Sejak tahun 2012, bulan September diperingati sebagai World Alzheimer’s Month, atau Bulan Penyakit Alzheimer Sedunia. Tujuan dari penyelenggaraan kampanye ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai tantangan dan stigma yang mengelilingi penyakit ini. Seperti yang diketahui, Alzheimer sering kali dianggap sebagai pikun orang tua biasa.
Faktanya, Alzheimer merupakan penyebab tersering dari terjadinya demensia, suatu kondisi kesehatan yang memengaruhi bagian tertentu dari otak yang mengendalikan pola pikir, daya ingat, dan bahasa. Penyakit Alzheimer, beserta dengan penyebab demensia lainnya, dapat memengaruhi kemampuan seseorang - terutama lansia - dalam menjalani aktivitas sehari-harinya.
Alzheimer merupakan suatu kondisi progresif yang menyebabkan terjadinya gangguan memori dan beberapa fungsi otak lainnya. Pada tahap awal, seseorang dengan penyakit Alzheimer dapat menunjukkan kebingungan yang ringan dan kesulitan mengingat. Pada tahap yang berat, orang dengan penyakit ini terkadang dapat melupakan orang-orang yang penting di dalam hidupnya dan mengalami perubahan kepribadian yang signifikan.
Risiko terjadinya Alzheimer meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Sebagian besar individu yang memiliki Alzheimer berusia di atas 65 tahun, tetapi individu yang berada di bawah usia tersebut juga dapat mengalaminya walaupun lebih jarang.
Hingga saat ini, para pakar belum mengetahui penyebab Alzheimer secara pasti. Akan tetapi, seperti sederet penyakit kronis lainnya, diduga bahwa terdapat banyak faktor yang berperan dalam terjadinya kondisi ini. Mengendalikan tekanan darah tinggi, berolahraga secara rutin, dan menghindari merokok diduga dapat menurunkan risiko seseorang untuk mengalami Alzheimer.
Bukan bagian dari proses penuaan
Walau kemampuan otak dapat berubah seiring bertambahnya usia, penting untuk memahami bahwa Alzheimer bukan merupakan bagian normal dari proses penuaan. Penurunan kemampuan daya ingat umumnya adalah salah satu tanda awal Alzheimer. Tetapi, melupakan kata-kata tertentu atau nama seseorang sesekali tidak berarti bahwa seseorang mengalami penyakit ini.
Selain gangguan daya ingat, terdapat tanda-tanda lain yang dapat dialami oleh seseorang yang berada pada tahap awal Alzheimer. Pada tahap awal penyakit tersebut, beberapa hal yang dapat dialami adalah:
- Merasa kehilangan arah saat berada di tempat yang familiar.
- Mengalami kesulitan mengelola uang dan membayar iuran.
- Mengulang pertanyaan berkali-kali.
- Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk melakukan kegiatan atau aktivitas sehari-hari.
- Menunjukkan kemampuan pertimbangan yang buruk.
- Sering kehilangan barang-barang atau salah meletakkan barang pada tempat yang tidak biasanya.
- Menunjukkan tanda-tanda gangguan suasana hati dan kepribadian.
Umumnya, Alzheimer dapat didiagnosis oleh dokter setelah wawancara medis yang mendetail, pemeriksaan fisik secara langsung, dan pemeriksaan penunjang tertentu. Dokter dapat melakukan pemeriksaan status metal untuk mengevaluasi daya ingat dan kemampuan berpikir lainnya.
Sebagai tambahan, dokter juga dapat melakukan evaluasi neuropsikologis lanjutan untuk mendapatkan detail tambahan terkait kemampuan otak seseorang sesuai dengan usia dan tingkat pendidikannya. Pencitraan otak seperti magnetic resonance imaging (MRI), computerized tomography (CT), dan positron emission tomography (PET) dapat dilakukan apabila dibutuhkan.
Pengobatan Alzheimer saat ini dapat membantu menangani gangguan memori dan perubahan kognitif lainnya. Dokter dapat meresepkan beberapa jenis obat, sesuai dengan gejala yang dialami. Selain itu, anggota keluarga yang tinggal bersama pasien Alzheimer juga harus memastikan bahwa lingkungan tempat tinggalnya ideal untuk ditinggali.
Misalnya, anggota keluarga dapat membantu meletakkan kunci, dompet, telepon genggam, dan barang-barang penting lainnya di tempat yang sama agar menurunkan kemungkinan hilang atau tertinggal. Atau, menggunakan kalender dan papan tulis di rumah untuk mencatat agenda harian bagi pasien.
Bulan Alzheimer Sedunia diadakan setiap bulan September dalam rangka meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai penyakit Alzheimer, termasuk gejalanya, bagaimana mendeteksinya, dan hal-hal yang dapat dilakukan baik oleh pasien maupun anggota keluarga untuk mempermudah menjalani aktivitas sehari-hari. Dengan meningkatkan semangat untuk saling mendukung, diharapkan bahwa kualitas hidup pasien Alzheimer dapat makin meningkat.
[RS/ RVS]