Stroke termasuk penyakit yang harus ditangani sesegera mungkin. Jika tidak, harapan pasien untuk sembuh akan semakin kecil. Otak pasien dapat rusak, bahkan bisa berujung pada kematian.
Karena itu, pertolongan pertama untuk stroke perlu dilakukan dengan hati-hati. Salah penanganan akibatnya bisa fatal.
Ada yang mengatakan, stroke dapat diatasi dengan menusukkan jarum ke ujung jari. Faktanya, ini sangatlah keliru.
Bila jarum tersebut tidak steril, maka bisa menimbulkan infeksi (seperti tetanus). Apalagi jika orang tersebut memiliki diabetes.
Salah satu faktor risiko stroke adalah diabetes. Artinya, pasien diabetes lebih rentan mengalami infeksi dan fase penyembuhannya juga lebih lama.
Selain itu, pada pasien stroke, penyumbatan atau perdarahan terjadi pada pembuluh darah di otak, bukan di jari. Secara anatomis, letak jari pun jauh dengan otak sehingga menusukkan jarum tidak akan membantu.
Hal yang terpenting dalam menangani stroke adalah dengan mengenali gejalanya. Gejala-gejala yang perlu diwaspadai adalah cara bicara tidak jelas, kelumpuhan tiba-tiba, sulit berjalan, pingsan, hingga kehilangan kesadaran.
Segera bawa ke rumah sakit jika melihat gejala-gejala di atas, terutama dalam tiga jam pertama yang disebut masa ‘periode emas’. Pada masa tersebut, pasien masih sangat mungkin untuk terhindar dari stroke (bila langsung ditangani dengan benar). Kondisi stroke yang lebih berat juga dapat dicegah.
Karena itu, hindari melakukan tindakan apa pun sebagai pertolongan pertama, termasuk menusukkan jarum ke jari. Segeralah bawa ke rumah sakit sebelum terlambat.
[RS/ RH]