Kabar duka baru saja datang dari dunia sains. Salah satu fisikawan masyhur, Stephen Hawking, baru saja tutup usia. Kematian pria kelahiran Inggris tersebut diduga berhubungan dengan komplikasi penyakit Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS), yang sudah dideritanya sejak 50 tahun silam.
Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS) atau dikenal dengan sebutan Lou Gehrig’s disease merupakan penyakit yang menyerang sel saraf secara progresif. Penyakit ini menimbulkan kerusakan pada saraf hingga menyebabkan fungsinya hilang sama sekali.
Kenali penyebab penyakit ALS
Penyebab dari ALS masih belum diketahui secara pasti hingga saat ini. Peneliti menduga bahwa penyakit tersebut terjadi akibat mutasi gen, ketidakseimbangan zat kimia otak, gangguan sistem kekebalan tubuh, dan akumulasi protein abnormal dalam sel saraf.
Perjalanan penyakit ALS sangat beragam pada tiap individu. Sekitar 20% penderita ALS dapat bertahan hidup hingga 5 tahun, 10% dapat bertahan hingga 10 tahun, dan 5% hingga 20 tahun atau lebih. Namun, rata-rata harapan hidup penderita ALS setelah dinyatakan mengidap penyakit tersebut adalah sekitar 3 tahun.
Penyakit ALS kerap diawali dengan gejala kedutan pada otot, kelemahan pada anggota tubuh, dan kesulitan berbicara. Selain itu, beberapa gejala lain yang biasanya turut menyertai, di antaranya:
· Kelemahan tungkai, kaki, atau pergelangan kaki
· Kelemahan lengan atau tangan
· Kesulitan berbicara dan menelan
· Kesulitan berjalan
· Kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari
· Kesulitan menegakkan kepala atau mempertahankan postur tubuh
· Kram dan kedutan di lengan, bahu, dan lidah
Semakin lama penyakit ALS bersemayam di tubuh penderita, kerusakan sel saraf juga akan semakin parah. Jika sudah seperti ini, penderita akan kesulitan untuk mengunyah, menelan, berbicara atau bahkan untuk sekadar bernapas.
Waspada komplikasi penyakit ALS
Layaknya penyakit kronik pada umumnya, ALS juga dapat menimbulkan komplikasi pada penderita. Beberapa komplikasi yang dimaksud, antara lain:
· Gangguan pernapasan
Ketika ALS sudah menyerang otot pernapasan, penderita akan sangat kesulitan untuk bernapas. Untuk membantu mengatasi keadaan tersebut, penderita ALS membutuhkan alat bantu napas seperti Continuous Positive Airway Pressure (CPAP).
Pada kasus yang lebih parah, penderita ALS perlu mendapatkan tindakan trakeostomi, yaitu memasukan selang melalui leher bagian depan untuk menjadi saluran napas.
· Gangguan berpikir
Beberapa penderita ALS dapat mengalami gangguan daya ingat. Bahkan, penderita ALS juga dapat mengalami masalah kesehatan yang dikenal dengan sebutan demensia, penyakit sejenis pikun dengan kondisi dan gejala yang lebih parah.
· Gangguan berbicara
Penderita ALS sering mengalami gangguan dalam berbicara, yang lama-kelamaan semakin buruk. Inilah alasan mengapa Stephen Hawking menggunakan alat bantu bicara yang terhubung dengan kursi rodanya.
· Gangguan makan
Penyakit ALS dapat menyebabkan kerusakan pada otot menelan. Maka itu, untuk makan, penderita penyakit ini memerlukan bantuan selang. Jika tidak dipaksakan dengan cara demikian, penderita ALS bisa mengalami kekurangan gizi.
Adakah pengobatan untuk penyakit ALS?
Pengobatan penyakit ALS yang ada saat ini hanya bersifat memperlambat laju keparahan gejala dan mencegah terjadinya komplikasi. Terapi yang biasanya diberikan dapat berupa:
· Pemberian obat-obatan
· Alat bantu napas
· Fisioterapi
· Terapi okupasi
· Terapi bicara
· Pemberian zat gizi yang dibutuhkan penderita.
Lebih dari itu, dukungan keluarga dan orang-orang sekitar sangat penting untuk dapat meningkatkan kualitas hidup penderita ALS.
Demikian fakta mengenai Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS), penyakit yang selama ini diderita Stephen Hawking. Jika Anda merasakan salah satu gejala seperti yang diuraikan di atas, segera periksa ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat sejak dini.
[NB/ RVS]