Penyakit amyotrophic lateral sclerosis (ALS) menjadi dikenal oleh masyarakat karena pernah diidap oleh fisikawan terkemuka Stephen Hawking. ALS tergolong berbahaya karena bisa membuat penderitanya lumpuh total.
Ternyata penyakit ini dapat dideteksi sejak dini. Dengan deteksi dini akan membantu meningkatkan kualitas hidup penderita ALS.
ALS merupakan penyakit yang menyerang sel-sel saraf hingga tidak dapat berfungsi. ALS tidak bisa disembuhkan dan bersifat progresif.
Kebanyakan penderita meninggal 3-5 tahun setelah didiagnosis akibat gagal napas. Meski demikian, segelintir orang -- sebanyak 10 persen -- berhasil bertahan hidup hingga 10 tahun atau lebih dengan penyakit ini.
ALS lebih banyak ditemui pada pria ketimbang wanita. Gejala awal ALS berupa otot yang terasa lemah dan kaku. Penderita ALS bisa sulit untuk makan, berbicara, berjalan, bahkan bernapas.
Lalu, bagaimana diagnosis ALS dan cara untuk mendeteksinya? Simak pembahasan lengkapnya di bawah ini.
Artikel Lainnya: Konsumsi Buah dan Sayuran Berwarna Bisa Perlambat ALS
ALS Bisa Dideteksi Sejak Dini
Walaupun obat untuk menyembuhkan penyakit ini belum ditemukan, mendeteksi ALS sejak dini dapat kamu lakukan. Dengan deteksi dini, penyakit bisa diterapi sebaik mungkin.
Penanganan yang ada saat ini hanya dapat memperlambat progres penyakit dan menghindarkan pasien dari komplikasi. Bukan untuk menyembuhkannya seratus persen.
Cara paling mudah untuk mendeteksi ALS sejak dini adalah dengan mengenali adanya perubahan pada otot. Misalnya otot jadi lebih kaku dan sulit bergerak.
Perhatikan juga apakah terdapat gangguan bicara, sulit menelan, dan lainnya.
Saat merasakan gejala-gejala tersebut, segera konsultasikan dengan dokter agar penyebab pastinya bisa diketahui.
Nantinya dokter akan merencanakan tes lanjutan untuk menegakkan diagnosis. ALS bisa dideteksi melalui pemeriksaan genetik dan electromyography.
Namun, gejala yang telah disebutkan bisa juga disebabkan oleh hal-hal lainnya. Seperti kelelahan, kurang istirahat, atau masalah saraf lain.
Lalu, adakah cara untuk mencegah penyakit ALS? Mengetahui apa saja faktor risiko ALS adalah salah satu langkah untuk menghindarkan diri dari penyakit ini sekaligus deteksi dini.
Faktor risiko ALS meliputi keturunan dan usia. Sekitar 5-10 persen kasus ALS ada hubungannya dengan faktor keturunan. Sementara, usia yang paling rentan untuk mengalami ALS adalah sekitar 40 hingga 70 tahun.
Artikel Lainnya: Benarkah Badan Lemas Tanda Awal Penyakit ALS?
Berbagai Cara Diagnosis ALS
Terdapat beberapa pemeriksaan yang akan dilakukan dokter untuk mendiagnosis penyakit ALS.
Mulai dari pemeriksaan darah, electromyogram (EMG) yang dapat merekam pola aktivitas otot di beberapa area tubuh, penilaian konduksi otot, magnetic resonance imaging (MRI), pungsi lumbal, serta biopsi otot.
Intinya akan dicari tahu adakah penyebab dari keluhan seperti kelemahan tubuh atau kelumpuhan tersebut. Misalnya adanya tumor, infeksi, ataupun kerusakan otot.
Sebab, hingga saat ini belum diketahui pasti penyebab ALS. Dugaan terkuat adalah mutasi gen.
Artikel Lainnya: Kiat Membantu Anggota Keluarga yang Mengidap Penyakit ALS
Walau termasuk penyakit yang sulit didiagnosis, usaha untuk mendeteksi penyakit ALS secara dini sangatlah baik. Dengan deteksi dini, diharapkan dapat memperlama masa hidup serta meningkatkan kualitas hidup penderita.
Tujuan penanganan ALS yang diberikan adalah untuk memperlama masa hidup dan meningkatkan kualitas hidup penderita.
Jika kamu memiliki pertanyaan mengenai ALS atau penyakit lainnya, jangan sungkan untuk bertanya kepada dokter spesialis saraf via fitur online Tanya Dokter.
Untuk mengetahui informasi kesehatan yang terbaru, kamu bisa download aplikasi KlikDokter. Yuk, terus #JagaSehatmu!
[RS]