Setiap tiga detik, satu orang di dunia mengalami demensia, yang ditandai dengan penurunan daya ingat, pola berpikir, kemampuan berlogika, serta kemampuan berinteraksi sosial. Orang mengenal demensia sebagai pikun. Penyebabnya pun sangat beragam. Namun, menurut dr. Fiona Amelia MPH dari KlikDokter, sebagian besar kasus demensia disebabkan oleh penyakit Alzheimer dan cenderung memburuk seiring bertambahnya waktu.
Nah, agar Alzheimer tidak menyerang Anda di kemudian hari, ada 7 cara – dilansir dari Prevention – yang bisa Anda terapkan untuk mencegah Alzheimer, yaitu:
1. Konsumsi makanan yang mengandung vitamin E setiap hari
Vitamin E dapat mengurangi risiko penyakit Alzheimer dan dapat dengan mudah dikonsumsi melalui makanan. Beberapa jenis makanan yang mengandung vitamin E antara lain kacang-kacangan, biji-bijian, mangga, pepaya, alpukat, tomat, paprika merah, bayam, dan sereal yang diperkaya dengan vitamin E.
Usahakan bahwa Anda mendapatkan asupan vitamin E dari makanan alami. Sebab, bila Anda hanya mendapatkannya dari suplemen, hasilnya tidak akan maksimal.
2. Hindari konsumsi makanan dengan lemak jahat
Lemak jenuh atau lemak trans cenderung meningkatkan kadar kolesterol darah yang mendorong produksi plak beta-amiloid yang menjadi ciri khas dari penderita penyakit Alzheimer.
Disebutkan dalam Chicago Health and Aging Study, orang yang selalu mengonsumsi lemak jenuh memiliki risiko tiga kali lipat untuk terserang penyakit Alzheimer.
3. Perbanyak asupan sayur, buah, dan biji-bijian
Sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan, dan biji-bijian utuh harus menjadi makanan pokok Anda sehari-hari. Makanan ini kaya akan vitamin dan mineral, khususnya vitamin B6 dan folat, sehingga dapat melindungi otak.
Tak cuma itu, Chicago Health and Aging Study menemukan bahwa asupan makanan sehat seperti buah dan sayuran yang tinggi dikaitkan dengan penurunan risiko obesitas dan diabetes tipe 2, yang bisa menjadi pemicu penyakit Alzheimer.
Selanjutnya
4. Konsumsi makanan yang mengandung vitamin B
Cukupkan kebutuhan vitamin B Anda dalam jumlah 2,4 mcg per hari yang dapat ditemukan dalam produk hewani. Vitamin B sendiri dapat membantu mengurangi kadar homosistein, yaitu asam amino yang terkait dengan gangguan kognitif.
Sebuah penelitian di Universitas Oxford melaporkan bahwa suplemen vitamin B dapat meningkatkan daya ingat dan mengurangi atrofi otak. Jika Anda berusia di atas 50 tahun atau mengikuti pola makan nabati (tidak mengonsumsi daging sehingga bisa kekurangan vitamin B), maka Anda disarankan untuk mengonsumsi suplemen vitamin B.
5. Hindari multivitamin zat besi dan tembaga tanpa resep dokter
Kebanyakan kadar logam dalam tubuh akibat terus-menerus mengonsumsi suplemen zat besi tanpa resep dokter bisa memicu masalah kognitif. Jadi, jangan konsumsi suplemen tersebut tanpa dosis yang tepat dari ahli medis, ya.
6. Ayo, bergerak!
Selain mengatur pola makan, Anda juga mesti aktif bergerak bila ingin terhindar dari Alzheimer. Jadi, cobalah untuk melakukan jalan cepat sebanyak tiga kali seminggu dengan durasi per sesinya selama 40 menit.
Selain jalan kaki, Anda juga bisa melakukan senam aerobik. Jika dilakukan secara teratur, olahraga ini dapat mengurangi risiko demensia hingga 50 persen.
7. Katakan selamat tinggal pada aluminium
Hindari memasak dengan panci atau wajan aluminium. Pilihlah peralatan masak dari bahan stainless steel atau besi cor yang lebih aman. Sebab, jika digunakan dalam jangka panjang, peralatan aluminium ternyata dapat berkontribusi menjadi pemicu Alzheimer.
Penyakit Alzheimer umumnya terjadi pada lansia di atas usia 65 tahun. Dan hingga saat ini, belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan penyakit tersebut. Oleh karena itu, hal terbaik yang bisa Anda lakukan adalah mencegahnya dengan menerapkan cara-cara di atas. Jika ditambah dengan keinginan untuk belajar dan membaca sampai tua, pasti risiko untuk mengalami Alzheimer akan semakin kecil.
[NP/ RVS]