Meningitis merupakan peradangan yang terjadi pada selaput tipis yang melindungi otak dan saraf tulang belakang. Mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur, hingga parasit dapat menyebabkan terjadinya penyakit ini. Oleh karena disebabkan oleh mikroorganisme itulah, penularan meningitis cukup mudah.
Di antara mikroorganisme di atas, yang paling sering menyebabkan terjadinya meningitis adalah bakteri. Meningitis karena bakteri biasanya dapat menyebabkan komplikasi lanjutan apabila tidak tertangani dengan baik. Namun begitu, bukan berarti mikroorganisme lainnya tidak berbahaya.
Kelompok yang berisiko meningitis
Meski meningitis dapat terjadi pada bayi hingga usia dewasa, ada beberapa kelompok yang berisiko lebih tinggi tertular mikroorganisme penyebab meningitis. Kelompok tersebut dibagi berdasarkan:
-
Usia
Jika melihat usia, meningitis sangat mudah menyerang bayi dan anak-anak, dibandingkan orang dewasa. Hal ini disebabkan oleh sistem pertahanan tubuh bayi dan anak-anak belum sekuat orang dewasa.
-
Komunitas dan pekerjaan
Infeksi akan mudah menyebar apabila Anda berada di komunitas yang besar. Semakin padat jumlah populasi suatu wilayah, semakin mudah penularan mikroorganisme penyebab meningitis. Selain dari tempat komunitas, lingkungan kerja, seperti menjadi tenaga medis maupun mikrobiologis, dapat meningkatkan risiko seseorang terkena meningitis.
-
Kondisi medis tertentu
Pada kondisi medis tertentu, seperti penyakit bawaan, HIV/AIDS, kelainan darah, serta riwayat keganasan yang sedang menjalani pengobatan kemoterapi dapat menurunkan sistem imun. Tak mengherankan jika banyak orang yang tertular meningitis akibat sistem imunnya melemah.
-
Riwayat bepergian
Anda suka bepergian ke berbagai daerah? Hati-hati akan hal tersebut. Dengan sering bepergian, Anda masuk dalam kategori kelompok yang berisiko. Di daerah tertentu, terdapat daerah yang endemik penyakit meningitis seperti di Mekah maupun di wilayah Afrika.
Penularan meningitis
Secara garis besar, meningitis dapat menular dari satu orang ke orang lain melalui kontak langsung. Misalnya, seorang yang terinfeksi meningitis sedang bersin atau batuk, maka mikroorganisme penyebab meningitis akan menetap di udara. Secara tak sengaja, bisa saja mikroorganisme itu terhirup oleh orang yang sehat.
Selain itu, berciuman secara langsung dengan penderita dapat menularkan mikroorganisme penyebab meningitis. Penggunaan barang-barang yang sama seperti alat makan, handuk, selimut dengan penderita juga meningkatkan risiko tertularnya meningitis.
Selain dari kontak langsung, mikroorganisme penyebab meningitis dapat menular melalui persalinan. Seorang ibu yang sedang bersalin dapat menyalurkan Escherichia coli maupun Streptococcus grup B kepada bayi yang dilahirkan.
Penularan mikroorganisme penyebab meningitis sangat mudah terjadi. Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda untuk menjaga kebersihan dan meningkatkan sistem daya tahan tubuh. Beberapa cara untuk mencegah tertular meningitis antara lain:
- Menggunakan masker apabila sedang bepergian ke tempat yang penuh dengan polusi atau sedang menjenguk seseorang di rumah sakit seperti di ruang isolasi atau ruang high care unit.
- Selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara berkala.
- Konsumsi makanan bergizi dan air putih yang cukup. Jangan lupa juga untuk menyiapkan makanan yang sudah matang dan terjamin kebersihannya.
- Usahakan untuk beristirahat yang cukup, setidaknya tidur berkualitas selama 7-8 jam setiap hari.
- Selalu memperhatikan tempat tujuan bepergian. Apabila daerah itu endemik terhadap meningitis, usahakan untuk melakukan vaksinasi sebelum bepergian.
Dengan mengetahui cara penularan meningitis, Anda dapat melindungi diri sendiri maupun keluarga Anda dari penyakit tersebut. Karena meningitis bukan penyakit ringan, ada baiknya mulai sekarang Anda lebih waspada terhadap lingkungan sekitar. Mencegah lebih baik dari mengobati, bukan?
[HNS/ RVS]