Kini, stroke tak lagi identik sebagai penyakit lansia, tetapi juga banyak menyerang usia yang lebih muda. Umumnya, gejala dan ciri stroke yang khas adalah kesulitan menggerakkan bagian tubuh tertentu dan tiba-tiba sulit berbicara.
Nah, orang usia muda yang mengalami stroke umumnya berhubungan dengan pola hidup sedenter. Sedenter adalah pola hidup tidak sehat yang identik dengan mengonsumsi makan cepat saji, duduk seharian di depan komputer, dan tak aktif bergerak.
Pola hidup sedenter dapat menyebabkan gangguan metabolik seperti diabetes dan gangguan kolesterol. Selain pola hidup sedenter, berikut adalah beberapa faktor penyebab stroke di usia muda.
1. Mengidap Diabetes
Diabetes merupakan salah satu faktor risiko stroke yang sering dijumpai baik orang usia tua dan muda. Keadaan gula darah tinggi dapat menyebabkan kerusakan di pembuluh darah. Gula darah tinggi juga dapat menyebabkan pembuluh darah menjadi lebih kecil dan kaku.
Hal tersebut bisa menyebabkan berbagai komplikasi yang umum ditemui pada penderita diabetes. Selain gangguan di pembuluh darah otak, penderita diabetes juga bisa mengalami gangguan jantung dan ginjal.
2. Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko yang juga banyak ditemui pada penderita stroke.
Jangan anggap hipertensi sebagai penyakit usia tua, karena kondisi ini juga sering dijumpai oleh orang usia muda. Hipertensi usia muda merupakan faktor risiko terjadinya stroke.
Artikel Lainnya: Cara Mengatasi Hilang Ingatan bagi Penderita Stroke
3. Kebiasaan Merokok
Merokok sudah terbukti berdampak buruk bagi kesehatan. Selain kanker, dampak merokok juga berhubungan erat dengan gangguan pembuluh darah. Berdasarkan beberapa penelitian, merokok meningkatkan risiko terjadinya stroke. Hati-hati, merokok bisa menjadi salah satu penyebab stroke di usia muda.
4. Stres
Penuh kompetisi, tekanan, hubungan yang tidak baik, atau memikirkan berbagai masalah, bisa membuat orang usia muda jadi stres berat.
Menurut studi tahun 2017 yang dipublikasikan oleh The Lancet, semakin tinggi tingkat stres, semakin berisiko pula kamu untuk terkena stroke dan penyakit jantung.
Kondisi tersebut berhubungan dengan amigdala yang bekerja mengatur stres. Amigdala merupakan sekelompok saraf yang mengatur rasa takut, emosi, cemas, stres, dan kesenangan.
Ketika amigdala fokus menangani stres, sumsum tulang belakang menjadi lebih aktif dan bisa menyebabkan peradangan di arteri. Kemungkinan, hal tersebut membuat kejadian stroke dan penyakit jantung ikut meningkat.
Artikel Lainnya: Tips Merawat Pasien Stroke di Rumah
5. Kurang Asupan Serat
Serat tak melulu berhubungan dengan kesehatan sistem pencernaan. Kekurangan serat bisa meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami kolesterol tinggi.
Jika kondisi ini tidak ditangani dengan benar, kondisi kolesterol tinggi akibat kekurangan serat bisa berakhir pada stroke. Karena itu, sebaiknya kamu konsumsi serat yang cukup sesuai kebutuhan dan menghindari berbagai makanan penyebab kolesterol tinggi.
6. Berat Badan Berlebih
Penyebab stroke di usia muda yang lain adalah kelebihan berat badan. Berat badan berlebih membuat tekanan darah dan kadar kolesterol seseorang cenderung tinggi. Berbagai gangguan metabolik ini dapat menyebabkan penyakit jantung atau stroke.
Nah, untuk tahu apakah kamu punya berat badan berlebih, kamu bisa menggunakan kalkulator BMI di KlikDokter agar kamu tahu pasti indeks massa tubuh dan berat badan idealmu. Yuk, dicoba sekarang!
7. Kelainan Irama Jantung
Kondisi kelainan irama jantung, misalnya kondisi atrial fibrilasi, bisa meningkatkan risiko orang usia muda untuk mengalami stroke. Kondisi tersebut diakibatkan oleh gangguan mikro pada struktur jantung.
Kelainan irama jantung bisa terjadi apabila kamu pernah mengalami serangan jantung. Salah satu gejala kondisi ini adalah jantung berdebar-debar.
Kamu juga perlu tahu, ketika aliran listrik jantung berjalan tidak normal, akan timbul kontraksi-relaksasi jantung yang tidak selaras. Dampaknya, timbul bekuan darah yang bisa menyumbat pembuluh darah di otak dan menyebabkan stroke.
Artikel Lainnya: Mengenal Perbedaan Stroke dan Serangan Jantung
8. Kelainan Struktur Jantung
Kelainan katup jantung akibat katup yang tidak rapat atau menyempit bisa menyebabkan sebagian ruang jantung menjadi membengkak.
Kebocoran di dinding sekat ruang jantung pun bisa menyebabkan sebagian ruang jantung membesar. Hal tersebut berisiko memicu kondisi atrial fibrilasi. Selain itu, ruang jantung yang mengalami pembengkakan bisa mengakibatkan kemampuan kontraksi jantung menurun.
Cari tahu informasi kesehatan lainnya dengan membaca artikel di aplikasi KlikDokter. Kamu juga bisa chat langsung dengan dokter via Tanya Dokter, atau janjian dan konsultasi langsung dengan dokter lewat Temu Dokter.