Masuk masa menstruasi, pembalut jadi salah satu barang wajib di dalam tas seorang wanita. Bahkan, tidak sedikit wanita yang menyediakan pakaian dalam ganti bila sewaktu-waktu darah menstruasi merembes ke pakaian dalam.
Nah, bagaimana bila Anda berniat memakai tampon sebagai alternatif pembalut? Apa akan sama ribetnya dengan menggunakan pembalut?
Tampon memang terkesan tidak segampang pembalut dalam pemakaiannya. Namun, jangan khawatir. Simak cara memakai tampon yang benar berikut ini.
Cara Memakai Tampon yang Tepat
Dokter Arina Heidyana menjelaskan, tampon merupakan sejenis pembalut berbentuk silinder dan terbuat dari kapas. Fungsinya sama dengan pembalut, yaitu menyerap darah menstruasi.
Hanya saja, pembalut digunakan dengan cara ditempelkan ke pakaian dalam, sementara tampon dimasukkan ke vagina.
Terdengar sedikit menyakitkan, ya. Namun, penggunaan tampon sendiri memang banyak digunakan para wanita, terutama yang memiliki mobilitas tinggi di luar rumah.
Misalnya, travel vlogger, model, instruktur olahraga, atlet olahraga (seperti renang), dan sebagainya.
Nah, bila Anda tertarik mencoba memakai tampon, yuk belajar pakai tampon yang benar di bawah ini menurut dr. Arina!
1. Cuci Tangan Sebelum Pakai
Mencuci tangan harus dilakukan sebelum Anda menggunakan tampon. Hal ini wajib dilakukan guna memastikan tidak ada kuman atau bakteri penyebab penyakit yang masuk ke vagina saat memasukkan tampon.
Disarankan mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun.
2. Cari Posisi Duduk yang Nyaman
Sebagai newbie dalam menggunakan tampon, mencari posisi duduk yang nyaman dan relaks adalah hal wajib kedua yang perlu dilakukan.
Pasalnya, jika Anda tidak mencari posisi duduk yang nyaman, maka proses pemasukan tampon ke vagina akan sangat sulit.
Anda bisa duduk di atas dudukan toilet, lalu buka kedua kaki dengan lebar, dan usahakan tetap santai. Bantu dengan latihan pernapasan agar tubuh terasa lebih relaks.
Artikel Lainnya: Cara Mengatasi Darah Menstruasi yang Terlalu Banyak
3. Waktunya Pasang Tampon!
Dokter Arina mengatakan, setelah mendapatkan posisi duduk yang nyaman dan tubuh sudah terasa lebih relaks, saatnya memasukkan tampon.
Bagi wanita yang baru pertama kali, mengalami kesulitan saat memasukkan tampon ke vagina itu wajar.
Sebaiknya, gunakan tangan yang biasa dipakai untuk memegang tampon. Pastikan tali tampon menjuntai ke bagian bawah (bukan ke atas).
Setelah itu, gunakan tangan yang satu lagi untuk membuka labia vagina. Lalu, masukkan tampon secara perlahan.
Bila semua bagian tampon sudah masuk ke vagina, pastikan tali penarik tampon telah tergantung di bagian ujung vagina. Setelah itu, jangan lupa mencuci tangan dengan sabun.
4. Lepas Tampon
Sama seperti pembalut, Anda harus mengganti tampon selama 4-8 jam sekali. Hal ini guna mencegah “kebocoran”.
Cara melepasnya pun sangat mudah. Cukup tarik tali tampon yang tergantung di ujung vagina. Kalau Anda ingin kembali memasang tampon, ulangi langkah-langkah sebelumnya.
Artikel Lainnya: Pembalut atau Tampon, Manakah yang Terbaik?
Adakah Kondisi Kesehatan yang Tidak Boleh Pakai Tampon?
Menurut dr. Arina, tidak ada kondisi kesehatan yang tidak memperbolehkan wanita menggunakan tampon.
Hanya saja, Anda perlu waspada dengan kemungkinan terjadinya Toxic Shock Syndrome (TSS).
TSS merupakan sebuah gangguan langka akibat penumpukan bakteri yang menyebabkan infeksi.
Bukan karena penggunaan tampon, melainkan adanya racun yang diproduksi oleh bakteri Staphylococcus aureus.
Meski begitu, tidak semua wanita yang menggunakan tampon pasti bisa kena TSS. Penyakit ini bisa terjadi bila tidak membersihkan vagina dengan baik setelah memakai tampon, tidak mengganti tampon secara berkala, dan terlalu sering menggunakan tampon.
Nah, setelah mengetahui cara memakai tampon di atas, apakah Anda lebih tertarik dibanding pakai pembalut biasa?
Kalau mau konsultasi ke dokter lebih mudah seputar menstruasi, pakai LiveChat dari Klikdokter.
(FR/AYU)