Hari Multiple Sclerosis Sedunia merupakan kampanye tahunan yang diselenggarakan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai multiple sclerosis. Selain itu peringatan ini juga bisa menjadi gerakan untuk mendukung dan menghubungkan 2,3 juta individu di seluruh penjuru dunia yang mengalami kondisi ini.
Multiple sclerosis adalah suatu suatu penyakit pada otak dan saraf tulang belakang atau spinal cord, yang dapat menyebabkan terjadinya kecacatan. Dalam rangka peringatan Hari Multiple Sclerosis Sedunia (World Multiple Sclerosis Day) yang diperingati setiap tanggal 30 Mei, mari kenali hal-hal menarik seputar penyakit ini.
1. Lebih rentan terjadi pada wanita
Sekitar 70-80 persen kasus multiple sclerosis terjadi pada wanita, yang bahkan tiga kali lebih rentan dibanding pria. Ada yang menghubungkan kondisi ini dengan hormon, tapi belum jelas kebenarannya. Umumnya, pada wanita penyakit ini terdiagnosis dalam usia produktif, yaitu 15-50 tahun.
2. Termasuk penyakit autoimun
Pada multiple sclerosis, sistem daya tahan tubuh manusia menyerang selubung pelindung saraf (disebut dengan mielin) yang menyelimuti serabut saraf antara otak dan bagian tubuh lainnya. Pada akhirnya, kondisi ini dapat menyebabkan perburukan kondisi, bahkan kerusakan sel saraf.
Kondisi ini dianggap sebagai salah satu jenis penyakit autoimun. Dalam keadaan tersebut, sistem daya tahan tubuh menyerang jaringan tubuh sendiri. Secara spesifik, pada multiple sclerosis, sistem daya tahan tubuh menyerang mielin, yang merupakan selubung pelindung yang menyelimuti serabut saraf.
Saat mielin mengalami kerusakan dan serabut saraf menjadi terekspos, komunikasi antar sel saraf menjadi terhambat dan sel saraf juga dapat mengalami kerusakan.
3. Penyebabnya masih belum diketahui secara pasti
Terjadinya multiple sclerosis masih belum diketahui secara pasti. Namun, diperkirakan terdapat kombinasi faktor genetik dan lingkungan, seperti:
- Faktor genetik. Penyakit ini tidak diturunkan, tapi memiliki anggota keluarga dengan multiple sclerosis dapat meningkatkan risiko Anda juga mengalaminya
- Kekurangan cahaya matahari dan vitamin D
- Memiliki kebiasaan merokok
- Infeksi virus seperti virus Epstein-Barr
4. Tanda dan gejala multiple sclerosis dapat sangat luas
Tanda dan gejala yang timbul pada multiple sclerosis dapat sangat bervariasi. Kondisi ini bergantung dari jumlah serabut saraf yang mengalami kerusakan, lokasi saraf yang terlibat, serta derajat kerusakan saraf yang terjadi.
Beberapa tanda dan gejala multiple sclerosis yang dapat timbul termasuk:
- Rasa baal atau kelemahan pada satu atau lebih lengan atau tungkai yang umumnya terjadi pada satu sisi terlebih dahulu
- Kehilangan daya lihat secara sebagian atau keseluruhan, yang dapat disertai rasa nyeri pada gerakan mata atau pandangan ganda
- Kesemutan
- Nyeri pada bagian tubuh tertentu
- Tremor
- Penurunan koordinasi
- Bicara pelo
- Kelelahan
- Pusing
- Gangguan pencernaan dan buang air kecil
Ada juga banyak variasi dalam keparahan gejala. Beberapa pasien mungkin mengalami serangan multiple sclerosis, mendapatkan pengobatan, kemudian baik-baik saja (walaupun untuk sementara waktu). Sementara itu, pada orang lain multiple sclerosis bisa memburuk dengan cepat.
5. Bukan penyakit fatal
Multiple sclerosis bukanlah penyakit yang dapat membunuh Anda. Kebanyakan pasien memiliki harapan hidup yang normal dan akhirnya meninggal karena sesuatu yang sama sekali tidak berhubungan dengan multiple sclerosis. Meski demikian, karena multiple sclerosis bisa mengganggu fungsi tubuh, pada gilirannya kondisi ini dapat menyebabkan depresi dan menimbulkan keinginan untuk bunuh diri.
6. Multiple sclerosis tidak dapat sembuh, tapi ...
Ada pengobatan untuk mengontrol kondisi ini. Pengobatan yang diberikan sangat tergantung dari kondisi pasien dan gejala yang dialami. Beberapa pengobatan yang mungkin dianjurkan antara lain:
- Streoid, untuk mengatasi relaps atau serangan dan membantu pemulihan
- Terapi disease-modifying, yaitu pengobatan untuk mencegah serangan berikutnya
- Pengobatan khusus sesuai gejala yang dirasakan
Saat ini, tujuan dari penanganan pada multiple sclerosis adalah untuk mempercepat masa penyembuhan dari serangan, memperlambat progresivitas penyakit, dan meredakan tanda dan gejala yang timbul. Sebagian individu dengan multiple sclerosis hanya menunjukkan gejala yang sangat ringan dan tidak membutuhkan penanganan spesifik.
7. Diagnosis multiple sclerosis
Multiple sclerosis umumnya dapat didiagnosis dengan menyingkirkan kemungkinan penyebab lain yang dapat menyebabkan timbulnya tanda dan gejala yang dialami oleh individu. Diagnosis dari kondisi ini melibatkan wawancara medis yang mendetail, pemeriksaan fisis secara langsung, dan pemeriksaan penunjang tertentu, seperti pemeriksaan darah, pungsi lumbal, magnetic resonance imaging (MRI), dan evoked potential test.
Hari Multiple Sclerosis Sedunia merupakan momen yang bisa menjadi kesempatan untuk menjalin solidaritas global dan mencapai harapan bagi masa depan. Pada tahun 2018, tema yang diangkat untuk Hari Sklerosis Multipel Sedunia adalah “bringing us closer”. Kegiatan fokus pada peningkatan riset dan penelitian yang ada di bidang ini, untuk selangkah lagi lebih dekat terhadap penemuan penanganan yang definitif untuk kondisi ini.
Dengan diperingatinya Hari Multiple Sclerosis Sedunia, diharapkan bahwa pengetahuan masyarakat terhadap kondisi ini dapat semakin meningkat. Selain individu dengan multiple sclerosis, informasi mengenai kondisi ini juga dapat bermanfaat bagi anggota keluarga, teman, serta orang-orang di sekitar penderita, termasuk Anda.
[RN/ RVS]