit yang dikaitkan dengan infeksi saluran pernapasan, seperti bronkitis, pneumonia, penyakit paru obstruksi kronik (PPOK), dan sinusitis.
Selain keluhan sesak napas, penyakit infeksi saluran pernapasan juga disertai dengan gejala lain, seperti demam, batuk, pilek, dan nyeri dada.
3. Asma
Asma menjadi salah satu penyebab seseorang mengalami sesak napas tiba-tiba. Biasanya, asma dipengaruhi oleh faktor keturunan dan riwayat alergi (atopi). Menurut Dokter Devia, serangan sesak napas pada penderita asma akan bervariasi, ada yang bersifat ringan hingga berat.
“Biasanya, serangan sesak napas yang terjadi akan dipicu oleh suatu hal, seperti paparan asap, debu, perubahan suhu, atau adanya infeksi di saluran pernapasan,” tuturny
4. Gastroesophageal Reflux (GERD)
Selain berhubungan dengan saluran napas, penyebab sesak napas tiba-tiba juga bisa terjadi karena saluran pencernaan. Salah satu kondisi yang paling sering menyebabkan sesak napas pada orang dewasa muda adalah GERD.
Gastroesophageal reflux (GERD) merupakan kondisi di mana daerah esofagus mengalami iritasi akibat asam lambung yang naik. Penyakit ini dapat ditandai dengan adanya rasa terbakar pada dada yang menjalar hingga ke kerongkongan.
Pada kondisi kronik, keluhan sesak napas menjadi gejala yang lebih dominan dibanding munculnya sensasi terbakar.
Sesak napas disebabkan oleh adanya aspirasi asam lambung di paru-paru dan terstimulasinya saraf vagus. Akibatnya, terjadi penyempitan pada cabang-cabang batang tenggorokan (bronkus) yang menyebabkan munculnya keluhan sesak napas.
Artikel lainnya: Waspada, 8 Ciri-Ciri Asam Lambung Naik ke Paru-Paru
5. Gagal Jantung
Sering sesak napas bisa menandakan penyakit gagal jantung. Biasanya, masalah jantung yang satu ini sering dikaitkan dengan orang tua. Namun, banyak juga dewasa muda yang mengalami gagal jantung.
Kondisi gagal jantung ini bisa terjadi akibat irama jantung yang tidak beraturan, serangan jantung, dan tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol.
Pada kondisi gagal jantung, sesak napas yang dialami bisa terjadi ketika sedang beristirahat atau sedang beraktivitas. Sering kali, gejalanya juga disertai dengan pembengkakan di kedua kaki.
6. Gagal Ginjal
Umumnya, kondisi gagal ginjal akan menimbulkan gejala penurunan jumlah urine. Akan tetapi, penyakit ini ternyata juga bisa memicu keluhan sesak napas.
Sesak napas akibat gagal ginjal dapat terjadi karena adanya penumpukan cairan di dalam tubuh, terutama di paru-paru. Akibat fungsi ginjal yang terganggu, ini menyebabkan ginjal tidak bisa mengeluarkan cairan tersebut.
7. Anemia
Penyakit anemia alias kurangnya jumlah sel darah merah dalam tubuh sering kali dianggap enteng. Padahal, kondisi ini bisa menyebabkan masalah kesehatan lain bila tidak segera ditangani.
Umumnya, penyakit anemia ditandai dengan gejala lemah, letih, lesu, lunglai, dan lalai (5L). Namun, pada keadaan anemia yang berat gejalanya bisa disertai dengan sesak napas.
Menurut Dokter Devia, ini terjadi karena fungsi jantung yang harus bekerja lebih berat untuk memompa darah ke seluruh tubuh, padahal jumlah darah yang membawa oksigen dan nutrisi berkurang.
Artikel lainnya: 6 Penyebab Sesak Napas Setelah Olahraga dan Solusinya
8. Gangguan Hormon Tiroid
Ketidakseimbangan hormon tiroid dalam tubuh juga dapat menimbulkan masalah sesak napas. Kondisi kelenjar tiroid yang hiperaktif (hipertiroid) dan kurangnya kelenjar tiroid (hipotiroid) dapat membuat otot pernapasan jadi lemah, sehingga fungsi paru-paru akan menurun.
Selain sesak napas, kondisi hipertiroid biasanya disertai dengan metabolisme tubuh yang meningkat, seperti mudah berkeringat, sulit berkonsentrasi, rambut rontok, irama jantung tidak beraturan, dan peningkatan tekanan darah.
Sedangkan pada kondisi hipotiroid, gejala sesak napas bisa dibarengi dengan mudah lelah, sering merasa kedinginan, sulit buang air besar, kulit kering, dan obesitas.
Terkadang, kurangnya pengetahuan akibat penyakit ini bisa menyebabkan penderita terlambat ditangani oleh dokter. Hal ini bisa menimbulkan komplikasi tiroid yang mengancam jiwa.
9. Kegemukan
Tanpa disadari, berat badan yang berlebihan (obesitas) juga dapat menyebabkan seseorang mengalami sesak napas. Pasalnya, kegemukan dapat menyebabkan terjadinya penumpukan lemak di seluruh tubuh, terutama di dinding dada, perut, dan saluran pernapasan atas yang menyebabkan peradangan.
Akibatnya, orang yang memiliki berat badan berlebih akan mudah mengalami sesak napas karena pengembangan dada tidak maksimal dan terjadinya penurunan fungsi dari paru-paru.
Mau punya berat badan ideal? Yuk, atur asupan kalori dan porsi makan Kamu. Cek kebutuhan kalori harianmu menggunakan Kalkulator Kalori dan BMI.
10. Kecemasan
Rasa cemas terhadap sesuatu bisa memicu terjadinya sesak napas. Ketika Kamu mengalami serangan panik atau kecemasan, tanpa disadari pola pernapasan akan terasa lebih cepat dan pendek.
Hal ini membuat kadar karbondioksida dalam darah akan meningkat dan menyebabkan keluhan sesak napas yang disertai dengan rasa tidak nyaman di dada, kesemutan, nyeri dada, dan bibir kering.
11. Hernia Hiatus
Dikutip dari North American Journal of Medical Sciences, hernia hiatus atau hiatal merupakan salah satu penyebab sesak napas yang jarang terjadi. Akan tetapi, penyakit ini merupakan kondisi yang serius.
Pada dasarnya, hernia hiatal merupakan kondisi di mana bagian lambung yang menonjol ke area dada hingga ke otot diafragma. Hal ini dapat memicu terjadi naiknya asam lambung dan gejala sesak napas.
12. Sleep Apnea
Sleep apnea merupakan kondisi di mana terjadinya henti napas selama beberapa saat ketika tidur. Ini tentunya bisa berbahaya karena tubuh, terutama otak, tidak mendapatkan oksigen yang cukup.
Ketika seseorang mengalami obstructive sleep apnea, ini bisa memicu terjadinya sumbatan pada jalan napas. Biasanya, ini disebabkan oleh rileksnya otot tenggorokan.
Gangguan tidur ini bisa menyebabkan sejumlah gejala, seperti sesak napas, gagal jantung, irama jantung yang tidak teratur, hingga depresi.
Artikel lainnya: 8 Penyebab Sesak Napas saat Tidur Malam, Berbahayakah?
13. Patah Tulang Rusuk
Patah tulang rusuk bisa menimbulkan rasa sakit yang parah. Munculnya rasa sakit ini bisa menghambat jalur pernapasan, sehingga memicu terjadinya sesak napas.
Selain sesak napas, kondisi patah tulang rusuk juga biasanya disertai dengan gejala memar atau bengkak di sekitar tulang rusuk dan kesulitan mengambil napas dalam-dalam.
14. Menghirup Zat kimia
Melansir Cleveland Clinic, sesak napas juga bisa terjadi ketika kamu terlalu banyak menghirup zat kimia, seperti karbon monoksida, sianida, dan hidrogen sulfida. Selain itu, bahan kimia yang terdapat dalam produk pembersih rumah juga bisa menimbulkan gejala sesak napas.
Pasalnya, bahan-bahan kimia tersebut akan berperan menggantikan oksigen di paru-paru. Nantinya, paparan tersebut akan mencegah oksigen mengalir ke tubuh.
15. Epiglotitis
Epiglotitis merupakan kondisi di mana terjadinya pembengkakan di sebagian tenggorokan. Pembengkakan yang terjadi di area saluran makan dan trakea (saluran pernapasan) ini bisa menyebabkan terjadinya gangguan pernapasan, seperti sesak napas.
Selain itu, gejalanya juga terkadang disertai dengan nyeri tenggorokan, suara serak, sulit menelan, hingga air liur yang keluar berlebihan.
16. Sindrom Guillain-Barre
Sindrom Guillain-Barre merupakan penyakit autoimun yang jarang terjadi. Ini disebabkan oleh sistem imunitas tubuh yang menyerang sel saraf pada sistem saraf perifer tubuh itu sendiri.
Hal ini bisa menyebabkan penderitanya mengalami sesak napas, kelemahan otot, nyeri punggung bawah, kehilangan kendali kandung kemih, jantung berdetak cepat, hingga kelumpuhan.
Penting untuk diingat, sesak napas yang dialami setiap orang akan berbeda-beda penyebabnya. Oleh karenanya, #JagaSehatmu dengan segera memeriksakan diri ke dokter spesialis penyakit dalam bila sering mengalami sesak napas.
Supaya lebih praktis, bisa juga konsultasi dengan dokter lewat layanan Tanya Dokter dan rutin cek kesehatan Kamu dan keluarga. Pesan layanan pemeriksaan kesehatan bisa dilakukan secara online.
Jika ingin membeli suplemen dan vitamin, Kamu bisa beli dengan mudah tanpa harus keluar rumah! Yuk, download aplikasi KlikDokter sekarang juga!
(NM)
- North American Journal of Medical Sciences. Diakses 2023. Hiatal hernia: An unusual presentation of dyspnea.
- Cleveland Clinic. Diakses 2023. Asphyxiation.