Saraf

5 Tips Ini Bisa Hindarkan Anda dari Alzheimer

Bobby Agung Prasetyo, 10 Jun 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Setiap orang memiliki risiko terkena Alzheimer. Sederet tips ini dapat menghindarkan Anda dari penyakit tersebut.

5 Tips Ini Bisa Hindarkan Anda dari Alzheimer

Alzheimer identik sebagai penyakit yang menyerang orang tua. Risiko mengidap Alzheimer meningkat seiring dengan pertambahan usia. Umumnya seseorang dapat terkena Alzheimer mulai usia 60 tahun.

“Gejala awal Alzheimer itu gampang lupa untuk hal-hal yang sering dilakukan, disorientasi khususnya masalah waktu, dan kesulitan dalam fungsi kognitif kompleks seperti matematika atau aktivitas organisasi. Pertama kali untuk menentukan adanya demensia atau pikun, perlu dilakukan konfirmasi dengan tes neuropsikologi,” ujar dr. Fiona Amelia dari Klikdokter.

Lebih lanjut, dr. Fiona menjelaskan bahwa orang yang mempunyai riwayat keluarga Alzheimer juga berpeluang tinggi terkena penyakit ini pada usia tua. Namun untungnya, Anda bisa menurunkan risiko terjadinya Alzheimer.

Artikel Lainnya: Mitos Alzheimer yang Menyesatkan dan Tak Perlu Dipercaya

Bagaimana caranya? Dilansir Prevention, ini 5 tips untuk menghindar dari Alzheimer:

1. Kurangi lemak jenuh

Lemak “jahat” cenderung meningkatkan kadar kolesterol darah, yang mendorong produksi plak beta-amyloid berbahaya di otak, salah satu pemicu Alzheimer. Berdasarkan penelitian dari Chicago Health and Aging Study, orang yang mengonsumsi lemak jenuh memiliki risiko tiga kali lipat terkena Alzheimer.

2. Utamakan sayur, buah, kacang dan biji-bijian

Jadikan empat jenis makanan di atas sebagai asupan wajib Anda. Makanan-makanan ini kaya vitamin dan mineral yang melindungi otak seperti vitamin B6 dan folat. The Chicago Health and Aging Study menemukan bahwa asupan kaya sayur dan buah dapat mengurangi risiko penurunan kognitif, serta menurunkan risiko obesitas dan diabetes tipe 2 . Keduanya dapat berperan dalam penyakit Alzheimer.

3. Menjaga asupan vitamin E

Kandungan antioksidan dalam vitamin E dapat membantu menurunkan risiko penyakit Alzheimer. Contoh makanan yang mengandung vitamin E adalah mangga, pepaya, alpukat, tomat, paprika merah, bayam, dan roti dan serealia.

4. Lengkapi diri dengan vitamin B12

Mengonsumsi vitamin B12 yang cukup dapat membantu mengurangi kadar homosistein, asam amino yang terkait dengan gangguan kognitif. Vitamin B12 bisa diperoleh dari produk hewani maupun makanan fortifikasi. Berdasarkan studi Oxford University pada orang paruh baya dengan kadar homosistein ​​yang tinggi dan masalah ingatan, suplementasi vitamin B12 mampu meningkatkan memori.

5. Olahraga jalan cepat

Penelitian menunjukkan bahwa berjalan cepat tiga kali seminggu selama setidaknya 40 menit, dapat mengurangi risiko demensia sebanyak 40 hingga 50 persen.

Agar tips di atas berjalan mulus, ada baiknya Anda menghindari memasak dengan panci dan wajan aluminium. Sebagai gantinya, pilihlah peralatan masak dari baja tahan karat. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa efek memasak dengan wajan aluminium dapat menimbulkan gangguan kognitif.

Kembali pada penjelasan dr. Fiona, faktor risiko penyakit Alzheimer sangat beragam. Mulai dari trauma kepala yang serius, penuaan, pascamenopause, defisiensi estrogen, riwayat keluarga, meningkatnya homosistein serum, dan lain-lain.

Artikel Lainnya: Manfaat Terapi Cahaya untuk Penyakit Alzheimer

Sementara itu, faktor yang dapat menurunkan kemungkinan penyakit ini adalah Estrogen Replacement Therapy lebih awal pada masa menopause, anti-inflammatory drugs, antioksidan, dan statin.

“Sampai saat ini Alzheimer belum dapat disembuhkan secara total, namun ada beberapa obat yang dapat mengurangi gejala dan menghambat perkembangan penyakit ini, di antaranya levodopa, obat antidepresan, anticemas, antipsikotik, dan lain-lain,” kata dr. Fiona.

Alzheimer tidak pernah pandang bulu. Namun Anda dapat melakukan tips yang telah dijelaskan untuk menurunkan risiko terkena penyakit progresif ini. Intinya, terapkan gaya hidup sehat dan teruslah aktif secara fisik, mental, dan sosial.

[RS/ RVS]

Pikun
Daya Ingat
Demensia
Alzheimer