Demensia adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan penurunan fungsional yang sering kali disebabkan oleh kelainan yang terjadi pada otak. Hal ini ditandai dengan gangguan fungsi daya ingat.
Awalnya memori jangka pendek yang terganggu, lalu disusul memori jangka menengah dan panjang. Kondisi ini tergantung pada tingkat keparahannya. Nah, agar demensia tidak mengancam kemampuan berpikir, Anda perlu mengenali beberapa risiko yang bisa memicu terjadinya gangguan ini.
Berikut ini adalah beberapa hal yang harus diketahui:
- Berat badan berlebih
Menurut jurnal Alzheimer’s & Dementia, orang-orang yang mempunyai indeks massa tubuh (IMT) tinggi cenderung mengalami demensia dibandingkan mereka yang mempunyai berat badan normal. Semakin tinggi kenaikan IMT, semakin tinggi risiko Anda mengalami demensia.
- Tingginya kadar gula darah
Diabetes tipe 2 yang tidak terkontrol telah lama dikaitkan dengan demensia. Kadar gula yang tinggi dapat merusak semua organ tubuh, termasuk otak. Menurut studi yang diterbitkan di New England Journal of Medicine, orang-orang yang kadar gula dalam darahnya rata-rata 115 mg/dl lebih berisiko mengalami demensia dibandingkan dengan mereka yang memiliki gula darah normal.
- Tidak aktif bergerak
Jika Anda merasa belum terlalu aktif untuk bergerak alias kurang berolahraga, jangan panik. Tidak ada kata terlambat untuk memulainya. Sebuah penelitian menemukan fakta bahwa orang yang berusia di atas 50 tahun yang rutin berjalan kira-kira 1 kilometer, mereka memiliki kemampuan memori dan kognitif yang lebih baik.
- Kurang asupan vitamin D
Seiring bertambahnya usia, Anda membutuhkan lebih banyak vitamin D. Seseorang yang kadar vitamin D dalam tubuhnya rendah memiliki 53 persen peningkatan risiko pengembangan demensia. Untuk meningkatkan kadar vitamin D, ada beberapa cara seperti terkena paparan matahari ketika matahari sedang tinggi di langit, yaitu sekitar pukul 11 siang hingga pukul 4 sore selama tak lebih dari 15 menit. Tubuh dirancang untuk memproduksi vitamin D secara otomatis ketika kulit terpapar sinar matahari. Selain itu, Anda juga dapat mengonsumsi makanan seperti ikan haring, ikan salmon, ikan trout, kuning telur, susu, dan minuman berbahan kedelai.
- Kurang asupan lemak
Tidak selamanya semua makanan berlemak membuat Anda gemuk. Nyatanya, lemak dapat melindungi kemampuan otak Anda. Menurut sebuah studi dari Mayo Clinic, orang-orang yang mengonsumsi makanan yang memiliki kadar lemak tinggi (lebih dari sepertiga total kalori harian), mereka 42 persen lebih kecil mengalami penurunan kognitif daripada mereka yang dietnya hanya membolehkan asupan kurang dari seperempat lemak. Fokuslah pada konsumsi makanan-makanan yang mengandung lemak baik seperti minyak zaitun, biji rami, kacangan-kacangan, dan ikan salmon.
Setiap orang memang berisiko mengalami demensia, karena sejatinya semua orang akan mengalami masa tua. Namun, dengan mengetahui pemicunya, setidaknya Anda dapat melakukan berbagai langkah pencegahan supaya risiko demensia dapat dicegah atau setidaknya ditunda.
[RN/ RVS]