Olahraga adalah salah satu aspek penting dari kehidupan sehari-hari bagi semua orang yang ingin tetap bugar dan sehat, tak terkecuali untuk penderita penyakit Parkinson. Untuk mereka, olahraga dapat juga meningkatkan aspek vital kehidupan sehari-hari, seperti mobilitas dan menjaga keseimbangan.
Penyakit Parkinson sendiri menurut dr. Reza Fahlevi dari KlikDokter adalah penyakit degeneratif sistem saraf yang terjadi pada kelompok lanjut usia (lansia). Penyakit ini terjadi karena adanya kerusakan bagian otak yang bernama subtansia nigra yang menghasilkan dopamin.
"Akibatnya, muncul gejala klinis berupa kekakuan gerak, mimik wajah datar, tremor saat beristirahat, dan gangguan refleks postural," ujar dr. Reza.
Berdasarkan gejalanya, jika bergerak saja sudah kaku, apakah mungkin penderita penyakit ini bisa berolahraga dengan nyaman? Berdasarkan The Parkinson's Foundation, terdapat bukti yang berkembang tentang manfaat latihan jangka pendek dan jangka panjang untuk orang-orang dengan Parkinson.
Menurut sebuah studi Parkinson's Outcomes Project, orang dengan Parkinson yang berolahraga setidaknya 2,5 jam seminggu mengalami penurunan mobilitas dan kualitas hidup yang lebih lambat daripada penderita Parkinson yang tidak olahraga sama sekali.
Pada penderita Parkinson, manfaat yang bisa dipetik dari olahraga adalah peningkatan pada:
- Berjalan
- Keseimbangan
- Tremor
- Fleksibilitas
- Kekuatan pegangan
- Koordinasi motorik
- Postur tubuh
- Mengurangi kekakuan
Selain itu, olahraga juga tak hanya baik untuk fisik, tetapi juga mental. Olahraga telah terbukti membantu meringankan gejala kelelahan, suasana hati, masalah tidur, dan kesehatan mental.
Dopamin adalah neurotransmiter yang mengontrol pusat penghargaan dan kesenangan otak serta mengatur gerakan dan respons emosional. Nah, penderita Parkinson umumnya mengalami kekurangan dopamin. Memang olahraga belum terbukti dapat meningkatkan jumlah dopamin di otak. Namun, ada penelitian yang menunjukkan bahwa olahraga bisa memiliki dampak pada kerja dopamin yang lebih efisien.
Jenis Olahraga yang Tepat Untuk Penderita Parkinson
Olahraga memang baik untuk penderita Parkinson, tetapi jangan sampai salah pilih. Olahraga yang perlu dipilih harus bergantung pada seberapa olahraga tersebut dapat membatasi gejala yang muncul. Olahraga harus fokus pada tiga bidang ini:
- Fleksibilitas dan peregangan
- Aerobik, juga dikenal sebagai kardio
- Resistensi atau menggunakan otot melawan kekuatan lawan
Untuk implementasinya, olahraga yang bisa dipilih antara lain:
- Taici
- Yoga
- Bersepeda
- Lompat tali
- Lari
- Pilates
- Menari
Olahraga-olahraga di atas telah terbukti bermanfaat bagi penderita Parkinson, yaitu menantang mereka untuk mengubah kecepatan, aktivitas, atau arah.
Selain berolahraga, penderita juga harus melakukan aktivitas fisik lainnya. Ini karena Parkinson bisa sebabkan penderita bermasalah saat berganti aktivitas dan melakukan dua aktivitas bersamaan. Oleh karena itu, jenis-jenis olahraga di atas bisa membantu gejala tersebut.
Hal-Hal yang Perlu Dipertimbangkan
Tidak ada latihan fisik khusus yang harus dilakukan penderita Parkinson. Latihan terbaiknya adalah harus sesuai dengan gejala penderita. Organisasi Parkinson’s UK merekomendasikan penderita dengan gejala ringan untuk fokus pada olahraga intensitas berat seperti latihan di pusat kebugaran.
Sementara itu, penderita Parkinson dengan gejala moderat disarankan untuk fokus pada latihan yang menargetkan gejala yang muncul. Individu dengan gejala yang lebih kompleks disarankan untuk fokus pada latihan yang dapat membantu mereka dalam menyelesaikan aktivitas harian yang membuat mereka kerap kesulitan.
Penderita bisa mempertimbangkan bersepeda, karena melatih keseimbangan dan reaksi pada waktu bersamaan. Namun, sepeda tradisional mungkin bisa memunculkan bahaya jika dikendarai penderita seorang diri. Sepeda roda tiga atau sepeda tandem bisa jadi alternatif.
Bersumber dari Universitas California, Amerika Serikat latihan beban bukanlah pilihan terbaik untuk penderita Parkinson. Namun, terdapat beberapa alternatif, yakni:
- Berjinjit dengan tumpuan jempol kaki
- Squat yang dimodifikasi
- Di kursi, duduk dan berdiri berulang kali
- Memakai beban pada pergelangan kaki dan pergelangan tangan di rumah atau saat berjalan
- Pushup dengan posisi berdiri yang bertumpu pada dinding
Demikian beberapa jenis olahraga yang paling cocok dilakukan secara rutin oleh penderita Parkinson. Waktu ideal bagi penderita Parkinson untuk berolahraga adalah ketika mobilitas tubuh sedang dalam kondisi terbaik, umumnya sekitar satu jam setelah minum obat. Namun, waktu tersebut bisa bervariasi. Jika masih ragu mengenai pilihan olahraga, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis saraf agar disesuaikan dengan kondisinya.
(RN/ RVS)