Migrain atau sakit kepala sebelah sering dianggap sebagai keluhan sepele. Jika Anda orang yang berpikir demikian, sebaiknya hentikan sekarang juga. Karena migrain bisa berujung pada kejadian penyakit stroke.
Migrain dibedakan menjadi dua jenis, yaitu migrain dengan aura (klasik) dan migrain tanpa aura (umum).
-
Migrain dengan aura
Migrain jenis ini memiliki gejala berupa rasa silau, telinga berdenging, kesemutan, dan rasa seperti mengecap sesuatu sebelum akhirnya berubah menjadi sakit kepala sebelah. -
Migrain tanpa aura
Pada migrain tanpa aura, sakit kepala sebelah timbul tanpa ada gejala apa pun terlebih dahulu.
American Heart Association (AHA) mengatakan, penderita migrain dengan aura memiliki risiko dua kali lebih tinggi untuk mengalami stroke akibat penyempitan pembuluh darah atau stroke iskemik. Risiko ini meningkat hingga sembilan kali lipat pada wanita usia di bawah 35 tahun, perokok aktif, dan pengguna pil KB.
Mekanisme yang mendasari migrain dengan aura dapat sebabkan stroke belum diketahui secara jelas. Studi terbaru menunjukkan bahwa migrain dengan aura menandakan kondisi darah yang mudah membeku. Bekuan darah tersebutlah yang akhirnya dapat menyebabkan stroke iskemik.
Jangan langsung panik. Sebab Anda tak lantas mengalami stroke tiap kali migrain kambuh. Hal yang dapat Anda lakukan adalah menerapkan pola hidup sehat, hindari merokok, kontrol tekanan darah, kontrol berat badan, dan rutin melakukan aktivitas fisik.
Bila Anda pengguna pil KB, jangan lantas menghentikannya. Berkonsultasilah dengan dokter mengenai pilihan kontrasepsi yang aman bagi Anda.
Tetaplah berpikir positif dan jalani pola hidup sehat dari sekarang. Dengan ini, kemungkinan stroke akibat migrain dapat dicegah.
(NB/ RH)